Berita Pamekasan

Sepinya Sentra PKL Terbesar di Madura, Food Colony Pamekasan, Ditinggal Pedagang Karena Salah Desain

PKL terpaksa menempatinya padahal dagangannya tidak laku, terutama kios-kios yang berada di bagian dalam Food Colony.

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Kondisi sentra PKL Food Colony, di Jalan Kesehatan Pamekasan yang sekarang sepi dan sehari-hari para PKL di sana tidak pernah buka lebih dari lima kios. 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Misi Pemkab Pamekasan menyatukan semua pedagang kaki lima (PKL) dari jalanan dalam satu sentra bernama Food Colony pada Januari 2023 lalu, memang bagus. Diklaim menjadi sentra PKL terbesar di Pamekasan, kini Food Colony yang diresmikan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam itu malah sepi dan ditinggalkan para pedagang.

Padahal saat kali pertama diresmikan awal 2023 lalu, Food Colony di Jalan Kesehatan Pamekasan itu sangat ramai, dan puluhan kios di bagian depan dibuka.

Di sisi Timur dan Barat Food Colony, jumlah pengunjung terlihat mulai berdatangan. Begitu juga beberapa kios lainnya sudah buka. Namun kondisi itu berangsur-angsur berubah.

Kini jumlah pengunjung Food Colony yang dibangun di atas tanah bekas RSUD Pamekasan itu, kian menyusut. Sehingga beberapa kios memilih tutup. Dari 240 kios yang tersedia, hanya beberapa kios yang buka, itu pun sepi pembeli.

“Sebenarnya ada 10 kios yang sudah ditempati. Tetapi entah kenapa sekarang banyak yang tidak berjualan. Mungkin pemiliknya ada keperluan, sehingga tidak jualan. Untuk yang lain, banyak faktor. Di antaranya mereka menilai tempat ini tidak cocok,” kata Bambang, salah seorang warga yang sehari-harinya mangkal di posko ojek di dekat los belakang kepada SURYA, Minggu (19/11/2023).

Pantauan di lapangan, sebagian kios yang berada di dalam sepertinya tidak terawat. Banyak debu dan sampah berserakan. Dan beberapa kios yang sebelumnya pernah dibuka, kini tinggal tulisan nama kios yang sudah luntur.

Sementara kios di bagian depan, sebagian buka dan ada yang tutup, di depannya terdapat meja dan kursi untuk pengunjung. Setiap sore mulai pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB, di depan sentra PKL yang disediakan untuk parkir sepeda motor dan mobil pengunjung, ditempati arena permainan anak-anak.

Hanya saja keberadaan permainan anak-anak itu tidak banyak berpengaruh. “Kalau malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB agak ramai pengunjung, banyak orang duduk di sini minum kopi,” kata salah seorang pemilik kios di bagian depan.

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) dan Tenaga Kerja Pamekasan, Muttaqin, yang dikonfirmasi mengakui, saat ini hanya ada beberapa kios saja yang masih buka di Food Colony seluas 8.855 meter persegi itu.

Menurut Muttaqin, ada beberapa faktor yang menyebabkan seperti itu. Di antaranya banyak PKL yang terpaksa kembali berjualan di area Arek Lancor. Walau saat itu pemkab sudah meminta mereka menempati kios yang sudah disediakan, namun beralasan sepi pengunjung.

“Mungkin untuk membuat Food Colony ramai, perlu penertiban kembali para PKL yang masih berjualan di pinggir jalan dan kawasan Arek Lancor. Jika tidak seperti itu, maka PKL terus bertahan di Arek Lancor. Dan kenapa sampai sekarang belum ditertibkan, masih ditunda karena ada pertimbangan lain,” kata Muttaqin.

Ketika disinggung alasan PKL tidak mau menempati karena desainnya seperti pasar dan tidak dibuat melingkar seperti huruf U, Muttaqin menilai setiap orang mempunyai keinginan sendiri. Sehingga, apapun desainnya pasti di antara mereka ada yang tidak cocok.

“Kalau dibangun seperti keinginan PKL, maka lahannya tidak akan cukup untuk menampung para pedagang di sana. Sehingga dibangunlah seperti itu,” jelas Muttaqin.

Ketua Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan Madura (LP3M) di Pamekasan, Suroso menilai tidak banyak kios yang buka di antaranya karena desain pembangunan sentra PKL itu kurang memenuhi syarat dan tidak layak untuk ditempati PKL.

Menurut Suroso, dari beberapa pengakuan PKL yang ditemui rata-rata beralasan, terpaksa menempatinya padahal dagangannya tidak laku, terutama kios-kios yang berada di bagian dalam Food Colony.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved