Berita Tulungagung

Tombak Pusaka Kanjeng Kiai Upas Kembali ke Dalem Kanjengan, Warga Tulungagung Diminta Ikut Menjaga

Dalem Kanjengan telah dibeli Pemkab Tulungagung dan tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas dikembalikan ke rumah aslinya.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Jamasan tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas di Dalem Kanjengan Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Jumat (28/7/2023). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung melakukan jamasan tombak pusaka Kanjeng Kiai Upas di Dalem Kanjengan Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Jumat (28/7/2023).

Tradisi ini sudah terjaga turun temurun selama ratusan tahun di Dalem Kanjengan.

Namun, jamasan kali ini adalah yang pertama setelah Kiai Upas sempat keluar dari Dalem Kanjengan.

Selama 6 tahun sebelumnya tombak pusaka ini disimpan di Gedung Arsip Dinas Perputaran dan Arsip.

Kini, Dalem Kanjengan telah dibeli Pemkab Tulungagung dan Kiai Upas dikembalikan ke rumah aslinya.

"Dalem Kanjengan dibeli dan menjadi inventaris Pemda. Sekarang jadi tempat penyimpanan Pusaka Kiai Upas," terang Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM, Jumat (28/7/2023).

Lanjut Bupati Maryoto, jamasan pusaka Kiai Upas kali ini jatuh pada Jumat pasaran Kliwon.

Jamasan ini, telah menjadi tradisi turun temurun yang masih terjaga lintas generasi.

Jamasan pusaka ini, juga menjadi wisata sejarah dengan titik berat pada kebudayaan.

"Tradisi ini mengandung nilai luhur berdirinya Kabupaten Tulungagung, dari sebelumnya bernama Kabupaten Ngrowo," sambung Bupati Maryoto.

Tombak pusaka Kiai Upas ini, sebelumnya dimiliki almarhum Kanjeng Bupati R.M.T Pringgodiningrat, Bupati Ngrowo pertama.

Secara turun temurun tombak pusaka Kiai Upas dipelihara oleh keluarga Pringgokusuman.

Pada perkembangannya, senjata pusaka ini diserahkan ke Pemkab Tulungagung.

Dalam sejarahnya, Kiai Upas menjadi pusaka "pengandel" Kabupaten Tulungagung.

Menurut kepercayaan turun temurun, selama keberadaan tombak pusaka ini, Belanda tidak bisa memerintah di dalam wilayah kota raja Tulungagung.

Di penghujung masa jabatannya, Bupati Maryoto berharap, ke depan Dalem Kanjengan semakin berkembang menjadi pusat kebudayaan Tulungagung.

"Pelan-pelan semakin disempurnakan untuk mempertahankan sejarah kita. Melestarikan budaya yang adiluhung," ucap Bupati

Bupati Maryoto juga mengajak warga Tulungagung untuk menjaga Dalem Kanjengan. Sebab, di sinilah salah satu budaya dengan kearifan lokal Tulungagung terjaga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved