Anak Pamen TNI Tewas

TERKUAK Anak Perwira TNI AU Tewas Terpanggang 1 Jam Setelah Tinggalkan Rumah, Ini Pengakuan Ayahnya

Akhirnya perwira menengah TNI AU yang anaknya berinisial CHR (16), ditemukan tewas terpanggang di di Lanud Halim Perdanakusuma, bersuara.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata saat menjelaskan kasus tewasnya anak Perwira TNI AU di area Lanud Halim Perdanakusuma. Foto kanan: ilustrasi jenazah. 

SURYA.CO.ID - Akhirnya perwira menengah TNI AU yang anaknya berinisial CHR (16), ditemukan tewas terpanggang di di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur pada Minggu (24/9/2023), memberikan kesaksian ke polisi.

Perwira menengah TNI AU ini mengungkap detik-detik saat putranya meninggalkan rumah di hari tewasnya pada Minggu (24/9/2023).

Dari kesaksian perwira menengah TNI AU ini terungkap kalau jarak waktu CHR meninggakan rumah dengan ditemukannya tewas terpanggang hanya sekira satu jam. 

CHR meninggalkan rumah pada Minggu sekira pukul 18.40 WIB dan ditemukan tewas di Pos Spion sekira pukul 19.42 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Leonardus Simarmata, saat meninggalkan rumah sekitar pukul 18.40 CHR masih bertemu dengan bapaknya. 

Baca juga: GELAGAT Anak Perwira TNI AU Sebelum Tewas di Ring 1 Lanud Halim, Naik Sepeda Sendiri Bawa Barang Ini

Terkait apakah sebelum meninggal dunia CHR menujukan perubahan perilaku, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum dapat menyampaikan karena penyelidikan masih berproses.

"Kami masih belum bisa ungkapkan karena masih dalam penyelidikan, masih ada beberapa saksi lagi. Ini masih akan bertambah saksi. Akan konfrontasi untuk menyamakan timeline waktu," ujarnya.

Hingga kini, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur belum menemukan ada titik terang kasus terkait apakah ada unsur tindak pidana dalam tewasnya CHR.

Leonardus menuturkan pihaknya juga belum dapat memastikan maksud status terkait kematian yang diposting pada akun gim Roblox korban sebelum meninggal karena masih proses penyelidikan.

Pihaknya masih menunggu hasil uji digital forensik dilakukan jajaran Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri terkait gawai, dan hasil penyelidikan dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).

"Belum , masih kami tunggu. Insya Allah mungkin Senin atau Selasa, kita tunggu ya. Itu mungkin akan bisa memberikan hal baru dalam penyidikan kita," tuturnya.

Hingga kematin, Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur sudah memetiksa 10 saksi. 

10 saksi tersebut meliputi saksi-saksi yang menemukan korban, orang tua, teman, hingga guru sekolah.

"Kita sharing data dan informasi hasil penyelidikan dengan tim dari asosiasi psikologi forensik, ini terkait dengan autopsi psikolog," kata Leonardus di Jakarta Timur, Jumat (29/9/2023).

Berdasar hasil pemeriksaan saksi dari teman-teman dan sejumlah guru di lingkungan sekolah, hingga kini tidak ditemukan adanya indikasi CHR jadi korban perundungan.

Namun, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan belum dapat membeberkan hasil pemeriksaan secara utuh karena masih ada sejumlah saksi lain yang akan dimintai keterangan.

"Kami masih ada beberapa saksi lagi. Ini masih akan bertambah saksi-saksi yang akan kami periksa lalu kami akan  konfrontasi untuk menyamakan timeline waktunya," ujarnya.

Leonardus menuturkan, pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi berupa dokumen Visum et Repertum dari tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati yang melakukan autopsi jenazah CHR.

Serta hasil penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri terkait pemicu api yang membakar tubuh CHR, dan uji digital forensik dari sejumlah gawai milik korban.

"Menunggu hasil pemeriksaan dari tim fisika forensik dan tim biofor Puslabfor Bareskrim Polri. Termasuk pemeriksaan digital forensik dari alat atau gadget yang kami kirimkan ke Puslabfor," tuturnya.

Rekaman CCTV Rekam Aktivitas Korban

Gelagat anak perwira TNI AU sebelum ditemukan tewas diketahui dari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah mengidentifikasi 18 CCTV yang berada di area Lanud Halim Perdanakusuma, tempat CHR ditemukan tewas terpanggang.

Dari 18 CCTV tersebut, ada 4 kamera yang berfungsi dan merekam pergerakan korban.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simaramata mengatakan empat CCTV itu merekam aktivitas korban sebelum dan pasca kejadian.

Baca juga: KONDISI Sebenarnya Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Ring 1 Lanud, Orangtua Masih Histeris

"Adapun CCTV yang posisinya berada di depan TKP atau yang mengarah langsung, tidak berfungsi," terang Leonardus Simarmata saat dikonfirmasi, Jumat (28/9/2023).

Lebih lanjut dijelaskan Leonardus, dalam rekaman CCTV itu korban pada saat itu terlihat hanya seorang diri.

CHR kata Leo terlihat bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP) seorang diri dengan menggunakan sepedanya.

"Dia menggunakan sepeda, ini sepeda yang kami temukan di TKP. Jadi dia mengayuh sendiri memang menuju ke TKP," jelasnya.

Tak hanya itu korban kala itu juga terlihat membawa tas ransel yang dimana tas itu sebelumnya juga telah ditemukan polisi pada saat olah TKP.

 "(Korban) ada menggunakan tas ransel yang juga kami temukan di TKP," ujarnya.

