Persebaya Surabaya

Berita Persebaya Hari Ini Populer: Janji Bruno Moreira dan Bajul Ijo Berpotensi Didenda Ratusan Juta

Berikut Berita Persebaya hari ini populer, janji Bruno Moreira dan Bajul Ijo terancam denda ratusan juta. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Persebaya
Bruno Moreira saat merayakan gol di laga Persebaya vs Borneo FC 

SURYA.co.id, - Berikut Berita Persebaya hari ini populer, janji Bruno Moreira dan Bajul Ijo terancam denda ratusan juta. 

Berita pertama hari ini ada Bruno Moreira yang ungkapkan janji untuk tetap bermain terbaik bersama Bajul Ijo

Kemudian berita kedua ada Persebaya yang berpotensi didenda ratusan juta jika tak segera mengumumkan pelatih baru. 

Berikut berita selengkapnya. 

Janji Bruno Moreira

Persebaya Surabaya akan memiliki pelatih baru setelah pelatih kartkernya, Uston Nawawi, telah selesai masa kepemimpinannya.

Manajemen Persebaya Surabaya sebenarnya ingin mempermanenkan Uston Nawawi sebagai pelatih kepala, namun terganjal lisensi kepelatihan yang belum memenuhi syarat.

Mengenai sosok pelatih baru Persebaya, hingga saat ini manajemen belum mengumumkan.

"Saya tidak bisa komentar tentang pelatih baru, karena saya tidak tahu," ungkap Bruno Moriera.

Pemain asal Brasil itu mengaku senang selama dipimpin Uston Nawawi.

Apalagi, selama ditangani Uston, Persebaya tidak terkalahkan.

Total lima laga yang dijalani, empat laga berhasil dimenangkan, satu laga lain berakhir imbang.

Uston Nawawi mempersembahkan 13 poin.

Tampil moncer di bawah racikan Uston, Persebaya yang sempat berjerembab di zona degradasi, saat ini bertengger di klasemen zona atas, posisi enam dengan bekal 18 poin.

Bruno Moreira (kanan), penyerang Persebaya saat lawan Borneo FC di Liga 1. Jadwal Persebaya sudah ditunggu Madura United dan Arema FC
Bruno Moreira (kanan), penyerang Persebaya saat lawan Borneo FC di Liga 1. Jadwal Persebaya sudah ditunggu Madura United dan Arema FC (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

"Yang pasti saya senang di bawah kepelatihan coach Uston, karena dia membantu pemain mendapatkan kepercayaan diri, juga membuat kami semangat. Kami lima laga tidak kalah. itu sangat penting," ucap Bruno Moriera.

Dengan siapapun pelatih baru nantinya, Bruno Moriera berjanji akan tetap memberikan kemampuan terbaik untuk prestasi Persebaya.

Pemain 24 tahun itu sudah mengemas lima gol dan satu assist dari 10 laga yang dilakoni.

"Saya akan tetap memberikan yang terbaik pada Persebaya," pungkasnya.

Persebaya Terancam Denda Ratusan Juta

Persebaya Surabaya tengah dalam grafik menanjak di Liga 1 2023/2024. 

Usai berpisah dengan Aji Santoso, Bajul Ijo yang kini ditangani oleh Pelatih Caretaker Uston Nawawi mengalami 5 pertandingan tanpa kekalahan. 

Rinciannya adalah 4 kali kemenangan dan 1 kali imbang. 

Torehan positif itu membuat Persebaya yang awalnya terpuruk di papan bawah langsung melejit ke papan atas. 

Kini Bruno Moreira dkk berada di posisi ke-6 klasemen dengan torehan 18 poin dari 11 pertandingan. 

Bruno Moreira (kanan), penyerang Persebaya saat lawan Borneo FC di Liga 1.
Bruno Moreira (kanan), penyerang Persebaya saat lawan Borneo FC di Liga 1. (Surabaya.Tribunnews.com/Habibur Rohman)

Sayangnya, rapor mentereng dari Uston Nawawi itu harus direlakan oleh Bajul Ijo

Pasalnya masa jabatan pelatih caretaker dari Uston Nawawi sudah habis. 

Merujuk pada regulasi Liga 1 2023 pasal 34 ayat 11 menyebutkan bahwa pelatih caretaker hanya boleh menjabat selama 30 hari. 

Terhadap pergantian pelatih kepala yang terjadi maka Klub bersangkutan diwajibkan untuk menyampaikan pemberitahuan selambat-lambatnya 3 hari setelah dilakukan pengakhiran kontrak dengan pelatih kepala tersebut. Klub juga diwajibkan untuk melakukan pendaftaran pelatih kepala yang baru selambat-lambatnya 30 hari. Setelah menyampaikan surat pemberitahuan. Seluruh ketentuan terkait kualifikasi pelatih kepala wajib dipenuhi sesuai dengan Pasal (34) regulasi ini.

Pihak Persebaya sebetulnya berkeinginan untuk mengangkat Uston Nawawi menjadi pelatih kepala secara permanen. 

Tetapi pria asal Sukodono, Sidoarjo itu masih belum memiliki lisensi AFC Pro yang menjadi syarat wajib bagi pelatih Liga 1. 

Uston dikabarkan masih kurang dua modul lagi untuk mendapatkan lisensi tersebut. 

Jika Persebaya bersikukuh untuk tetap memakai jasa Uston Nawawi di pertandingan berikutnya, Bajul Ijo tentu akan didenda dengan nominal yang tidak sedikit yaitu Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). 

Denda itu bisa berlibat seiring berjalannya waktu jika Uston Nawawi tak segera mendapatkan lisensinya. 

Hal itu berdasarkan regulasi Liga 1 2023 Pasal 34 Ayat 12. 

Pelanggaran terhadap ayat (11) pasal ini akan dikenakan denda sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah). Jika melebihi 30 hari kedua, klub tidak mendaftarkan Pelatih Kepala maka berlaku tambahan denda sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan terus berlaku kelipatan.

Uston Masih Jadi Prioritas

Sebelumnya, Manajer Yahya Alkatiri sudah mengungkapkan bahwa prioritas Bajul Ijo saat ini adalah mempertahankan Uston Nawawi sebagai pelatih. 

Upaya manajemen Persebaya terganjal syarat lisensi, dimana Uston Nawawi saat ini belum memiliki lisensi AFC Pro. Sedang ditempuh, menyisakan modul terakhir yang jadwal pelaksanannya oleh PSSI diundur.

Akibat kendala itu, Persebaya sudah berkirim surat pada PT LIB dan PSSI untuk meminta dispensasi.

"Yang jelas kami sudah menyiapkan beberapa langkah. Langkah pertama ingin mengusahakan coach Uston menjadi pelatih tetap," ungkap manajer Persebaya, Yahya Alkatiri.

"Tapi tentunya kami sudah berkirim surat ke PT LIB dan kami berharap segera ada balasan," tambahnya.

Uston Nawawi sudah memimpin Persebaya tiga laga terakhir setelah Persebaya mengistirahatkan Aji Santoso. Tiga laga dipimpin Uston, Persebaya selalu menang.

Persebaya harus cepat menyodorkan pelatih kepala baru maksimal 30 hari dari pergantian pelatih lama tertanggal 6 Agustus lalu.

Jika belum menyodorkan pelatih baru sesuai masa tenggat waktu, maka tim berjuluk Bajol Ijo itu akan mendapat sanksi 100 juta.

Yahya berharap ada dispensasi dari PSSI atau PT LIB terkait persyaratan pelatih kepala.

"Masalahnya orang ini bukan tidak melakukan langkah, coach Uston sudah melakukan langkah, mengikuti lisensi kepelatihan. Sudah modul 6, modul 6 itu seharusnya bulan Juli, tapi diundur dan hingga saat ini belum ada kabar," kata Yahya Alkatiri.

"Ini juga bagian lisensi di PSSI ini juga harus komit. Kalau mereka yang salah kenapa kok yang jadi korban akhirnya pelatih-pelatih lokal," tambah mantan manajer Persik Kediri itu.

Yahya berpendapat, jika jadwal pelaksanaan modul lisensi kepelatihan tidak mundur, maka Uston saat ini sudah merampungkan lisensi kepelatihan AFC Pro-nya.

"Saya berharap adanya kebijakan. Jangan gara-gara salahnya di PSSI terus mengorbankan pelatih-pelatih lokal yang harusnya bisa berkarya," ucap Yahya.

Namun, jika akhirnya surat permintaan dispensasi yang dilayangkan pada PT LIB tidak ada jawaban. Yahya menyebut, pihaknya sudah menyiapkan opsi kedua, mendaftarkan pelatih kepala baru yang sudah disiapkan.

"Kalau gak ada (balasan PT LIB), maka kami akan ke opsi kedua, yang mana insyaallah pelatih baru sudah ada, tinggal meneruskan omongan," ucap Yahya.

"Memang sudah kami bicarakan ke pelatih (baru) plan A nya menunggu ini (balasan LIB) dan dia mau menunggu," tambahnya.

Mengenai calon pelatih baru, Yahya enggan memberi bocoran. Namun ia memastikan pelatih baru merupakan pelatih asing.

"Pelatih asing. Ya nantilah dilihat, tapi yang jelas sudah ada," pungkas Yahya Alkatiri

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved