Persebaya Surabaya

Persebaya Surabaya Bisa Didenda Rp 1,5 Miliar Jika Ngotot Pertahankan Uston Nawawi Sebagai Pelatih

Persebaya Surabaya bisa didenda Rp 1 Miliar lebih jika ngotot pertahankan Uston Nawawi sebaai pelatih.

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Istimewa/Persebaya
Pelatih karteker Persebaya, Uston Nawawi saat jumpa pers jelang laga menghadapi Bhayangkara FC, Senin (7/8/2023). 

SURYA.co.id, - Persebaya Surabaya bisa didenda Rp 1 Miliar lebih jika ngotot pertahankan Uston Nawawi sebaai pelatih.

Seperti diketahui, Persebaya Surabaya tengah dalam ancaman denda akibat belum menunjuk pelatih baru.

Masa jabatan Uston Nawawi sebagai caretaker selama 30 hari harusnya sudah berakhir pada Rabu (6/9) lalu.

Tetapi Persebaya bakal kena denda senilai Rp 100 Juta jika pelatih baru dengan lisensi A AFC Pro atau setara masih belum menjabat di laga selanjutnya melawan Madura United pada Minggu (17/9) mendatang.

"Kami baru kena denda kalau di laga selanjutnya (melawan Madura United) tetap memakai pelatih karteker" ungkap Manajer Persebaya Yahya Alkatiri.

Tugas Uston Nawawi sebagai pelatih sementara Persebaya sudah selesai. Ia mampu membawa Bajul Ijo sebagai tim yang tidak terkalahkan lima laga Liga 1
Tugas Uston Nawawi sebagai pelatih sementara Persebaya sudah selesai. Ia mampu membawa Bajul Ijo sebagai tim yang tidak terkalahkan lima laga Liga 1 (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

Upaya Persebaya untuk meminta dispensasi kepada PSSI juga sudah resmi ditolak.

Artinya Persebaya hanya punya dua pilihan yaitu menunjuk pelatih baru sesuai regulasi atau tetap bersikukuh mempertahankan Uston Nawawi dengan menanggung denda.

Jika memilih opsi kedua, Persebaya harus siap terkena denda hampir Rp 1 Miliar.

Baca juga: Berita Persebaya Hari Ini Populer: Cara Bruno Moreira Nikmati Liburan Ambisi George Brown

Baca juga: Bek Persebaya Surabaya George Brown Mengaku Kaget Dapat Panggilan Timnas Indonesia, Kesempatan Kedua

Ini karena denda dari PSSI berlipat ganda tiap bulannya apabila tak segera menunjuk pelatih dengan lisensi yang telah disyaratkan.

Hal itu merujuk pada regulasi Pasal 34 Ayat 12. 

Pelanggaran terhadap ayat (11) pasal ini akan dikenakan denda sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Jika melebihi 30 hari kedua, klub tidak mendaftarkan Pelatih Kepala maka berlaku tambahan denda sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan terus berlaku kelipatan.

Uston Nawawi sendiri kabarnya baru akan merampungkan kursus lisensinya pada akhir tahun ini.

Hal itu merujuk pada perkataan pelatih berusia 45 tahun itu bahwa jadwal sisa modul 6 dan 7 untuk lisensi A AFC Pro yang tengah ia ikuti telah keluar.

“Alhamdulillah jadwal untuk modul 6 dan 7 sudah keluar.” Ucap Uston Nawawi seperti dilansir SURYA.co.id dari Youtube Joko Malis.

Uston kemudian menerankan terkait sisa modul yang harus ia selesaikan agar bisa segera mendapatkan lisensinya.

Modul 6 itu instruktur visit ke klub. Instruktur mendatangi pelatih yang melatih klubnya itu. Dan harus klub professional. Itu kira kira akhir oktober-awal November.

Modul 7 kita masuk kelas lagi dan ada praktek. Itu awal Desember.” Pungkas Uston

Jika Uston Nawawi baru mendapatkan lisensinya pada bulan Desember, maka Persebaya harus siap menanggung denda cukup besar.

Perhitungan dari SURYA.co.id jika Persebaya tetap bersikukuh mempertahankan Uston Nawawi sebagai pelatih, maka akan ada denda yang terus berlipat dari bulan September, Oktober, November hingga Desember.

Merujuk pada regulasi yang telah disebutkan, maka denda itu bisa mencapai Rp 1,5 Miliar.

Akankah Persebaya terus berusaha mempertahankan Uston Nawawi sambil menunggu lisensi A AFC Pro didapatkan, atau Bajul Ijo akan menunjuk pelatih baru dalam waktu dekat?

Adapun manajemen Persebaya punya sisa waktu selama 9 hari untuk menunjuk pelatih baru jika ingin menghindari denda di bulan pertama sebesar Rp 100 Juta.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved