Pilpres 2024

Ternyata Harun Al Rasyid yang Dipakai Anies Sindir Prabowo Masih 15 Tahun, Ini Kronologi Tewasnya

Sosok Harun Al Rasyid disebut oleh calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dalam debat Capres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/kompas.com
Anies Baswedan membawa ayah Harun Al Rasyid saat debat Capres 2024 dan mencatut nama Prabowo. 

SURYA.CO.ID - Sosok Harun Al Rasyid disebut oleh calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dalam debat Capres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Selasa (12/12/2023). 

Anies Baswedan menyebut Harun Al Rasyid adalah pendukung Prabowo Subianto saat Pilpres 2023 yang tewas dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di kawasan Slipi, Jawa Barat.

Tak hanya menyebut nama Harun Al Rasyid, Anies juga membawa serta ayah Harun, Didin Wahyudin.

Menurut Anies, Harun tewas saat menuntut keadilan terkait protes hasil Pemilu.

"Tidak kalah penting, hadir bersama saya di sini, ayahnya Harun Al Rasyid. Harun adalah anak yang meninggal, pendukung Pak Prabowo di Pilpres 2019, yang menuntut keadilan saat itu, protes hasil Pemilu," kata Anies. 

Baca juga: Sosok Harun Al Rasyid, Korban Tewas Kerusuhan 22 Mei 2019 yang Disinggung Anies saat Debat Pilpres

Aksi Anies membawa ayah Harun ini disinyalir sebagai senjata untuk menyerang capres nomor urut dua Prabowo Subianto, yang kini justru berkoalisi dengan Jokowi setelah pilpres 2019. 

Terkait hal ini, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyatakan tidak merasa diserang dengan aksi Anies tersebut. 

Dikatakan Nusron, sejatinya penanganan masalah terhadap kasus tewasnya Harun Al Rasyid adalah tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Prabowo Subianto.

Nusron juga menyatakan, pihaknya selama ini tidak pernah meninggalkan perkara tersebut termasuk keluarga dari Harun.

"Jadi kami tidak merasa diserang, kami tidak merasa risau, kami tidak merasa meninggalkan yang bersangkutan karena tindakan penyelesaian masalah itu bukan tanggung jawabnya Pak Prabowo secara pribadi, tapi tanggung jawabnya negara," kata Nusron, Selasa (12/12/2023).

"Kalau ada tindakan-tindakan semacam itu. Jadi kami tidak pernah merasakan itu," sambung dia.

Ketua DPP Partai Golkar itu lantas menyatakan, jika dalam persoalan ini yang difokuskan adalah perihal HAM, kubu nomor urut 2 kata dia, sudah memberikan adanya bukti persatuan.

Dimana, dalam kubu Prabowo-Gibran sendiri kata Nusron, sudah tergabung beberapa orang aktivis, termasuk mantan aktivis 98 maupun aktivis HAM.

Menurut Nusron, dengan gabungnya beberapa nama aktivis di TKN Prabowo-Gibran itu telah menunjukkan adanya kebersamaan orang yang terlibat di masa lampau.

Hal itu penting disampaikan menurut dia, demi tercapainya suatu persatuan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved