SOSOK Irfan Eko Sandjaja Bapak-bapak Usia 58 Tahun yang Jadi Wisudawan Tertua di ITS Surabaya
Inilah sosok Irfan Eko Sandjaja yang jadi wisudawan tertua di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah sosok Irfan Eko Sandjaja yang jadi wisudawan tertua di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Eko merupakan bapak-bapak yang telah berusia 58 tahun.
Maka, ia menjadi wisudawan tertua pada Wisuda ke-128 ITS.
Dia telah menamatkan studi S2 di Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Surabaya.
Dilansir dari laman ITS, Irfan bakal diwisuda pada usia 58 tahun 2 bulan pada prosesi wisuda hari pertama, Sabtu (16/9/2023).
Ia menceritakan bahwa dia sangat bersemangat untuk menuntut ilmu yang dimulai pada saat berkuliah di Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT) Teknik Perkapalan ITS pada 1984 silam.
Rasa haus akan ilmu tersebut membuatnya melanjutkan pendidikan sarjana (S1) di Departemen Teknik Perkapalan ITS pada 1993. Hal serupa juga mendasari dirinya untuk melanjutkan ke jenjang magister.
"Semakin banyak ilmu yang didapat, semakin haus rasa ingin tahunya," ujar Irfan.
Tentu, alasan lain karena di era globalisasi ini membuat dirinya untuk semangat belajar.
Bahkan bisa lulus dengan IPK 3,64. Selain itu, ilmu yang dimiliki harus terus ditingkatkan agar kuat bersaing dengan generasi muda.
Oleh karena itu, Irfan termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan terkait teknologi sistem perkapalan, khususnya di laboratorium hidro mengenai ketahanan kapal dan propeler.
Meski dia sempat mengalami kesulitan karena harus bekerja dan kuliah, tetapi ia bisa mengatur waktu agar kuliahnya bisa selesai.
"Akan tetapi, dukungan dari teman dan keluarga menjadi faktor penting untuk tetap berpegang teguh melanjutkan semangat perguruan tinggi," ungkap dia.
Tentunya, kuliah S2 yang dia ambil itu juga sangat berkolerasi dengan pekerjaannya sebagai periset kapal dan bangunan apung di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Usai lulus S2 ini, ia bakal mengaplikasikan ilmu yang didapatkan ke dalam pekerjaannya, yakni di bidang perkapalan dan bangunan apung.
Irfan juga berharap riset yang telah dilakukannya di bangku kuliah magister dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang perkapalan.
Wahyu Cahyono Putro Lulus dari Unair Tanpa Bikin Skripsi
Sosok wisudawan lain yang tak kalah jadi sorotan ada di kampus sebelah, Unair.
Wahyu Cahyono Putro merupakan mahasiswa asal Probolinggo yang lulus dari Unair Surabaya tanpa bikin skripsi.
Diketahui, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan baru terkait kelulusan mahasiswa yang tidak mewajibkan skripsi.
Mereka nantinya bisa mengerjakan proyek, prototipe atau bentuk lainnya.
Lulus tanpa skripsi ternyata sudah dialami seorang mahasiswa Unair bernama Wahyu Cahyono Putro.
Wahyu bisa lulus tanpa skripsi berkat usahanya saat mengikuti Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Awalnya, Wahyu bercerita bahwa antusiasmenya dalam PKM karena saat itu sedang gencar-gencarnya pembukaan tahun 2021.
Ia juga mengaku bahwa sejumlah seniornya yang juga berhasil lulus kuliah tanpa skripsi membuatnya berkeinginan untuk mengikuti jejak mereka.
“Di PKM waktu itu lagi gencar-gencarnya pembukaan, jadi aku semangat aja buat join terus ikut kegiatannya,” ungkap Wahyu, dilansir dari laman Unair.
Ia tidak menyangka bahwa keputusan itu akan banyak mengubah jalannya di perguruan tinggi.
Pria asal Probolinggo ini berhasil lolos pendanaan PKM dan seketika juga keinginannya mendapatkan ‘tiket emas’ untuk lulus tanpa skripsi bisa terkabulkan.
Dengan itu, ia berhasil lulus dan menjadi wisudawan tepat pada tahun 2023.
Meskipun ia berhasil lulus tanpa skripsi, bukan berarti ia bisa menjadi alumnus tanpa menghasilkan satu karya apa pun.
Sebagai ganti skripsi itu, ia menyusun satu artikel ilmiah yang jadi syarat pengganti skripsi itu.
“Lebih tepatnya, skripsiku itu berdasarkan hasil penelitian dan karya ilmiah berbasis kompetisi PKM-KC (Karsa Cipta, Red) tahun 2021 yang pernah aku ikutin bareng timku.
Jadi dengan karya ilmiah dengan tema yang aku usung di PKM aku jadiin skripsi,” jelasnya.
Artikel ilmiah tersebut ia susun dengan judul EMOSIA: Media Edukasi Emosi untuk Anak dengan ASD (Autism Spectrum Disorder).
Ia, tim serta kerja sama dengan salah satu vendor menghasilkan satu aplikasi yang ia jadikan payung agar bisa menyusun artikel ilmiahnya dari karya itu.
Sebagai informasi tambahan, EMOSIA merupakan satu aplikasi yang mereka ciptakan untuk anak dengan ASD.
Mereka dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk mengenali dan mengembangkan emosi yang ada pada dirinya.
Bagi Wahyu, antara lulus dengan skripsi atau tugas pengganti berupa artikel keduanya sama-sama tidak mudah.
Ketika memutuskan untuk berpartisipasi dalam ajang PKM, perlu waktu yang panjang dan proses yang tidak mudah untuk melaluinya.
“Kalau gak salah itu (perjalanan PKM, Red) berlangsung selama kurang lebih sebelas bulan dari awal banget sampai hari H penentuan kelulusan Pimnas-nya.
Kita harus pinter manajemen waktu karena tentunya kita masih mengikuti kuliah dengan bobot dan kesibukannya masing-masing,” ujarnya.
Wahyu sebagai ketua tim waktu itu harus banyak mengatur selama prosesi berlangsungnya kompetisi.
Menurutnya, proses itu bertambah sulit karena pada masa itu tengah mewabahnya Covid-19 dan setiap pekerjaan harus berbasis di rumah masing-masing.
Ia juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang berjasa di dalamnya.
Ia juga secara khusus menyebut dosen pembimbing dan rekan setimnya Arya, Yoga, Nidya, dan Ice yang sudah menemaninya sebagai sejawat pejuang PKM.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Jadwal Lengkap SNPMB 2026, Dilengkapi Syarat Terbaru Daftar SNBP: Siswa Wajb Ikut TKA |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Kepala Lembaga Berlatar Belakang TNI di Kabinet Merah Putih, Ada Djamari Chaniago |
![]() |
---|
Wanda Hamidah Ke Gaza Palestina Pakai Kapal, Siap Lahir Batin Salurkan Bantuan |
![]() |
---|
UPN Veteran Jatim Resmikan Sub-Unit Layanan Disabilitas Bela Negara |
![]() |
---|
Ngakunya Anggota TNI Demi Kencani Mahasiswi dan Jual Diesel Calon Mertua, Begini Endingnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.