Kisah Bu Guru Ngaji Jadi Wisudawan Terbaik UNMUH Bangka Belitung, Dulu Cari Sinyal Demi Bisa Kuliah

Setelah memasuki masa akhir semester, Zeni mengatakan berhenti bekerja karena ingin fokus menyelesaikan skripsi. 

Namun begitu dirinya tak lupa untuk mencari alternatif lain untuk mengisi waktu produktifnya di sela sela menyusun skripsi. 

Zeni sempat jadi guru mengaji untuk mengisi waktu luangnya. 

"Mau masuk nyusun skripsi saya berhenti karena seharinya kan tujuh jam, jadi pastinya kan memakan waktu dan takut skripsinya nanti terkendala," katanya. 

"Namun setelah itu saya cari kerja lagi yang lebih ringan dan alhamdulillah keterima jadi guru ngaji. Mengajarnya sore. Jadi Alhamdulillah bisa lanjut kerja lagi. Syukurlah bisa produktif," ujarnya. 

Meskipun sempat bekerja, Zeni tetap fokus pada studinya dan bahkan menjadi guru mengaji untuk mengisi waktu luangnya.

"Atas prestasi ini, saya persembahkan buat orang tua saya yang selalu mendukung saya selama ini. Terima kasih kepada ibu dan ayah," ungkap Zeni.

Ia juga berharap bisa menjadi seorang guru yang baik dan menjadi teladan bagi generasi muda yang ingin mengejar impian menjadi guru.

"Semoga saya bisa menjadi guru yang professional dan menjadi teladan bagi anak-anak bangsa untuk tidak menyerah dalam mengejar impian," pungkasnya dengan harapan untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada generasi mendatang.

Pengidap Gangguan Bipolar Jadi Wisudawan Terbaik di Psikologi UGM

Kisah perjuangan luar biasa juga datang dari Mlathi Anggayuh, wisudawan terbaik Fakultas Psikologi UGM tahun 2023.

Gayuh, sapaan akrabnya, masih bisa menorehkan prestasi meski ia harus kuliah sambil rawat jalan karena penyakit yang diidapnya.

Gayuh didiagnosa mengidap gangguan bipolar.

Melansir dari laman resmi UGM, Gayuh menganggap dirinya cukup beruntung karena berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

Prestasi akademik yang diraihnya pun bukan tanpa rintangan.