Puasa Ayyamul Bidh November 2023: Jadwal, Niat dan Keutamaannya

Kapan Puasa Ayyamul Bidh November 2023? Berikut jadwal, niat dan keutamaannya menurut hadist.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Ilustrasi jadwal puasa 

SURYA.CO.ID - Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Lantas kapan Puasa Ayyamul Bidh November 2023?

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh dikerjakan setiap pertengahan bulan Hijriyah, tanggal 13, 14, 15.

Secara bahasa, Ayyamul Bidh artinya hari-hari putih. Penamaan ini berkaitan dengan waktu pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh yang bertepatan dengan terjadinya fenomena Bulan Purnama.

Mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh tiga hari bertutut-turut 13, 14, 15 diganjar dengan pahala istimewa

Diriwayatkan dari Ibnu Milhan al-Qoisy, dari ayahnya, ia berkata:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR. Abu Daud & An Nasai, sahih).

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2023

Melihat Kalender Hijriyah, Puasa Ayyamul Bidh November 2023 memasuki Bulan Jumadil Awal 1445 H.

Menurut keputusan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU),  awal bulan Jumadil Awal 1445 H jatuh pada Rabu, 15 November 2023 sehingga rincian Jadwal Puasa Ayyamul Bidh tanggal 13, 14, 15 Jumadil Awal 1445 H sebagai berikut:

Senin, 27 November 2023 (13 Jumadil Awal)

Selasa, 28 November 2023 (14 Jumadil Awal)

Rabu, 29 Novemner 2023 (15 Jumadil Awal)

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Ayyaamal Bidh sunnatan lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh sunnah karena Allah ta'ala."

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari di pertengahan bulan.

Dilansir dari muslim.or.id, umat Islam yang mengerjakan Puasa Ayyamul Bidh akan diganjar dengan pahala seperti pahalanya berpuasa sepanjang tahun.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah Shallallaahu ‘alayhi wa sallam bersabda, 
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun."(HR. Bukhari, no.1979).

Selain itu, terdapat sejumlah keutamaan mengerjakan puasa sunnah lainnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadist:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إلا الصِيَامَ. فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ. فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَصْخَبْ وَلا يَجْهَلْ. فَإِنْ شَاتَمَهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ – مَرَّتَيْنِ –  وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ. لَخَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ رِيْحِ المِسْك. وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا: إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ. وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil, apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya.” (HR Bukhari, Muslim dan yang lainnya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved