Rabu Wekasan 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Waktu dan Amalan untuk Tolak Bala
Pada hari Rabu terahir Bulan Safar, sebagian umat Islam di Indonesia melaksanakan Sholat Tolak Bala dan memohon kepada Allah
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Rabu Wekasan adalah Rabu terakhir di Bulan Safar dalam Kalender Hijriyah.
Pada hari Rabu terahir Bulan Safar, sebagian umat Islam di Indonesia melaksanakan Sholat Tolak Bala dan memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dari musibah dan bencana.
Lantas Rabu Wekasan 2023 jatuh pada tanggal berapa?
Menurut kalender Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, hari Rabu terakhir Bulan Safar 1445 adalah tanggal 27 Safar bertepatan 13 September 2023.
Rabu Wekasan dalam Islam
Rabu Wekasan dikenal juga dengan sebutan Rabu Pamungkas, Arba Mustakmir atau Arba Musta'mir.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, Rabu Wekasan adalah waktu turunnya balak atau musibah penyakit, sehingga sering diperingati dengan acara tolak balak.
Kepercayaan ini ternyata juga pernah ada di zaman Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW juga sudah menegaskan tidak ada kesialan atau bencana khusus di Bulan Safar.
Hukum meyakini datangnya malapetaka di akhir Bulan Shafar, sudah dijelaskan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Shafar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Menurut al-Hafizh Ibn Rajab al-Hanbali, hadits ini merupakan respon Nabi SAW terhadap tradisi yang berkembang di masa Jahiliyah.
Ibnu Rajab menulis: "Maksud hadits di atas, orang-orang Jahiliyah meyakini datangnya sial pada bulan Shafar. Maka Nabi SAW membatalkan hal tersebut. Pendapat ini disampaikan oleh Abu Dawud dari Muhammad bin Rasyid al-Makhuli dari orang yang mendengarnya. Barangkali pendapat ini yang paling benar. Banyak orang awam yang meyakini datangnya sial pada bulan Shafar, dan terkadang melarang bepergian pada bulan itu. Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang." (Lathaif al-Ma’arif, hal. 148).
Amalan Rabu Wekasan dalam Islam
Buya Yahya kembali menegaskan bahwa kepercayaan dan tradisi Rabu Wekasan bukan riwayat hadist Nabi.
"Rabu Wekasan, jadi tentang adanya turun balak di malam Rebo Wekasan itu tidak pernah, bukan riwayat hadist Nabi SAW," jelas Buya Yahya, di YouTube Al-Bahjah TV.
Adapun umat Islam yang menghawatirkan adanya malapetaka, maka diperbolehkan membaca doa perlindungan kepada Allah SWT seperti membaca Surat Yasinz sedekah dan menajatkan doa-doa lainnya.
"Amalan itu sah, kalau perlu tiap hari lah sedekah. Bukan hanya di Rabu Wekasan. Itu amalannya yang sah," jelas Buya Yahya.
Bagaimana dengan shoal sholat tolak bala?
"Adanya, sholat hajat untuk menolak balak," jelas Buya Yahya.
Umat Muslim boleh mengerjakan sholat hajat dengan tujuan tolak balak, lebih utama dua rakaat satu salam. Sementara jumlahnya sesuai kemampuan.
Berita Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.