Berita Ponorogo

Malam Nanti, Konser Noah di Alun-alun Ponorogo, Simak Rekayasa Lalu Lintas Selama Acara

Pihak Polres Ponorogo akan melakukan rekayasa lalu lintas selama berlangsungnya Konser Noah

tribun jatim/pramita kusumaningrum
Alun-alun Ponorogo tempat konser Noah akan berlangsung Selasa (15/8/2023). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pihak Polres Ponorogo akan melakukan rekayasa lalu lintas selama berlangsungnya Konser Noah dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke 527 Kabupaten Ponorogo, Selasa (15/8/2023) malam.

“Ada beberapa ruas jalan kami tutup selama konser Noah di Alun-alun Kabupaten Ponorogo,” ujar Kabagops Polres Ponorogo, Kompol Dhanang Priasmoko, Selasa (15/8/2023) pagi.

Jalur yang ditutup di perempatan Tambakbayan ke selatan, pertigaan jenes ke utara, jalan Imam Bonjol ke timur, pertigaan Bhayangkara di Warung Wow dan pertigaan jalan jaksa agung.

“Tapi sebenarnya fleksibel. Kalau masih lenggang masih diperbolehkan lewat. Tetapi kalau sudah padat atau penonton berdatangan tentu tidak diperbolehkan lewat,” kata Kompol Dhanang.

Lebih lanjut, kata dia, para pengendara atau warga yang ingin menuju ke Pacitan bisa melintasi jalur lain.

Misal sudah sampai di perempatan Tambakbayan, pihak kepolisian akan mengarahkan ke timur.

“Nanti bisa melewati jalan sultan agung kalau ke jalan Ahmad Yani sampai Jenes ke selatan. Atau kalau memang sudah di perempatan Pabrik es tidak perlu masuk ke kota langsung belok ke timur saja,” tegasnya.

Menurutnya, penutupan atau rekayasa lalu lintas kemungkinan akan dilakukan sejak sore sekitar pukul 17.00 wib hingga selesai konser Noah pukul 23.00 wib.

“Tetapi seperti yang saya bicarakan di awal. Bahwa pengalihan arus atau rekayasa lalu lintas fleksibel. Selama masih lenggang masih diperbolehkan untuk melintas,” pungkasnya.

Untuk puncak HUT ke 527 Kabupaten Ponorogo, Pemkab Ponorogo menghadirkan bintang tamu Noah. Konser tersebut bertajuk Kidung Rumekso Ing Wengi.

Bupati Ponorogo menjelaskan konser Kidung Rumekso Ing Wengi itu diambil dari judul kidung Sunan Kalijaga.

“Ana kidung rumekso ing wengi. Teguh hayu luputa ing lara,” katanya sambil bersenandung.

Dia menjelaskan bahwa Kidung Rumekso Ing Wengi adalah sebuah nyanyian merengkuh malam sekaligus dzikir.

Sehingga nyanyian indah itu dzikir malam hari itu yang mampu menjaga dengan dzikir Ponorogo terbebas mara bahaya.

“Tidak ada request khusus nyanyi bersama Noah. Yang jelas gratis untuk semuanya. Penonton menjaga kebersihan ya nanti. Jangan berdesak-desakan jaga keamanan,” pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved