Berita Surabaya

Penerimaan Guru PPPK Minim, Sekolah Masih Kekurangan Guru

Posisi guru honorer di sekolah kini mulai digantikan dengan guru PPPK yang telah melewati rangkaian seleksi sejak tahun 2021.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
surya.co.id/bobby kolloway
Wali Kota Surabaya saat menyerahkan SK pengangkatan kepada guru yang diangkat menjadi guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja). 

Apalagi beberapa guru di sekolahnya sudah memasuki usia pensiun tahun ini, seperti guru mata pelajaran Biologi, PKN dan Matematika.

“Sejauh ini sudah diatur GTK untuk pengisian atau pengajuan data, sehingga kemarin kami meminta arahan cabdin (cabang dinas). Kebutuhan guru kami jam-jamnya lebih dari 30 jam,” ujar Budi.

Kebutuhan guru ini dikatakan Budi memang perlu penataan.

Pasalnya, beberapa mata Pelajaran saat ini belum terisi, sementara beberapa Pelajaran juga mengalami kelebihan pengajar, seperti untuk guru Bahasa Inggris dan Kimia yang terlalu banyak.

“Beberapa mata Pelajaran yang sempat kososng sudah terisi PPPK tahap pertama, seperti pelajaran Olahraga,  Agama, Bahasa Jawa, dan BK. Mudah-mudahan yang kosong lainnya bisa terisi dari PPPK tahap dua,” tegasnya.

Ia pun menyiasati kekurangan guru dengan menambah jam mengajar guru mapel yang masih ada di sekolah hingga 37.5 jam.

Hal ini dilakukan agar tidak ada guru yang mengajar lintas mata pelajaran untuk mengisi pelajaran yang kekurangan guru.

Kepala SMAN 14 Surabaya, Abdul Razzaq Thahir, mengungkapkan seluruh GTT di sekolahnya sudah terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Pada GTT ini merupakan guru yang sudah lama mengabdi di SMAN 14 Surabaya, sehingga masih dipertahankan oleh sekolah.

“Memang tidak boleh mengangkat guru honorer baru, tetapi masih memberdayakan guru honorer yang sudah lama. Makanya mereka bisa masuk dapodik satu bulan lalu, setelah lama tidak bisa masuk dapodik,” imbuh Abdul.

Dikatakan Reza, sapaan akrabnya, selama ini pihak sekolah selalu memberikan data kebutuhan guru yang bisa diisi ASN setiap ada pendataan dari Dinas Pendidikan.

Hanya saja hingga saat ini memang belum ada penyaluran ASN PPPK ke sekolahnya.

“Kalau kemarin, ada satu guru kami yang berhasil masuk seleksi PPPK dan sekarang masih mengajar di sekolah kami. Sebenarnya setiap tahun kami mengajukan PPPK ketika diminta. Seandainya kami dapat ASN kami tidak perlu gaji, sehingga jika ada himbauan ya kami usulkan,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved