Info Bose

Profil Bus Karina dan Sejarah Terbentuknya PO Lorena yang Dikenal Legendaris dan Mewah

Inilah profil sekaligus sejarah bus Karina yang hari ini, Selasa (28/11/2023) terbakar di Pamekasa.

|
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Stanly/KompasOtomotif
Bus Lorena dan Karina Double Decker 

SURYA.CO.ID - Inilah profil sekaligus sejarah bus Karina yang hari ini, Selasa (28/11/2023) terbakar di Pamekasan.

Seperti diberitakan sebelumnya, bus Karina Double Deck terbakar hingga hangus di Pamekasan.

Bus jurusan Jakarta-Sumenep itu diduga mengalami korsleting hingga terbakar.

Melalui sebuah video yang berasal dari Facebook milik Khairil Ulum, tampak bus Karina dilalap api cukup besar.

Pemadaman api juga berlangsung cukup lama, melihat dari perubahan langit dari gelap ke terang.

Setelah api padam, bus Karina itu hanya tinggal kerangka.

Beruntungnya, dalam peristiwa nahas tersebut, tidak ada korban jiwa.

Profil PO Karina dan Lorena

Melansir Kompas, PO Karina dan Lorena mulai beroperasi sekitar tahun 1970-an.

Pada saat itu, G.T. Soerbakti mendirikan Lorena dengan rute Bogor – Jakarta Pergi Pulang (PP).

Lima tahun berselang, PO Lorena melayani trayek AKAP jarak dekat, Jakarta – Bandung via Puncak.

Kemudian pada tahun 1984, mulai dibuka trayek AKAP jarak jauh yakni Jakarta – Surabaya PP dan kota-kota lain di Jawa, Madura, Bali dan Sumatera.

Bisa dibilang saat itu merupakan era baru dari layanan PO Lorena.

Fasilitas seperti AC, Reclining Seat, Audio Video, Smoking Area, serta servis makan dan snack didapatkan penumpang.

Kemudian pada tahun 1985, Lorena Group mengakuisisi PO Raseko dan mengembangkan usahanya dengan mendirikan PT Ryanta Mitra Karina atau biasa disebut PO Karina.

PO Karina juga melayani rute AKAP trayek Jakarta, Surabaya, Malang, Madura dan Denpasar.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya membagikan pengalamannya ketika naik PO Lorena dan Karina pada tahun 1995.

Banyak hal yang membuat PO Lorena dan Karina menjadi PO yang legendaris.

“Dulu PO Lorena dan Karina memang disegani baik oleh kru PO lain maupun penumpang PO lain. Waktu itu naik tahun 1995, terkenal banter (kencang) tapi nyaman di masa itu,” ucap Dimas.

Selain itu, PO Lorena dan Karina ini dari sisi pengalaman penumpang, memang terkesan nyaman, luxury (mewah), dan cukup cepat.

Namun sayangnya ada beberapa pengurangan servis dari bus-bus yang baru.

“Pernah naik armada yang double decker tiga tahun lalu, kelas Super Executive (SE). Kalau secara servis dan yang didapatkan penumpang masih kurang dibandingkan Lorena zaman SE dulu tahun 90-an,” kata Dimas.

“Ada yang double glass hasil rombakan, tapi sedikit banget, enggak sampai tiga unit. Selain dari Adiputro dan Rahayu Santosa, saat ini masih ada yang di karoseri Laksana, tapi belum dirilis,” kata dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved