Persebaya Surabaya

Terancam Dapat Sanksi Seusai Suporter Datang Laga Away, Manajemen Persebaya Harap PSSI Adil

Persebaya Surabaya terancam kembali mendapat sanksi dari Komdis PSSI berkaitan dengan larangan suporter tamu away

Penulis: Khairul Amin | Editor: irwan sy
Istimewa/Persebaya
Manajer Persebaya Surabaya, Yahya Alkatiri. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Persebaya Surabaya terancam kembali mendapat sanksi dari Komdis PSSI berkaitan dengan larangan suporter tamu away saat Persebaya menghadapi tuan rumah Persija Jakarta di Stadiun Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (30/7/2023).

Pasalnya, ada sejumlah suporter Persebaya Surabaya tetap menonton laga away tersebut.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya sudah mendapat sanksi dari komdis PSSI Rp. 25 juta karena Bonek ketahuan away saat Persebaya menyambangi markas PSIS Semarang (16/7/2023).

"Ya kalau memang ada sanksi, tapi saya minta semuanya adil. Yang pertama, semoga larangan itu segera dievaluasi, itu yang paling penting. Yang kedua, semoga adil, disitu bukan hanya suporternya Persija sama suporter Persebaya, tapi ada satu lagi suporter yang kok bisa ada di sana dan memancing keributan dan mengeluarkan chant rasis," ungkap manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, Rabu (2/8/2023).

Padahal Yahya menyebut, saat pertandingan, begitu ada chant rasis di Stadion GBK, ia sudah meminta petugas LIB untuk mengentikan pertandingan sementara.

Permintaan itu belajar dari Tragedi Kanjuruhan.

"Waktu sidang Kanjuruhan, saat kami menjadi saksi, salah satu pertanyaan, kenapa ketika chant seperti itu kok masih dilanjutkan, padahal secara regulasi bisa diberhentikan. Saya sudah ngomong ke LIB, tapi salah satu petugas LIB tetap melakukan itu. Makanya, saya sempat menanyakan, LIB ini cuma mau menyelenggarakan sampai selesai atau faktor keamanan juga didukung," tambahnya secara tegas.

Akibat petugas PT LIB yang saat itu memantau pertandingan Persija vs Persebaya abai atas imbauan pihak Persebaya.

Yahya Alkatiri langsung menjalin komunikasi dengan direktur operasional PT LIB.

"Saya sudah berkomunikasi dengan direktur operasional PT LIB bahwa kemarin petugas di lapangan ketika saya ngomong seperti itu dia tidak mengiyakan, dan itu sebenarnya berisiko," jelas Yahya.

Ia berharap semua pertandingan di kompetisi Indonesia langsung dihentikan ketika terdapat chant rasis.

"Karena itu ancaman pembunuhan, di negara kita ancaman itu ada pidananya," jelas Yahya.

Ia juga berharap pihak keamanan mau kerja ekstra untuk kemajuan sepak bola tanah air dengan menertibkan pihak-pihak yang melakukan chant rasis.

"Saya berharap juga pihak kepolisian Polda Metro, di stadion GBK itu ada CCTV, tolong CCTV itu dibuka, siapa provokator-provokator yang masih ingin sepak bola Indonesia ini rusak, itu ditangkap," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved