Berita Viral

Dulu Viral Dibentak Pengawal Capres, Peter F Gontha Kini Tunjukkan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI

Peter F Gontha kembali menghebohkan publik lewat unggahan media sosialnya. Tunjukkan foto mobil Lexus LX 570 Sport Berplat TNI.

kolase instagram
Peter F Gontha dan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI. Dulu Viral Dibentak Pengawal Capres, Peter F Gontha Kini Tunjukkan Lexus LX 570 Sport Berplat TNI. 

SURYA.co.id - Peter F Gontha kembali menghebohkan publik lewat unggahan media sosialnya.

Setelah viral ngaku dibentak pengawal capres, Peter kini bikin heboh lagi dengan menunjukkan foto mobil Lexus LX 570 Sport Berplat TNI.

Yang menarik perhatian adalah spekulasi yang ditulis oleh Peter.

Ia menyebut si pengemudi mobil tersebut bukanlah perwira TNI, melainkan istri pengusaha kaya.

Baca juga: Biodata Peter F Gontha yang Viral Dibentak Pengawal Capres, Punya Bisnis dengan Keluarga Cendana

Dalam postingannya, Peter F Gontha mengaku curiga dengan mobil berplat nomor TNI 83248-00 itu.

Dirinya menilai pengendara di balik mobil SUV mewah itu bukan lah seorang anggota ataupun perwira TNI.

Pengendara ataupun penumpang dalam mobil seharga Rp 3,2 miliar itu diduganya adalah istri dari seorang pengusaha kaya raya.

"Nah ini ada lagi, mobil mewah Lexus pake nr Hankam 83248-00 yang keluar kayanya istri Pengusaha kaya, pengusaha tambang atau pengusaha sawit," tulis Peter F Gontha.

"Ini namanya INDONESIA hebat! MERDEKA ! Hidup penguasa dan kawan2 nya!" tambahnya lagi.

Dugaannya terkait pengendara ataupun penumpang di dalam mobil mewah itu bukan tanpa alasannya.

Sebab dirinya menilai seorang anggota ataupun perwira TNI tidak akan sanggup membeli mobil sport itu

"Soalnya kalau anggota TNI mungkin kan nga sanggup beli mobil mewah ... atau bisa yah???" tanyanya.

Sebelumnya, Peter F Gontha mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika hendak melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (2/12/2023) malam.

Momen itu terjadi saat Wakil Ketua Dewan Pakar Partai NasDem itu terjebak kemacetan.

Di tengah padatnya lalu lintas Jalan Jenderal Sudirman, dirinya berpapasan dengan rombongan Calon Presiden (Capres) 2024.

Dikawal ketat kendaraan pengawal yang dilengkapi dengan strobo dan sirine, rombongan Capres itu diungkapkan Peter F Gontha mencoba menembus kemacetan.

Pengawal bermotor besar katanya membuka jalan dengan membunyikan sirine berulang kali.

Suara sirine yang meraung-raung ditambah dengan kilatan dari lampu strobo akhirnya memaksa pengendara jalan menepi.

Rombongan Capres yang belum diketahui sosoknya itu pun berhasil membelah padatnya lalu lintas Jalan Jenderal Sudirman.

"Baru saja rombongan salah satu CAPRES lewat dengan 'ngoeng2' yng berlebihan dijalan Sudirman yang sedang macet total, dan dikawal MOTOR besar sampai berlapis lapis," tulis Peter F Gontha lewat status instagramnya @petergontha pada Jumat (8/12/2023) malam. 

Kecewa dengan sikap pengawal yang dinilainya sangat berlebihan, dirinya pun membuka jendela mobilnya.

Dari balik jendela, dirinya pun berteriak ke arah rombongan Capres itu.

Namun tanpa dinyana, salah satu pengawal yang mengendarai sepeda motor besar mendekatinya.

Pengawal itu dengan arogan diungkapkan Peter F Gontha membentaknya.

Pengawal itu pun mempertanyakan kalimat yang disampaikannya.

"Saya tidak tau Capres 1,2,3 .... saya buka Jendela saya bilang: SABAR PAK KITA SEMUA MAU PULANG, eeehhh pengawalnya berhenti dia tanya sambil ngotot: APA KAMU BILANG?" ungkap Peter F Gontha.

"Saya jawab : Saya pembayar pajak dan bayar gaji kamu nga usah marah-marah!!!! Dia langsung jalan ngabur!!" tambahnya.

Atas peristiwa tersebut, Peter F Gontha meminta masyarakat untuk berani melawan.

Terlebih kepada aparat yang sangat arogan seperti halnya pengawal Capres tersebut. 

"Memang kita sudah waktunya bangun berani membela dan meminta hak kita!!!! (saya sumpah ini terjadi)" tulis Peter F Gontha.

"Cek CAPRES mana yang malam ini lewat Sudirman sekitar jam 19.00 wib, tanggal 8 Dec 2023!" tambahnya.

Biodata Peter F Gontha

Melansir dari tribunnewswiki, Peter Frans Gontha dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di balik berdirinya sejumlah perusahaan di Indonesia.

Lahir di Semarang, 4 Mei 1948, Peter F. Gontha merupakan anak dari V Willem Gontha dan Alice.

Ia juga dikenal sebagai penggagas Java Jazz Festival, yang merupakan acara gelaran festival musik tahunan yang diselenggarakan di Jakarta.

Awalnya, Peter banyak menjalani berbagai profesi.

Selain menjadi kelasi, ia pun pernah menjadi awak kapal pesiar mewat Holland-American Line yang berpusat di Belanda.

Peter yang pandai lantas mendapat kesempatan untuk belajar akuntansi di Praehap Institute Belanda lewat program beasiswa dari Shell.

Tapi walaupun mengikuti program sekolah gratis, bukan berarti ia duduk berpangku tangan.

Pekerjaan keras pun dilakoninya, seperti supir taksi, pelayan restoran, hingga tukang pembersih karat kapal di masa kuliah.

Usai kuliah, Peter langsung memanfaatkan ilmu yang ada.

Ia menjadi karyawan Citibank New York, sampai kesuksesan besar mendatanginya sehingga terpilih menjadi Vice President American Express Bank lingkup Asia.

Bisnis Peter makin meluas. Ia mulai ditempeli julukan pengusaha muda luar biasa.

Pertengahan 1990 ia sempat disebut sebagai 'Rupert Murdoch Muda Indonesia' gara-gara kiprahnya yang malang melintang di bisnis media tanah air.

Sementara julukan lainnya adalah 'Donald Trump Indonesia' lantaran acara reality show THE APPRENTICE INDONESIA yang dibawakannya.

Berbicara soal musik, jazz adalah cinta mati seorang Peter F. Gontha sejak masih berusia 8 tahun.

Darah jazznya mengalir dari sang ayah, Wim Gontha - pemimpin big band BPM Shell yang beranggotakan Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Maryono sang maestro jazz Indonesia.

Peter kemudian menggebrak industri musik Indonesia dengan Jakarta International Jazz Festival yang diakui di mancanegara sebagai festival jazz terbesar di dunia.

Peter F. Gontha bersama dengan Bambang Trihatmodjo mendirikan Grup Bimantara pada tahun 1981. Di awal pendiriannya, bisnis Bimantara banyak bermitra dengan pengusaha-pengusaha kuat nasional.

Tiga nama lain yang mengendalikan Grup Bimantara yaitu Indra Rukmana yang merupakan suami Siti Hardiyanti Rukmana, putri sulung Presiden Soeharto; Mochamad Tachril; dan Rosano Barack.

Selain mendapatkan porsi saham, Peter F. Gontha juga berperan sebagai Wakil Presiden Direktur di grup usaha keluarga Cendana tersebut.

Sementara menurut Peter F Gontha, dirinya baru bergabung dengan Bimantara tahun 1984 dan menjadi bos AMEX pada tahun 1983.

Peter F. Gontha memang pernah menjadi Vice President American Express (AMEX) Bank untuk Asia.

Pada periode 1990/1991, setelah lebih kurang sembilan tahun beroperasi, aset usaha grup swasta nasional itu berkembang luas pada 11 jalur kelompok bisnis dengan 113 perusahaan, menyusul terbentuknya satu jaringan usaha baru, yakni Kelompok Komunikasi, Penyiaran, dan Publikasi.

Kelompok baru itu meluas dengan tiga perusahaan televisi, antara lain PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan 65 persen aset Bimantara, dan PT Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV) yang merupakan usaha patungan Bimantara dengan bos Subentra Group Sudwikatmono, dan bos Napan Group Henry Pribadi.

Sedangkan pada jaringan usaha telekomunikasi, dikembangkan empat perusahaan, antara lain PT Elektrindo Nusantara (telepon genggam) dengan aset 50 persen Bimantara dan 50 persen NEC Sumitomo.

Kemudian, PT Mediacitra Indostar (satelit) dengan komposisi 30 persen saham Bimantara, 40 persen saham PT Telkom, dan sisanya terbagi pada tiga pihak, yakni Ny. Siti Hardiyanti, PT Seruni Sejati, dan Departemen Penerangan.

Kedua jaringan dalam kelompok baru itu masih ditambah lagi dengan jaringan usaha radio FM, media cetak, dan periklanan, yang membawahkan dua perusahaan radio, yakni PT Radio Tri Jaya Sakti (Jakarta) dan PT Radio Surya Cakra FM (Surabaya).

Dua media cetak yakni PT Citra Media Nusa Purnama (Harian "Media Indonesia") dan PT Vista Yama (Majalah "Vista"), serta satu perusahaan periklanan PT Postindo Promodio Audiovisual yang bergerak dalam bidang iklan televisi.

Peter F. Gontha juga pernah menjabat sebagai Komisaris Plaza Indonesia, perusahaan lain yang terafiliasi dengan Bimantara Grup milik Bambang Trihatmodjo.

Kemudian menjabat direksi di RCTI, perusahaan televisi swasta pertama di Indonesia milik keluarga Cendana.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved