Persebaya Surabaya

Mat Halil Belum Puas Hasil Uji Coba Persebaya Elite Pro Academy 2023

Persebaya yang diproyeksikan tampil di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2023 sudah memasuki tahap pembentukan skuad utama

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.Tribunnews.com/Tony Hermawan
Para pemain Persebaya muda yang diproyeksikan ke kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2023 saat menjalani latihan di lapangan Angkasa Pura, Sidoarjo. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Tim Persebaya yang diproyeksikan tampil di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2023 sudah memasuki tahap pembentukan skuad utama. Namun, persaingan antar pemain merebut tempat utama masih berlanjut. Pemain yang gagal menunjukkan performa baik, bukan tidak mungkin akan tergeser.

Calon pemain Persebaya EPA setiap kategori, baik U-16, U-18, maupun U-20 pada Senin-Jumat melakoni latihan di lapangan Angkasa Pura, Sidoarjo. Skill mereka diuji dalam laga uji coba yang digelar setiap akhir pekan.

Pelatih Persebaya Epa U-16, Mat Halil mengatakan, pemain sudah dua kali melakoni uji tanding melawan SSB Progressif dan Persebaya U-18. Ia menekankan anak didiknya harus mengantongi skor 5-0. Akan tetapi, pada dua laga uji tanding target tersebut gagal diraih.

Melawan tim Progresif, Persebaya menang 1-0 dan menang 3-1 saat lawan Persebaya U-18. Hasil analisa performa tim asuhannya sudah layak diberi nilai 70. Akan tetapi, beberapa pemain depan kerap gagal mengonversi peluang hingga berbuah gol.

Mat Halil mengaku kurang puas atas capaian anak didiknya. Selesai pertandingan, pemain disuruh push up 50 kali. Bagi pemain yang melakukan kesalahan diberi hukuman push-up dengan jumlah yang lebih banyak.

"Kalau target saya anak-anak harusnya bisa menang 5-0. Tapi ternyata kan gagal," ucap Halil.

Mat Halil memang dalam melatih terkenal keras. Dia selalu mewanti-wanti menang tipis itu tak puas. Apalagi kalah, sangat tidak enak.

Kondisi sama juga dalam ritme pembentukan pemain EPA U-18 dan senior.

Sony Setiawan sebagai pelatih U-18 dan Achmad Rosyidin pelatih U-20 selalu mendorong pemain bertanding secara ngotot. Bagi mereka meskipun kesebelasan yang dibina masih junior tapi setiap bertanding harus menerapkan filosofi Persebaya senior, yaitu Wani.

Saleh Hanifah, Direktur Persebaya Amatir mengatakan, latihan keras hal yang lumrah. Sebab potensi tunas muda, jika tidak ditangani dengan benar, bisa sia-sia. Dia pun mendukung mendekati kompetisi EPA pelatih bersikap lebih keras demi membentuk skill pemain.

"Laga EPA itu kan dijadwalkan berlangsung pada 23 September. Namun, pengalaman tahun-tahun sebelumnya jadwal kerap bergeser. Makanya, kami biarkan para pelatih membentuk formula yang benar-benar tangguh," ucap Saleh Hanifah.

Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved