Silaturahmi ke Pj Bupati Pasuruan, Anggota Komisi X DPR Pamit Sekaligus Sampaikan Hal Ini

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem Moh Haerul Amri berkunjung ke pendopo Pj Bupati Pasuruan Andriyanto, Selasa (19/12/2023) malam.

Kunjungan ini dilakukan politisi muda NasDem yang berangkat dari dapil Jatim II Pasuruan - Probolinggo sebagai bentuk sinergitas dan kolaborasi pembangunan.

Kepada SURYA.co.id, Gus Moh Haerul Amri mengatakan, kunjungannya ini dilakukannya rangka silaturahmi bersama dengan pemangku kebijakan di Pasuruan.

Kedua, silaturahmi dengan seniornya dalam pergerakan mahasiswa itu. Ada beberapa pembahasan yang menjadi tema diskusi dalam pertemuan ini.

Hanya saja, ia menggarisbawahi pertemuan ini adalah kolaborasi untuk sama - sama memberikan jaminan akses pendidikan yang sama dan merata.

Dia mengakui, sebagai wakil rakyat, banyak ketemu dan mendengar langsung curahan hati mereka tentang mahalnya biaya pendidikan.

Bukan soal biaya bulannya, karena itu sudah ditanggung negara. Menurutnya, negara sudah menjamin biaya SPP anak - anak Indonesia gratis.

Hanya saja, yang biasanya dikeluhkan itu soal biaya tambahan di luar yang ditanggung pemerintah. Dan itu membuat masyarakat tidak sanggup membayarnya.

Dampaknya, mereka tidak memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mendapatkan akses sekolah yang lebih tinggi karena persoalan tidak ada biaya.

“Nah ini yang sering saya dengar. Makanya, saya sowan ke pak Bupati sebagai cara untuk pamit dan mohon supportnya untuk mendistribusikan beasiswa,” urainya.

Menurutnya, sebagai wakil rakyat dari Komisi X DPR RI dan mitranya pendidikan siap memberikan beasiswa ke anak - anak Pasuruan yang membutuhkan bantuan.

“Saya memiliki program PIP dan KIP Kuliah. Beasiswa ini bisa membantu anak - anak muda Pasuruan untuk mewujudkan mimpinya,” jelasnya.

Disampaikan dia, pendidikan itu penting. Dan itu menjadi dasar generasi penerus bangsa untuk memperbaiki kualitas hidup dan karirnya ke depan.

Terpisah, Pj Bupati Pasuruan Andriyanto mengapresiasi kunjungan ini. Menurutnya, negara memang harus hadir untuk menggaransi anak - anak agar bisa bersekolah.

“Untuk urusan kemanusiaan apalagi pendidikan tidak perlu memikirkan , kita darimana , asalnya siapa dan kepentingannya apa,” paparnya.

Setidaknya, ketika bukan saudara seiman, tapi urusan kemanusiaan bisa menjadi saudara. “Ini perlu disupport agar anak Pasuruan sekolah semuanya,” tutupnya.