Sementara CCTV di depan Pos Spion Ujung Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur tempat CHR tewas tak berfungsi.

Leonardus Simarmata mengatakan CCTV di depan pos tersebut didapati tidak berfungsi saat pihaknya melakukan proses penyelidikan tewasnya CHR.

"Seluruh CCTV semuanya berada di area objek vital TNI AU. (CCTV di depan Pos Spion) memang sudah tidak berfungsi," ujarnya.

Sementara terkait pemeriksaan empat CCTV menyorot korban, Leonardus menuturkan dari pemeriksaan sebelum dan sesudah kejadian tidak ditemukan adanya orang lain di lokasi.

Sebelumnya polisi telah menyita sejumlah barang bukti seperti pisau dapur, baju dan celana yang terbakar, map, tutup botol merah dan ponsel korban.

Berdasar hasil penyelidikan gabungan dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dengan Satuan Polisi Militer (Pom) Lanud Halim Perdanakusuma, lokasi CHR ditemukan tewas bukan area sembarang.

Area Pos Spion tersebut merupakan ring 1 yang tidak dapat dimasuki secara bebas, namun CHR bisa masuk karena merupakan putra dari anggota perwira menengah (Pamen) TNI AU.

"Hingga saat ini tim penyidik Polres Metro Jakarta Timur Kombes bersinergi dengan Satpom Halim Perdanakusuma, Subdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan," ujarnya.

Di samping penyelidikan dengan pemeriksaan saksi-saksi dan pemeriksaan CCTV, Leonardus menuturkan pihaknya juga melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

Sejak Selasa (26/9/2023) tim Fisika Forensik Puslabfor Bareskrim Polri sudah melakukan olah TKP untuk menelusuri penyebab api yang membakar tubuh CHR hingga menderita luka bakar 91 persen.

 Kemudian tim Kimia, Biologi, dan Forensik Puslabfor Bareskrim Polri untuk mencari jejak DNA di sekitar lokasi kejadian, sehingga diharapkan kasus tewasnya CHR dapat segera terungkap.

"Nanti kita akan sandingkan hasil penyelidikan, temuan, fakta alat bukti dengan keterangan ahli dari Puslabfor sehingga sinkron. Tidak ada pertentangan daripada bukti yang didapat," tuturnya.

Leonardus menuturkan pihaknya juga sudah mengirim perangkat gawai handphone, komputer, laptop, dan tablet milik CHR untuk proses uji digital forensik di Puslabfor Polri.

Pasalnya dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, sebelum meninggal dunia CHR sempat mengunggah postingan terkait kematian pada akun game Roblox.

Isi postingan tersebut yakni 'hi, if you see this i probably already dead', atau bila diartikan dalam bahasa Indonesia yakni kalau kamu melihat ini saya mungkin sudah meninggal.

"Ini tulisannya, lalu kami koordinasi dengan Asosiasi Psikologi Forensik atau Apsifor untung mengetahui motif daripada kejadian," lanjut Leonardus.

Luka Bakar 91 Persen

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungkap kondisi sebenarnya jasad anak perwira TNI AU yang ditemukan di fring 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungkap kondisi sebenarnya jasad anak perwira TNI AU yang ditemukan di fring 1 Lanud Halim Perdanakusuma. (kolase tribun jakarta)

Sebelumnya terungkap anak perwira TNI AU ini mengalami luka bakar hingga 91 persen dengan derajat kedalaman dua dan tiga.

Hal ini terungkap dari hasil otopsi yang dilakukan tim dokter RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Menurut Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, luka bakar 91 persen dengan derajat dua sampai tiga itu berarti terbakar sampai jaringan otot.

Dia menjelaskan, secara medis ada empat derajat kedalaman luka bakar, derajat satu yakni dengan contoh kasus luka karena terkena air panas yang mengakibatkan kulit kemerahan.

Baca juga: 4 KEJANGGALAN Tewasnya Anak Perwira TNI AU di Ring 1 Lanud Halim: Sisa Bensin hingga Status Roblok

Luka bakar derajat dua mengakibatkan kulit melepuh, luka bakar derajat tiga dapat mengakibatkan luka hingga jaringan bawah kulit, dan derajat empat bahkan dapat berdampak hingga tulang.

Meski mengalami luka bakar parah. namun yang menjadi penyebab kematian CHR bukan kebakaran, melainkan enam luka tusuk senjata tajam pada bagian bawah dada yang mengakibatkan kehabisan darah.

"Saat terbakar dia masih hidup. Kalau dilihat organnya pucat jadi sangat mungkin penyebab kematiannya karena luka tusuk karena terdapat kumpulan darah di dalam perut," ujarnya.

Hariyanto menuturkan dari hasil autopsi luka tusuk senjata tajam dialami CHR tembus hingga kedalaman sekitar 6,5 meter, dan diameter sekitar 2 hingga 3 sentimeter.

Namun apakah luka tusuk tersebut akibat penganiayaan atau bukan, RS Polri Kramat Jati penentuan hal tersebut kewenangan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus.

"Luka tusuk di sebelau sini (kiri) tiga dan kanan tiga. Yang sebelah kanan yang mengenai pembuluh darah di perut sehingga banyak pendarahan di rongga perut," tuturnya.

Terpisah, polisi terus mencari bukti-bukti baru kasus tewasnya CHR (16) anak perwira menengah TNI AU yang ditemukan terpanggang di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (24/9/2023) malam.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul UPDATE Kasus Putra Perwira TNI AU Tewas Terbakar, CCTV Depan TKP Temuan Jasad Korban Tak Berfungsi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved