Surya Militer
SOSOK Serda Fadlil Ajudan Setia Jenderal Dudung, Dampingi Mulai Pangkostrad hingga Pensiun KSAD
Inilah sosok Serda Fadlil, ajudan setia Jenderal Dudung Abdurachman yang baru-baru ini jadi sorotan. Dampingi Mulai Pangkostrad.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah sosok Serda Fadlil, ajudan setia Jenderal Dudung Abdurachman yang baru-baru ini jadi sorotan.
Sosok Serda Fadlil diungkap Jenderal Dudung dalam unggahan instagram resminya.
Baca juga: Sosok Sertu Estarina Aritonang yang Disorot Pose Bareng Jenderal Dudung, Istri Prajurit Kopassus
Prajurit TNI bernama lengkap Serda Fadlil Umart Bahadrudin Yusup itu telah mendampingi Jenderal Dudung sejak jadi Pangkostrad hingga pensiun KSAD.
Dudung mengungkapkan, Serda Fadlil merupakan sosok ajudan yang selalu siaga mendampingi aktivitasnya.
"Serda Fadlil Umart Bahadrudin Yusup adalah salah satu ADC sejak saya menjabat sebagai Pangkostrad hingga sebagai Kasad.
Dlil.. Fadlil.. biasa saya memanggilnya, ajudan yg selalu siaga mendampingi aktivitas saya." tulis Dudung dalam captionnya.
Jenderal Dudung pun mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasinya selama ini.
Ia juga berpesan agar Serda Fadlil selalu rendah hati dan menolong sesama.
"Terima kasih ya Dlil untuk dedikasinya selama ini. Bila Bapak dan keluarga ada salah dalam berinteraksi mohon dimaafkan.
Tak bosan saya berpesan agar kamu selalu berbuat baik kepada sesama dan kedua orang tua karena berkat doa doa mereka kita bisa seperti ini . Tetap rendah hati dan tidak sombong." tulis Dudung.
Menurut pantauan SURYA.co.id dalam instagram pribadinya, Serda Fadlil baru saja menikah dengan seorang dokter pada September 2023 lalu.
Serda Fadlil juga menggeluti hobi yang cukup menantang, yakni motor trail.
Tampak dalam beberapa unggahannya, Serda Fadlil sering mengujungi beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Vietnam, hingga Perancis.
Hal ini wajar karena ia merupakan ajudan pribadi Jenderal Dudung Abdurachman yang sering melakukan kunjungan ke militer negara tetangga.
Kelanjutan Karier Jenderal Dudung Abdurachman
Diketahui, jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan berganti dari Jenderal Dudung Abdurachman kepada Letjen TNI Agus Subiyanto.
Yang jadi sorotan kini adalah kelanjutan karier Jenderal Dudung setelah pensiun.
Ia diisukan bakal mengisi jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Terkait isu tersebut, Jenderal Dudung memberikan tanggapan.
"Belum tahu saya juga (isu menjadi kepala BIN), belum, belum," kata Dudung sebelum acara pelantikan Letjen Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/10/2023) pagi, melansir dari Tribunnews.
Meski belum mengetahui tugas apa yang akan diberikan Presiden Jokowi kepadanya, ia mengaku sudah siap.
Dudung menyebut dirinya akan menjalankan apa pun perintah dari Jokowi.
"Saya tegak lurus kepada Bapak Presiden," kata Dudung.
Sebagai informasi, Dudung akan segera memasuki masa pensiun pada November 2023. Ia akan menginjak usia 58 tahun pada 17 November 2023.
Mengenai desas-desus Dudung menjadi kepala BIN beredar di kalangan awak media selama beberapa hari terakhir seiring kabar pelantikan Letjen Agus sebagai KSAD.
Posisi kepala BIN saat ini diduduki oleh Budi Gunawan yang sudah menjabat selama 7 tahun lebih, tepatnya sejak September 2016.
Dicalonkan Jadi Ketum PBSI
Karier Jenderal Dudung Abdurachman tampaknya masih berlanjut meski sudah pensiun dari TNI AD.
Mantan KSAD itu didukung untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Dukungan terhadap Jenderal Dudung mengalir dari sejumlah legenda bulu tangkis tanah air dan sejumlah Pengurus Provinsi PBSI.
Menanggapi hal itu, Jenderal Dudung mengaku siap jika dicalonkan menjadi Ketum PBSI.
"Kalau saya dicalonkan, prinsip saya sebagai prajurit, kalau demi bangsa dan negara tidak pernah saya minggir," kata Dudung dalam konferensi pers di sela acara lomba badminton KSAD Cup 2023 di kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (29/10/2023), melansir dari Kompas.com.
Dudung mengaku telah mendengarkan sejumlah evaluasi dari para pengurus provinsi PBSI dan legenda badminton tengah ada evaluasi di PBSI.
Namun demikian, ia mengaku belum mengetahui materi evaluasi tersebut.
Jenderal TNI bintang empat itu menyadari bahwa PBSI merupakan tempat para petarung.
Karena itu, ia siap maju dengan kepala tegak jika didorong sejumlah pihak untuk menjadi Ketua Umum PBSI.
"Terlepas dalam karier nanti saya jadi apa, tapi kalau dicalonkan jadi Ketum PBSI, saya siap,” ujar Dudung.
Dalam konferensi pers itu, legenda bulu tangkis Indonesia, Joko Supriyanto mengatakan, Pengurus Provinsi (Pengprov) dan para atlet senior badminton tengah dilanda kekhawatiran.
Sebab, katanya, sistem di dunia bulu tangkis tanah air perlu dibenahi dengan cepat karena mengalami penurunan kualitas.
Joko yakin Dudung yang memiliki jejak memimpin TNI Angkatan Darat bisa membenahi persoalan di PBSI dengan cepat.
“Lantas bagaimana menyuarakan pergantian pengurus? Kami tak punya suara. Pengprov-Pengprov ini yang bisa," kata Joko.
Hal yang sama juga disampaikan legenda bulu tangkis, Susi Susanti.
Menurutnya, saat ini PBSI perlu dievaluasi secara menyeluruh mulai dari sistem, pembinaan, hingga target.
“Evaluasi secara menyeluruh, masih belum terselesaikan dari dalam.
Harus ada tim yang solid, masing-masing punya tanggung jawab melaksanakannya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Pengurus Provinsi PBSI Sulawesi Selatan Dhevo Khadafi mengatakan, salah para pengurus di daerah mempertanyakan alasan prestasi badminton tanah air yang merosot.
Menurutnya, salah satu kekecewaan masyarakat adalah kegagalan tim bulutangkis nasional dalam ajang Asian Games 2022.
Saat itu, tidak ada satupun medali yang didapatkan.
"Bulu tangkis kita seperti ditampar karena catatan di Asian Games kemarin. Jadi kami harap Pak Dudung yang punya niatan baik untuk bulu tangkis Indonesia ini bisa kami dukung untuk membantu bulu tangkis Indonesia," kata dia.
Dhevo menuturkan, Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Pusat PBSI baru akan digelar pada Desember 2024.
Namun, agenda organisasi itu bisa dipercepat enam bulan melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Kami ingin lihat dulu langkah konkret PBSI Pusat dalam dua-tiga bulan ke depan bagaimana karena sudah mau Olimpiade 2024,” tutur Dhevo.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.