Berita Banyuwangi

Pemkab Banyuwangi Daftarkan Paten Indikasi Geografis Kopi Robusta

Pemkab Banyuwangi akan mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi untuk mendapat paten indikasi geografis.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memanen dan mengikuti pengolahan kopi robusta di kebun Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi saat Pesta Rakyat Kopi Gombengsari, Minggu (13/8/2023). 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi akan mendaftarkan kopi robusta Banyuwangi untuk mendapat paten indikasi geografis.

Pendaftaran akan dilakukan ke Kementerian Hukum dan HAM pada esok, Selasa (15/8/2023).

Indikasi geografis merupakan paten yang menunjukkan asal muasal suatu produk berdasarkan faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam dan manusianya.

Dengan mendapatkan indikasi geografis, paten suatu produk akan terlindungi. Selain itu brand produk juga akan terangkat.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Ilham Juanda mengatakan, persiapan pendaftaran indikasi geografis telah dilakukan sejak 2019.

Selama dua tahun terakhir, disparta fokus mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran paten itu.

"Kami telah melakukan pemetaan kopi robusta di Banyuwangi, mulai dari asal usulnya, karakter rasa, dan kekhasannya," kata Ilham, Senin (14/8/2023).

Dalam proses pengurusan dokumen itu, Disparta dibantu oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Setelah diajukan, tim Kemenkumham akan memverifikasi keabsahan dokumen yang diberikan. Kemudian proses dilanjut dengan verifikasi lapangan.

"Mudah-mudahan bisa selesai dalam tiga bulan, sehingga Desember mendatang sudah bisa terbit untuk indikasi geografis kopi robusta Banyuwangi," tambah Ilham.

Ilham menjelaskan, Banyuwangi merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Jawa Timur.

Total luas perkebunan kopi di Banyuwangi sekitar 15 ribu hektare (ha) yang tersebar Kecamatan Kalibaru, Glenmore, Songgon, dan Kalipuro.

Dalam setahun, Banyuwangi menghasilkan kopi robusta sebanyak 10.673 ton.

"Mayoritas kebun kopi di Banyuwangi adalah kebun kopi rakyat. Hanya sedikit yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan," sambung Ilham.

Dengan mendaftarkan indikasi geografis, Ilham Berharap, khasanah kopi robusta Banyuwangi bisa terlindungi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved