Persebaya Surabaya

Kisah Bonek Independent Sidoarjo Merawat Nama Baik Persebaya

Bonek Independent Sidoarjo ini ada sejak 10 November 2017. Base camp mereka di Kalitengah Utara No.14 RT 3 RW I, Tanggulangin, Sidoarjo

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Fatkhul Alami
Dok Bonek Independent Sidoarjo
Komunitas Bonek Independent Sidoarjo saat menggelar kopdar atau kumpul yang rutin dilakukan. Komunitas ini kerap menggelar aksi sosial selain memberi dukungan Persebaya bertanding 

SURYA.co.id | SURABAYA - Keberadaan suporter dalam dunia sepak bola merupakan bagian penting dan vital bagi sebuah klub sepak bola. Peran suporter dalam mendukung kesebelasan kebanggaannya di lapangan ibarat pemain ke-12. Sedangkan bagi Komunitas Bonek Independent Sidoarjo, Persebaya merupakan lem perekat.

Pasalnya, kesebelasan ini mampu menarik manusia-manusia yang berdomisili di wilayah penyanggah Surabaya, yaitu Sidoarjo menjadi fansnya.

"Kalau menurut saya Bonek dan Persebaya sudah seperti lem perekat," kata Muhammad Tri Sugiarto, Ketua Bonek Independent Sidoarjo.

Bonek Independent Sidoarjo ini ada sejak 10 November 2017. Base camp mereka di Kalitengah Utara No.14 RT 3 RW I, Tanggulangin, Sidoarjo. Banyak cerita drama mewarnai cikal bakalnya.

Kekisruhan hingga dualisme Persebaya dulu turut menjadi latar belakang. Buntut dari semua masalah yang mendera 450 lebih warga asal Sidoarjo mendeklarasikan komunitas Bonek Independent Sidoarjo.

Sejak Bonek Independent Sidoarjo ada, komunitas ini kerap menggelar gerakan sosial. Contohnya, ketika terjadi Gempa Palu, Bonek Independent Sidoarjo mengirim bantuan dan tim SAR. Kemudian, ketika Gunung Semeru erupsi, anggota komunitas ini banyak yang berangkat ke Lumajang menjadi petugas trauma healing.

"Keruwetan di masa lampau sudah terlewati. Sekarang kami punya merawat nama baik. Dengan Bonek Independent Sidoarjo ini kami ingin menunjukkan kalau fans Persebaya bukan hanya kumpulan suporter saja," ucap laki-laki yang akrab disapa Cak Gombloh itu.

Ada tujuan mulia mengapa komunitas ini berdiri, lalu bolak-balik melakukan aksi sosial. Bonek dulu seringkali diartikan atau disebut sebagai kelompok suporter sepak bola yang selalu berperilaku agresif serta negatif.

"Inilah yang selama ini kami bantah," ucapnya.

Stigma buruk itu memang sudah mulai terkikis. Sekarang banyak wanita atau anak-anak yang turut menjadi fans Persebaya. Nah, komunitas ini menaruh harapan besar agar Persebaya musim ini bisa meraih target juara.

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved