Berita Viral

SOSOK Dokter Lo, Pria Dermawan yang Pernah Gratiskan Biaya Pengobatan, Meninggal Dunia Usia 90 Tahun

Inilah sosok Dokter Lo, pria yang dikenal warga Solo sebagai orang dermawan karena kebaikannya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Dokter Lo yang dikenal dermawan hingga gratiskan biaya pengobatan, meninggal dunia di usia 90 tahun. 

SURYA.CO.iD - Inilah sosok Dokter Lo, pria yang dikenal warga Solo sebagai orang dermawan karena kebaikannya.

Belum lama ini kabar duka menyelimuti dunia kedokteran Indonesia.

Dokter Lo, sosok dermawan yang dikenal oleh warga Solo, meninggal dunia pada usia 90 tahun karena sakit.

Kabar Dokter Lo meninggal dunia dikonfirmasi oleh Plh Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta, Sumartono Hadinoto.

Baca juga: Dokter Ungkap Bahaya Metanol yang Diduga Dicampur ke Miras 3 Musisi Surabaya hingga Berujung Maut

"Sakit sepuh (sakit tua). Keluar masuk rumah sakit sudah berkali-kali, meninggal jam 14.00 WIB," katanya, melansir Tribun Trends.

Lalu, siapa sebenarnya Dokter Lo? Dan mengapa kepergiannya menjadi sebagai kehilangan terbesar bagi warga Solo?

Dokter Lo dikenal sebagai sosok dermawan karena aksi-aksi kemanusiaannya.

Pria kelahiran Magelang itu bahkan pernah membebaskan biaya pengobatan untuk pasiennya yang kurang mampu.

Semasa hidup, Dokter Lo membuka praktik di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.

Dokter Lo Siaw Ging
Dokter Lo Siaw Ging (Kompas.com/M.Wismabrata)

Ia juga membuka praktik dokter umum di rumahnya yang berada di Jagalan No 27, Solo, setiap Senin-Sabtu pukul 16.00-20.00 WIB.

Kedermawanan Dokter Lo dikenal karena ia tak pernah menetapkan tarif kepada pasiennya.

Bahkan, Dokter Lo tak segan memarahi pasiennya yang terlambat berobat.

Sumartono pun menceritakan bagaimana Dokter Lo begitu peduli dengan kesehatan masyarakat.

"Hampir semua pasien selalu cerita bahwa kalau terlambat datang (berobat), misalnya anaknya datang pasti dimarahi habis-habisan sama Dokter Lo," kata Sumartono di sela penyemayaman jenazah di Rumah Duka Thiong Ting, Selasa.

Kemudian, apabila pasien yang datang merupakan warga tak mampu, Dokter Lo akan menggratiskan biaya pengobatan.

"Kalau tidak mampu membeli obat semuanya dibelikan obat," ungkap dia.

Baca juga: KISAH VIRAL Profesor Saat Kuliah di Surabaya: Ditolong Dokter Dermawan Tanpa Minta Bayaran

Berkat kedermawanannya itu, Dokter Lo berhasil terhindar dari kerusuhan Mei 1998 di Solo.

Diketahui, kerusuhan Mei 1998 adalah kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi di Indonesia.

Kerusuhan itu terjadi di Ibu Kota Jakarta dan beberapa daerah lainnya, termasuk Solo.

Kala itu, banyak warga keturunan Tionghoa yang mengungsi dan memilih menutup usahanya.

Namun, Dokter Lo justru memaksa untuk membuka praktik meski nyawanya terancam.

Warga yang mengetahui hal itu berupaya melindungi dengan menjaga rumah sang dokter.

"Sangat dermawannya sehingga saat kerusuhan Mei rumah Dokter Lo malah dijaga warga sekitarnya, nggak ada yang berani ganggu," terang Sumartono.

Minta Dimakamkan secara Sederhana

Sekitar sebulan sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Dokter Lo sempat berpesan agar ketika meninggal dimakamkan secara sederhana.

Pesan itu disampaikan Dokter Lo kepada Sumartono.

"Sebulan yang lalu waktu saya tengok di rumah sakit. 'Tolong ya kalau aku dipanggil Tuhan dipilihkan peti warna putih diatur sangat sederhana'," kata Sumartono menirukan ucapan Dokter Lo.

Karier Dokter Lo

Dikutip dari Kompas, Dokter Lo memulai kariernya sebagai seorang dokter di Rumah Sakit (RS) dr Oen Kandang Sapi Solo.

Setelah itu, Dokter Lo pindah ke RS Kasih Ibu.

"Dengan adanya Dokter Lo terus berkontribusi nyata. Hampir semua pasien yang berobat digratiskan sama Dokter Lo," ujar Sumartono.

Di RS Kasih Ibu, Dokter Lo pernah menjabat sebagai direktur utama periode 1981-2004.

Setelah pensiun, Dokter Lo tetap melayani pasien di rumah sakit yang sama dan di rumahnya.

Ia pernah menerima penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada 2020 atas jasanya di bidang kesehatan berupa Mahakarya Kebudayaan.

Dokter Lo mendapat penghargaan Mahakarya Kebudayaan "Dokter yang Mengutamakan Kemanusiaan dengan Tidak Memungut Biaya Pelayanan Kesehatan dari Kaum Miskin".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved