Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram dan Bacaan Niatnya

Berikut jadwal puasa ayyamul bidh bulan Muharram 1445 H atau 2023 M lengkap bacaan niat.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Surya.co.id
Ilustrasi - Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram 1445 H 

SURYA.CO.ID - Selain Puasa Tasua dan Asyura, di Bulan Muharram terdapat Puasa Ayyamul Bidh yang sayang untuk dilewatkan.

Hal ini dikarenakan Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan luar biasa, bagi yang mau melaksanakannya.

Dalam sebuah hadist sahih, disampaikan bahwa keutamaan Puasa Ayyamul Bidh adalah seperti pahala puasa sepanjang tahun.

Tentu saja keutamaan ini bisa jadi semakin luar biasa karena dikerjakan pada Bulan Muharram, bulan yang mulia.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

Sementara dalam riwayat lainnya Rasulullah shallallaahu'alaihi wasallam bersabda:

"Puasa yang paling utama (afdhal) setelah Puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharam. Dan salat yang paling utama (afdhal) setelah salat fardhu adalah salat malam"." (HR. Muslim)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram 1445 H

Menurut kalender Hijriyah Nahdlatul Ulama (NU), PP Muhammadiyah dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, tanggal 1 Muharram 1445 H jatuh pada 19 Jul8 2023.

Maka Puasa Ayyamul Bidh tanggal 13, 14, 15 Muharram jatuh pada tanggal:

13 Muharram 1445 H jatuh pada Senin, 30 Juli 2023 M

14 Muharram 1445 H jatuh pada Selasa, 1 Agustus 2023 M

15 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 2 Agustus 2023 M.

 

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaytu shauma ayyamil bidl lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’ala.” 

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

1. Puasa Sepanjang Tahun

Salah satu keutamaan Puasa Ayyamul Bidh adalah mendapatkan ganjaran pahala seperti puasa sepanjang tahun.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).

2. Untuk Menyempurnakan Ibadah Wajib

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved