Berita Kota Kediri

Beri 3 Tips Hadapi Revolusi Industri, Wali Kota Kediri Ingatkan Peran Teknologi Digital dan AI

Disampaikan Abu Bakar, revolusi industri 5.0 merupakan perubahan teknologi yang berpengaruh besar pada sektor industri.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/didik mashudi
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menjadi narasumber kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Kadiri tahun 2023 di GOR Surya Universitas Kadiri, Rabu (6/9/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Universitas Kadiri tahun 2023 di GOR Surya Universitas Kadiri, Rabu (6/9/2023). Pada acara ini wali kota memberikan materi berkaitan Revolusi Industri 5.0 Menghadapi Tantangan dan Peluang Karier di Era Digital.

Disampaikan Abu Bakar, revolusi industri 5.0 merupakan perubahan teknologi yang berpengaruh besar pada sektor industri. "Transformasi ini disebabkan oleh integrasi teknologi digital robotika, AI, dan teknologi lainnya dengan tetap melibatkan manusia," jelas Mas Abu, sapaannya.

Diungkapkan, pada era revolusi industri 5.0 ini para mahasiswa juga harus melakukan persiapan agar bisa tetap bertahan. Pertama, penguasaan teknologi dan ketrampilan digital. Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaborasi. "Jadi mahasiswa harus bisa berkomunikasi dengan berbagai pihak," jelasnya.

Ketiga, pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat. Para mahasiswa bisa meningkatkan keterampilan dengan pelatihan, sertifikasi maupun lainnya.

Di era revolusi industri 5.0 ada beberapa peluang pekerjaan yang bisa diambil. Dicontohkan, pada bidang teknologi yang berkembang pesat, pekerjaannya seperti analisis big data, pengembangan robotika, maupun spesialis keamanan siber.

Pada bidang kewirausahaan dan inovasi, contohnya bisa membuka usaha start-up, menggunakan teknologi sebagai solusi sosial dan lingkungan. Selain itu ada profesi yang baru muncul seperti user experienced designer, spesialis dalam bidang keamanan dan privasi data, manajer tranformasi digital dan lain sebagainya.

Sementara Danu, mahasiswa baru Prodi S1 Manajemen bertanya tentang apa saja yang harus ada dan perlu ditingkatkan di lingkungan pendidikan agar beradaptasi di era gempuran teknologi dan Artificial Intelligence (AI). "Di mana dampaknya terkesan membuat malas berpikir kritis dan ketergantungan," kata Danu.

Menjawab pertanyaan tersebut, Mas Abu memberikan pesan bahwa tidak ada orang yang bisa menolong kecuali diri sendiri maka cari ilmu dan berjuang sendiri. Investasi terbaik itu ada di otak, karena tidak bisa dicuri oleh siapapun. Untuk itu, perbanyak ilmu dan pelajari semua hal.

"AI terkesan membuat malas belajar, anggapan itu salah. Justru dengan AI mempermudah kita belajar untuk memperluas sudut pandang cara berpikir kita," jelasnya. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved