Tata Cara Sholat Tahajud, Lengkap Penjelasan Hukumnya Jika Tanpa Tidur
Tata cara Sholat Tahajud yang benar atau sesuai sunnah adalah dikerjakan setelah tidur malam.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Tata cara Sholat Tahajud yang benar atau sesuai sunnah adalah dikerjakan setelah tidur malam.
Mengutip buku Sholat Tahajud dan Kebahagiaan oleh Abd. Muqit, Cara mengerjakan Sholat Tahajud sama seperti sholat fardhu.
Lantas bagaimana jika mengerjakan Sholat Tahajud tanpa tidur terlebih dahulu?
Berikut ulasan tata cara Sholat Tahajud, lengkap dengan bacaan niat dan doa setelahnya.
Tata Cara Sholat Tahajud
Sholat Tahajud apakah harus tidur?
Ustadz Abdul Somad menerangkan, cara mengerjakan Tahajud yang benar adalah pada malam hari setelah tidur.
Lebih lanjut Ustadz Abdul Somad menerangkan hukum mengerjakan Sholat Tahajud tanpa tidur terlebih dahulu.
"Kalau tidur dulu namanya Sholat Tahajud, kalau tidak tidur namanya qiyamul lail," jelas Ustaz Abdul Somad, dikutip dari unggahan YouTube Dakwah Sejuk pada Jumat (30/8/2019).
Ustadz Abdul Somad memberikan saran agar tetap mengerjakan sholat malam sekalipun belum tidur.
"Jangan gara-gara tidak tidur lalu tidak Sholat Tahajud. Kalau tidak tidur ya qiyamul lail, sholat qiyamul lail," terang Ustaz Abdul Somad.
Sebab wholat malam dan Sholat Tahajud memiliki keutamaan istimewa sebagaimana hadist Nabi.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya, "Apakah sholat yang lebih utama sesudah sholat lima waktu?" Beliau menjawab, 'Sholat malam'," (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda, "Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya." (HR. Muslim no. 757).
Niat Sholat Tahajud
Berikut niat sholat tahajud 2 rakaat.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku (niat) shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala
Doa Sholat Tahajud
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allaahumma lakalhamdu anta qayyimus samawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, laka mulku samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu, anta malikus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu, antal haqqu, wawa’dukal haqqu, waliqaa uka haqqun, waqauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wannabbiyuuna haqqun, wa muhammadun sallaahu ‘alaihi wa sallama haqqun, wassa’atu haqqun.
Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wamaa akhrartu, wamaa asrartu wamaa a’lantu, antal muqaddimu wa antal muakhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
“Ya Allah, bagi Mu segala puji, Engkau penegak langit, bumi, dan apa yang ada padanya. Bagi-Mu lah segala puji, kepunyaan Engkaulah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada padanya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Pemberi cahaya langit dan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Penguasa langit dan bumi.
Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu itu benar, bertemu dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar, kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mulah saya berserah diri, kepada-Mulah saya beriman, kepada-Mu saya bertawakal.
Kepada-Mu saya kembali, kepada-Mu saya mengadu, dan kepada-Mu saya berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian, yang saya sembunyikan dan yang terang-terangan, dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengemudiankan, tidak ada tuhan melainkan Engkau”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.