PCNU Sidoarjo Resmi Instruksikan Pembacaan Qunut Nazilah untuk Rakyat Palestina

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Dukungan untuk rakyat Palestina juga datang dari Sidoarjo. Pengurus PCNU Sidoarjo menginstruksikan, agar semua umat muslim membaca qunut nazilah yang diperuntukkan bagi keselamatan rakyat Palestina.

Qunut nazilah, adalah qunut yang dilaksanakan karena musibah besar yang menimpa kaum muslimin. Dengan mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi kaum muslimin, atau keburukan dan laknat bagi kaum penindas kaum muslimin.

Instruksi itu sudah resmi dikeluarkan PCNU melalui surat bernomor 563/PC/syur/L.10/C/2023 tertanggal 18 Oktober 2023. Surat ditujukan kepada LTMNU PCNU Sidoarjo, MWC NU se-Kabupaten Sidoarjo, PRNU se-Sidoarjo dan kepada Takmir Masjid NU di seluruh wilayah Sidoarjo.

“Sehubungan dengan musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, maka sebagai bentuk solidaritas kami instruksikan untuk membaca qunut nazilah saat salat Jumat, tanggal 20 Oktober besok, di masjid masing-masing,” kata Sekretaris PCNU Sidoarjo, Agus M Ubaidilah, usai rapat syuriyah PCNU Sidoarjo, Rabu (18/10/2023) sore.

Menurutnya, instruksi ini ditujukan kepada seluruh jajaran kepengurusan Nahdlatul Ulama di Sidoarjo. Dari Pengurus MWC hingga Pengurus Anak Ranting, yang kemudian diteruskan ke masjid-masjid yang ada di wilayah Sidoarjo.

Selain itu, instruksi pembacaan qunut nazilah juga diimbaukan kepada seluruh muslimin dan muslimat di mana pun ia berada. Semoga rahmat dan keselamatan tak henti menaungi mereka.

“Saudara-saudara kita sedang sengsara, mari kita doakan bersama. Saudara kita di Palestina disiksa, anak-anak kecil dibunuh. Mari kita semua berdoa untuk mereka,” lanjut Agus M Ubaidilah.

Diceritakan, bahwa qunut nazilah dulu pernah dibacakan oleh pendiri NU KH Hasyim Asy'ari pada tahun 1938. Ketika itu, ketua umum PBNU dijabat KH Mahfudz Shiddiq.

Disampaikan, bahwa doa tersebut untuk memberikan dorongan spiritual kepada rakyat Palestina.

Selain itu, PCNU Sidoarjo juga berharap agar warga NU bisa memberikan bantuan dengan menyalurkan melalui LAZISNU Sidoarjo, untuk kemudian diteruskan kepada PBNU dan dikirim ke Palestina.