Berita Viral

Teriakan Zhafirah saat Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Panggil Ibu sambil Berusaha Selamatkan Diri

Dalam videonya yang viral di media sosial, Zhafirah sempat berteriak meminta pertolongan sembari berjalan menghindari erupsi Gunung Marapi.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Teriakan Zhafirah saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), panggil sang ibu untuk minta pertolongan. 

SURYA.CO.ID - Salah satu pendaki Gunung Marapi, Zhafirah, pada videonya yang viral di media sosial, dia tampak berteriak menyebut sang ibu.

Zhafirah menjadi salah satu pendaki Gunung Marapi yang berhasil selamat, saat gunung tersebut erupsi, Minggu (3/12/2023).

Dalam videonya yang viral di media sosial, Zhafirah sempat berteriak meminta pertolongan sembari berjalan menghindari erupsi Gunung Marapi.

Dengan kondisi badan penuh abu, Zhafirah meminta pertolongan sang ibu dan menyebut lokasi terakhirnya saat itu.

Melansir Tribun Trends, dalam video yang diunggah @memomedsos_official, Zhafirah tampak tak berdaya dengan wajah yang penuh ditutupi abu erupsi.

Mahasiswi Politeknik Negeri Padang itu berusaha menarik napasnya dalam-dalam lantaran sudah tersesak akibat terjebak erupsi di Gunung Marapi.

Pada akhir video, wanita itu terlihat menyampaikan suatu pesan namun sayangnya tidak terdengar dengan jelas apa yang disebutkannya.

Namun, ia sempat meminta pertolongan.

Teriakan Zhafirah saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), panggil sang ibu untuk minta pertolongan.
Teriakan Zhafirah saat terjebak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023), panggil sang ibu untuk minta pertolongan. (Kolase Surya.co.id)

"Ibu tolong saya, begini keadaan saya terakhir disini," ucap Zhafirah di dalam video saat meminta tolong.

Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.

Melansir dari Tribunpadang.com, Rani Radelani, Ibu Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.

Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

"Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya)," ujar Rani, Minggu (3/12/2023).

Sementara kondisi Zhafirah dikabarkan mengalami luka-luka hingga patah tulang.

Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

"Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya," tambah dia.

Kepala Basarnas Padang Abdul Malik membenarkan wanita yang video tersebut adalah salah satu pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi.

Wanita tersebut adalah Zhafirah Zahrim Febrina, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Padang.

"Benar. Dia korban yang terjebak di Gunung Marapi. Dia berhasil dievakuasi," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).

Abdul Malik menyebutkan saat ini Zhafirah sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Zhafirah mengalami luka bakar di tubuh dan saat ditemukan dalam kondisi yang sudah lemah.

"Dia selamat dan sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dalam kondisi.luka bakar," kata Abdul Malik.

Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).

12 Orang Pendaki Masih Dicari

Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Padang (Basarnas) menyampaikan bahwa update terkini erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar), 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia.

"11 orang dalam keadaan mike delta (meninggal dunia) dan saat ini lagi proses evakuasi dari puncak ke bawah," ujar Abdul pada Senin (4/12/2023) pagi.

Ia mengatakan, hingga pukul 07.10 WIB, Basarnas mencatat 75 orang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi.

"49 sudah dievakuasi dengan selamat, sebagian sudah kembali ke rumah. Dan sebagian (dirawat) di dua rumah sakit yaitu di Padang Panjang dan Bukittinggi," katanya.

Abdul menuturkan, pencarian hingga pukul 07.10 WIB, tim gabungan sudah berhasil menemukan tiga orang selamat.

"Jadi total temuan hari ini sampai pukul 07.10 WIB yaitu berjumlah 14 orang dan yang perlu dicari 12 orang," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Erupsi Marapi ini melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.

Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).

Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat hingga pagi ini, Senin (4/12/2023), Gunung Marapi masih mengalami erupsi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved