Berita Nganjuk
Turunkan Stunting, DKPP Nganjuk Kenalkan Diversifikasi Pangan Dapur Berbahan Non Beras Non Terigu
masyakat belajar cara membuat menu pangan keluarga bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan sumber pangan lokal
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Cara utama memberikan pemahaman pada masyarakat untuk menurunkan stuntung adalah pemenuhan gizi dari makanan. Karena itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) meluncurkan gerakan diversifikasi pangan dapur dari bahan alternatif untuk menekan stunting.
Kepala Dinas KPP Nganjuk, Yusuf Satriyo Wibowo menjelaskan, gerakan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kini menjadi prioritas percepatan penurunan angka stunting. Di mana konsumsi pangan B2SA dengan olahan pangan non beras dan non terigu, bisa menjadi pengganti kebutuhan pangan pokok agar kebutuhan gizi bisa terpenuhi.
"Ini merupakan salah satu intervensi kami dalam upaya bersama penurunan stunting dengan pola konsumsi olahan pangan yang aman dan sehat," kata Yusuf, Selasa (31/10/2023)
Dikatakan Yusuf, pemenuhan gizi saat ini memang menjadi perhatian pemerintah dalam menekan stunting. Dan diversifikasi pangan lewat pola konsumsi pangan sehat ini menjadi upaya pemerintah menurunkan angka stunting. Terbukti ada trend angka stunting Nganjuk menurun hingga 20 persen pada 2022 lalu.
"Target kami pada tahun 2023 angka stunting di Nganjuk menjadi 14 persen. Untuk itu kami terus berperan aktif menekan angka stuntingmelalui berbagai sosialisasi kepada masyarakat," ujar Yusuf.
Selain itu diversifikasi pangan bisa memberikan informasi kepada masyakat tentang cara membuat menu pangan keluarga yang bergizi, seimbang dan aman dengan memanfaatkan sumber pangan lokal. "Dan harapannya kasus stunting Nganjuk menurun dan terciptanya SDM yang lebih sehat, cerdas dan kuat," ucap Yusuf.
Sementara Camat Bagor Kabupaten Nganjuk, Suwarno mengapresiasi DKPP yang telah memberikan kesempatan kepada warganya untuk mengikuti sosialisasi diversifikasi pangan ini.
"Tentunya pelatihan mengolah makanan bergizi tersebut dapat menambah wawasan masyarakat dalam rangka mencegah stunting," kata Suwarno.
Dengan pelatihan itu, Suwarno juga berharap para kader bisa mengetahui kebutuhan gizi yang seimbang dan untuk kebutuhan keluarganya. "Semoga dari kegiatan itu bisa memberikan manfaat untuk warga dan ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk anak maupun keluarganya," tutur Suwarno. *****
diversifikasi pangan dapur di Nganjuk
penurunan stunting lewat olahan pangan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP)
DKPP Nganjuk
sumber pangan non beras dan non terigu
penurunan stunting di Nganjuk
Bapenda Nganjuk Gandeng Kejaksaan Guna Tingkatkan Kepatuhan Pajak MBLB Bagi Pengusaha Tambang |
![]() |
---|
Pemeriksaan Pap Smear di Kecamatan Jatikalen Nganjuk : Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks |
![]() |
---|
Bersenjata Pisau, Pemuda di Nganjuk Jatim Nekat Rampok 2 Minimarket dan Gondol Duit Puluhan Juta |
![]() |
---|
Penghargaan untuk Juara Lomba Inovasi 2024 di Kabupaten Nganjuk, Ada 24 Pemenang |
![]() |
---|
Kades Banaran Kulon Nganjuk Beli Aset Dari Hasil Korupsi Dana Desa, Ditahan Kejari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.