Berita Entertainment

NASIB 3 Dokter yang Operasi Sedot Lemak Nanie Darham Usai Sang Artis Meninggal, Begini Bujukannya

Kasus meninggalnya Nanie Darham ini akhirnya berbuntut panjang setelah pihak keluarga melaporkannya ke Polres Metro Jakarta Selatan. 

Editor: Musahadah
Instagram
Aktris Nanie Darham meninggal saat menjalani sedot lemak, ini sosoknya. 

SURYA.CO.ID - Begini lah nasih 3 dokter klinik di kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang menangani operasi sedot lemak Nanie Darham, setelah sang artis meninggal dunia pada 21 Oktober 2023.

Kasus meninggalnya Nanie Darham ini akhirnya berbuntut panjang setelah pihak keluarga melaporkan adanya dugaan malapraktik pada operasi sedot lemak, ke Polres Metro Jakarta Selatan

Tiga dokter yang menangani operasi sedot lemak Nanie Darham, yakni dokter D, M dan Y (inisial) pun terseret.

Belum lama ini dokter D, M dan Y harus menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, 3 dokter ini termasuk dari 11 orang yang saksi yang sudah diperiksa terkait kasus dugaan malpraktik ini.

Baca juga: Nasib Pilu 2 Anak Nanie Darham usai Ibunya Meninggal saat Sedot Lemak, Kondisi Menurun Drastis

"Saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang saksi, baik dari pihak klinik yang antara lain para dokter yang saat itu turut melaksanakan kegiatan operasi," kata Yossi.

Yossi menambahkan, sejumlah perawat baik yang terlibat langsung saat operasi maupun ketika pendaftaran juga turut diperiksa sebagai saksi.

"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak keluarga dari korban," ujar dia.

Ia mengatakan, Nanie sempat beberapa kali melakukan konsultasi sebelum menjalani operasi sedot lemak.

"Jadi saat ini kami mendapatkan fakta-fakta bahwa yang bersangkutan sebelum melaksanakan operasi sedot lemak di tanggal 21 Oktober memang telah melakukan konsultasi di tanggal 6 Oktober," kata Yossi.

Sekitar satu pekan kemudian, tepatnya 12 Oktober 2023, Nanie kembali berkonsultasi secara online.

Selain itu, Yossi menyebut Nanie juga melakukan uji laboratorium atas rujukan dari dokter yang akan menangani operasi sedot lemak.

"Hasil laboratorium itu juga menjadi salah satu bahan diagnosa yang dilakukan oleh dokter sebelum dilaksanakannya operasi. Nah kemudian pelaksanaan operasi diputuskan pada tanggal 21 Oktober," ungkap dia.

"Maka semua itu, fakta-fakta itu, informasi tersebut, nantinya akan kami koordinasikan terkait dengan pemeriksaan kami terhadap ahli," tambahnya.

Selain memeriksa saksi, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Yang pertama saat menerima laporan kami langsung melaksanakan olah TKP di klinik tersebut, termasuk pemeriksaan TKP di mana dilakukannya operasi sedot lemak tersebut," kata Yossi kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).

Dalam olah TKP itu, sambung Yossi, polisi juga memeriksa CCTV yang ada di klinik tersebut.

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah dokumen yang terkait penanganan operasi sedot lemak.

"Nah kami lakukan pemeriksaan CCTV juga dan beberapa dokumen sudah kami lakukan pemeriksaan terkait dengan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi," ujar Yossi.

"Jadi saat ini kami juga sudah menerima sejumlah dokumen yang ada kaitannya dengan riwayat operasi tersebut, khususnya yang berkaitan dengan si korban," imbuh dia.

Yossi mengungkapkan, operasi sedot lemak itu dilakukan oleh tiga dokter berinisial D, M, dan Y serta beberapa perawat yang ikut membantu.

"Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan ini, kemudian terjadi informasi bahwa kondisi korban dalam kondisi yang tidak stabil," ungkap dia.

Setelahnya pihak klinik menghubungi ambulans untuk membawa Nanie ke rumah sakit di kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Namun saat tiba di rumah sakit dan dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD), korban dinyatakan meninggal dunia.

"Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Ditangani di IGD di rumah sakit di daerah Bintaro, dan dinyatakan korban meninggal dunia," ujar Yossi.

Sehari kemudian, keluarga korban membuat laporan polisi (LP) ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan malapraktik yang dialami Nanie.

"Saat ini kami sedang melaksanakan penanganan terhadap laporan polisi tanggal 22 Oktober terkait adanya dugaan malapraktik dengan korban saudari NA," ucap Yossi.

Terbujuk Penjelasan Dokter D

Sebelumnya, pihak keluarga mengungkap awal mula Nanie Darham tertarik melakukan operasi sedit lemak dua bulan setelah melahirkan anak keduanya.

Nanie Darham diduga nekat menjalani operasi sedot lemak itu karena ingin mengembalikan penampilannya setelah melahirkan.

Pemain film Air Terjun Pengantin ini bahkan rela merogoh kocek ratusan juta demi sedot lemak yang dijalaninya.

Kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja mengungkapkan, Nanie bersemangat kala dokter di klinik tersebut menjelaskan operasi.

Terlebih sang dokter bernama D itu menonjolkan keungguhan sedot lemak di kliniknya.

"Saat konsultasi, dr D hanya menunjukkan tablet mengenai prosedur operasi sedot lemak, dia bilang operasi sedot lemak operasi yang ringan, bahkan pasien dengan bius lokal bisa sambil main HP. 

Di situ yang membuat Nani tertarik melakukan sedot lemak," kata Hartono Tanuwidjaja.

Akhirnya setuju dengan prosedur operasi, Nanie pun sempat bertanya soal pilihan bagian tubuh yang akan dioperasi sedot lemak.

Namun saat itu pihak klinik mengurai janji manis ke Nanie hingga membuat sang artis tertarik.

"Nanie memberikan DP Rp10 juta. Jadwal pertama yang diajukan tanggal 6-7 November 2023. 

Nanie 9 Oktober 2023 bertanya 'apa enggak apa-apa kalau sekalian paha dan perut?'. 

Dijawab oleh staf klinik 'kalau lipo baiknya sekalian karena recoverynya lama tiga hari'. 

Jadi dari pihak klinik tidak memikirkan resiko," pungkas Hartono Tanuwidjaja.

Tak berselang lama, pihak klinik pun menghubungi Nanie agar mempercepat operasi sedot lemaknya.

Di momen pertemuan itu, Nanie ditawari tambahan titik sedot lemak di tubuhnya.

Namun Nanie harus membayar Rp100 juta lagi.

Alhasil Nanie harus membayar total Rp300 juta untuk sedot lemak.

"Pada saat Nanie datang tanggal 21 Oktober, apa yang udah disepakati harga operasi sedot lemak sebesar Rp200 juta itu ternyata berubah. 

Karena dr D menawarkan mau enggak diajukan operasi tambahan di dua titik di bokong dan pinggang belakang.

Korban diminta dana Rp100 juta jadi Rp300 juta. 

Tapi tidak dijelaskan resiko dan teknisnya," jelas Hartono Tanuwidjaja.

Mendengar tawaran tersebut, Nanie pun menghubungi suaminya, James.

Hingga akhirnya, Nanie pun setuju dan membayar lunas biaya operasi sebesar Rp300 juta tersebut.

Hartono berasumsi bahwa hal tersebut karena dokter tidak bisa melakukan operasi sedot lemak kepada korban.

Menurutnya, pengajuan operasi pada tanggal tersebut awalnya diajukan oleh pihak klinik.

Bahkan Hartono menjelaskan bahwa dirinya mempunyai bukti catatannya.

"Ini kan ada record, kita nih ini beberapa kali diberikan jaminan, tanggal 11 Oktober misalnya.

Hartono mengatakan bahwa pihak klinik memberikan konfirmasi kepada korban bahwa aman melakukan tindakan operasi meskipun masih menyusui.

Ia pun menjalani tindakan sedot lemak pada pukul 13.35 hingga pukul 17.40 WIB.

Baru lima menit selesai operasi, kondisi Nanie Darham mengkhawatirkan hingga dilarikan ke rumah sakit Dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan dengan ambulance.

Saat dibawa di ke rumah sakit, Nanie Darham sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan kondisi darah keluar dari mata dan hidung.

Nanie Darham menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani liposuction atau operasi sedot lemak.

Merasakan adanya kejanggalan terkait meninggalnya Nanie Darham, keluarga langsung melaporkan klinik tersebut ke Polres Jakarta Selatan.

Keluarga melaporkan klinik tersebut atas dugaan malpraktik.

Dengan nomor laporan: LP/B/3201/X/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya pada 22 Oktober 2023 silam.

Pihak keluarga juga melampirkan hasil visum RS Polri Jakarta Timur.

Menurut Hartono Tanuwidjaja, hasil visum mencatat adanya tiga bekas luka pada tubuh sang artis.

Satu bekas luka di punggung tangan dan dua sayatan di perut.

Keluarga juga mengajukan uji laboratorium kriminal untuk mendeteksi sampel organ tubuh.

Dari hasil tersebut nantinya akan diketahui obat apa saja yang masuk ke tubuh Nanie Darham.

Bahkan dari hasil visum menjelaskan ada tiga bekas luka yang tercatat, yaitu bekas luka di punggung dan 2 sayatan di perut.

Nasib Pilu Anak Nanie Darham

Nanie Darham dan putranya
Nanie Darham dan putranya (KOLASE IST)

Di bagian lain, dua anak Nanie Darham mengalami nasib pilu usai ibunya meninggal dunia saat operasi sedot lemak. 

Kakak Nanie, Indrie Darham menjelaskan, kedua keponakannya itu sering menangis mencari ibunya. 

Apalagi anak pertama Nanie memang sangat dekat dengan sang ibu.

"Masih (cari ibu), yang kecil engga ya karena masih 2 bulan, yang pertama ya karena dekat dengan mamanya, awalnya dia nyari mama, mama dan 2 minggu ini sempat demam dan saya semakin terenyuh," kata Indrie Darham dikutip dari YouTube Hukum ID, Sabtu (25/11/2023).

Indrie dan keluarga berusaha untuk memberikan pengertian kepada kedua anak Nanie Darham.

"Kita coba untuk dalam keluarga mengisi ruang kosong memberikan support kepada yang usia 3 tahun, deket sekali sama mamanya," ungkap Indrie.

Indrie juga siap untuk menjadi sosok ibu pengganti bagi anak-anak Nanie Darham dan memberikan kasih sayang lebih.

"Saya sama adik saya Andien akan menjaga ponakan almarhum adik saya, saya akan ada buat mereka untuk waktu sampai yang dibutuhkan," ujar Indrie.

Sebab, anak-anak Nanie Darham menjadi peninggalan berharga bagi keluarga.

"Jadi hidup kita sekarang adalah untuk menjaga mereka sebagai pengganti Nanie karena mereka juga anak saya," lanjutnya.

Indrie mengungkapkan kondisi anak kedua dari mendiang Nanie Darham.

"Iya (masih) ASI, untung Nanie asinya banyak satu frezer, setelah 1 bulan, tapi udah habis minggu ini. 

Dan mungkin kita udah masukin sufor (susu formula), karena susunya udah habis," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gelar Olah TKP Kasus Dugaan Malapraktik Nanie Darham, Polisi Amankan Sejumlah Dokumen

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved