Berita Viral

VIRAL Momen Haru Bocah Pengamen Badut Sigap Bikin Susu untuk Adiknya di Kereta, Video Bikin Terenyuh

VIRAL Momen Haru Bocah Pengamen Badut Sigap Bikin Susu untuk Adiknya di Kereta, Video Bikin Terenyuh

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
TIKTOK
Tangkap layar bocah pengamen badut sigap bikin susu untuk adiknya di kereta 

SURYA.CO.ID - Sebuah video memperlihatkan seorang bocah yang bekerja sebagai pengamen badut sembari mengasuh kedua adiknya. 

Aksi bocah itu lantas membuat warganet terenyuh.

Video tersebut pertama kali diunggah akun @krlife.id, beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan tersebut tampak seorang bocah laki-laki mengenakan kostum badut pergi menaiki kereta api bersama kedua adiknya yang berusia berusia 5 tahun dan 2 tahun.

Bocah tersebut diduga hendak pergi ke lokasi mengamen sembari memboyong kedua adiknya.

Sesaat sebelum perjalanan, bocah tersebut tampak mengeluarkan toples kecil berisi susu bubuk dan botol air mineral.

Ia lantas membuatkan susu untuk adiknya dari lantai kereta api.

Sementara itu kedua balita tersebut tampak memperhatikan sang kakak sambil menatap botol dot yang dipegangnya.

Aksi bocah yang masih berusaha mengurus adiknya meski lelah bekerja itu pun berhasil membuat haru warganet.

"Pundakmu kuat sekali, semoga banyak kebaikan menghampiri ya," tulis pengunggah video.

Menurut informasi yang diperoleh dari warganet, bocah bersama kedua adiknya itu biasa berada di Stasiun Pondok Ranji.

Ketiganya biasa berangkat naik kereta api dari Duri ke arah Bekasi.

*Disclaimer: Hingga saat ini grup SURYA.CO.ID tengah mencari tahu identitas bocah viral tersebut. 

Kisah viral lainnya : Reski, bocah SD tak punya tangan dan kaki

Sebelumnya, beredar video memperlihatkan bocah SD yang tak punya kaki dan tangan sedang disuapi oleh teman sekelasnya.

Video itu pun kemudian viral di media sosial, khususnya Instagram dan TikTok. 

Bocah SD itu bernama Reski, siswa SD Inpres Saluttowa, Gowa, Sulawesi Selatan.

Setelah video itu viral, ternyata guru-guru SD Inpres Saluttowa sempat khawatir Reski akan menjadi korban bully oleh teman maupun orang lain.

Wali kelas Reski, Sukiati menjelaskan, bocah SD itu siswa baru di sekolah tersebut. Reski baru masuk awal pekan lalu.

"Awalnya, kami khawatir, awalnya kami takut ada yang bully toh. Tapi, ternyata tidak. Anak-anak di SD saya menerima dengan senang. Jadi, kami guru-gurunya juga senang," ucap Sukiati, dikutip dari Tribun Jakarta.

Begitu Reski diterima di sekolah tersebut, para guru sudah memberitahukan kepada siswa lainnya mengenai kondisi fisik bocah tujuh tahun itu.

Para guru meminta siswa lain untuk tetap merangkul Reski tanpa membeda-bedakan.

"Akhirnya anak-anak senang setiap hari ada yang jajan berikan uang."

"Kalau seumpama orang tuanya ndak ada di kelas dia sudah istirahat ibu guru dengan anak-anak yang lain yang angkat kan dia tidak bisa turun di kursinya harus diangkat," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved