Berita Viral

KRONOLOGI Siswa SMP di Cianjur Tewaskan 2 Pelajar, Iseng Tendang Motor saat Lewat, Dikira Cuma Jatuh

Seorang siswa SMP di Cianjur iseng menendang motor yang melintas hingga menyebabkan dua pelajar MTs meninggal dunia.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
Handout via Kompas.com
Foto Ilustrasi. Siswa SMP di Cianjur iseng menendang motor yang melintas hingga menyebabkan 2 pelajar meninggal dunia. 

SURYA.CO.ID - Seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Cianjur, Jawa Barat, tengah mendapat sorotan tajam.

Siswa SMP di Cianjur tersebut disorot lantaran melakukan aksi yang membahayakan.

Adapun, siswa SMP di Cianjur tersebut iseng menendang motor yang melintas di hadapannya.

Akibat kelakuannya itu, 2 pelajar meninggal dunia. 

Diketahui, siswa SMP tersebut berinisial RP (15).

Sementara korban berinisisal DP (13) dan WF (13).

Berbeda dengan RP yang merupakan siswa SMP, DP dan WF merupakan pelajar madrasah tsanawiyah (MTs).

Keduanya merupakan siswa MTs di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

RP dan WF meninggal dunia pada Selasa (12/9/2023).

Korban DP dan WF dinyatakan tewas setelah jatuh dari motor saat berboncengan.

Motor mereka jatuh akibat ulah usil yang dilakukan oleh RP.

Saat itu, RP tiba-tiba menendang motor DP dan WF yang tengah melintas.

Nyawa DP dan WF tidak bisa diselamatkan.

Sementara, RP kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, kedua korban menderita luka parah di bagian kepala lantaran terbentur keras ke aspal. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Cianjur Iptu Tono Listianto mengatakan, RP mengaku tak menyangka perbuatannya tersebut membuat dua nyawa melayang.

“Katanya paling hanya jatuh aja, ternyata berakibat fatal,” ujarnya, Jumat (15/9/2023). 4

Berdasarkan keterangan pelaku, RP melakukan tindakan itu secara spontan.

Ilustrasi jenazah. Seorang siswa SMP iseng menendang motor hingga menewaskan 2 pelajar MTs
Ilustrasi jenazah. Seorang siswa SMP iseng menendang motor hingga menewaskan 2 pelajar MTs (Shutterstock)

“Alasannya spontan. Pelaku ini usil, tidak hanya ke korban saja, ke setiap (pelajar) yang lewat.

Pokoknya kayak udah preman aja di situ,” ucapnya. 

Kronologi siswa tewas usai motornya ditendang pelajar lain

Tono menuturkan, peristiwa tersebut berlangsung di ruas jalan raya Bojonglarang, Kecamatan Cijati, Cianjur, Selasa siang.

Waktu itu, kedua korban baru saja pulang sekolah.

Ketika mengendarai sepeda motor, mereka melewati rombongan pelajar lain yang berjalan kaki di pinggir jalan.

“Salah satu dari pelajar-pelajar ini lantas menendang sepeda motor korban hingga terjatuh,” ungkapnya.

Karena luka yang diderita, korban segera dilarikan ke puskesmas terdekat. Akan tetapi, berselang beberapa saat, korban dinyatakan meninggal dunia.

Buntut kejadian ini, polisi menetapkan RP sebagai tersangka.

“Pasal yang disangkakan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 18 tahun penjara,” tutur Tono.

Namun, Tono menjelaskan, karena tersangka masih di bawah umur, penanganan perkaranya akan mengikuti peraturan yang ada.

Tingkah RP tersebut disesalkan oleh keluarga korban.

Baca juga: Tak Kenakan Helm, 2 Pelajar Lumajang Tewas Tabrak Dump Truk Pasir Parkir di Pinggir Jalan

Dian Permana (25), kakak korban DP, menyebutkan bahwa pelaku dikenal sebagai sosok yang kerap berulah.

“Sering mengganggu pelajar lain, salah satunya ke adik saya.

Bukan kali ini saja, dulu juga pernah mau memukul korban,” jelasnya.

Ia berharap agar tersangka mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

Remaja Tewas saat Latihan Silat

Sementara itu, dilansir Surya.co.id dari TribunJateng.com, remaja laki-laki berinisial  AP (14) warga Wonosari, Klaten yang tewas saat latihan silat ternyata alami sejumlah luka memar.

Menurut pemeriksaan sementara polisi, ada kekerasan benda tumpul. 

Terutama di dada yang menyebabkan patah tulang iga ke-5,6 dan 7. 

"Ditemukan pula luka memar di paru kanan dan kiri," beber Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi di Kota Semarang, Rabu (31/5/2023). 

Menurutnya, kronologi kematian korban bermula saat kakak korban mendapatkan informasi adiknya dilarikan ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Delanggu, Klaten.

Ternyata di rumah sakit itu korban sudah meninggal dunia. 

Kakak korban lantas meminta mayat adiknya diautopsi lantaran sebelum meninggal dunia korban sempat berlatih silat di depan Masjid Baitul Rohman, Tegalduwur, Wadunggetas, Wonosari, Klaten, Senin (29/5/2023) sekira pukul 15.30 WIB.

"Hasil autopsi memang benar ada luka-luka tersebut," sambung Iqbal.

Polisi lantas meminta keterangan dari pelatih silat ZRP (14). 

Baca juga: UPDATE 3 Santri Gontor Meninggal Kecelakaan: Jenazah Diberangkatkan ke Mamuju, Ini Penyebab Nahasnya

Meski seumuran dengan korban tetapi ZRP sudah melatih silat tingkat ranting desa pada sebuah organisasi perguruan silat ternama.

"ZRP ditetapkan sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH), tidak ditahan masih melengkapi berkas sidik, proses tetap lanjut," tuturnya.

Pengakuan ZRP kepada polisi, selepas melakukan pemanasan selama 30 menit latihan silat dimulai.

Kegiatan silat diawali dengan penguatan kuda-kuda. 

Ketika latihan tersebut korban bersama lima orang siswa lainnya.

Korban yang sudah pasang kuda-kuda mendapatkan dua kali pukulan dan dua kali tendangan ke arah dada dan perut oleh ZRP.

"Sebelum diberi aba-aba selanjutnya korban jatuh ke arah depan hingga kening terbentur tepi lantai masjid yang sebabkan kening Korban luka robek," paparnya. 

Iqbal menyebut, proses penyidikan terus berlanjut. Pihaknya mengandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas) Klaten untuk menangani kasus itu.

"Kami melakukan pemeriksaan pula terhadap saksi yang belum diperiksa," tandasnya. 

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved