Niat Puasa Muharram Hari Ke 4 dan Hukum Menggabungkannya dengan Qadha Ramadhan
Berikut bacaan niat Puasa Muharram hari ke 4 yang jatuh pada Sabtu, tanggal 22 Juli 2023 M.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut bacaan niat Puasa Muharram hari ke 4 yang jatuh pada Sabtu, tanggal 22 Juli 2023 M.
Sejak tanggal 1 Muharram 1445 Hijriyah bertepatan tanggal 19 Juli 2023 M, sebagian umat Islam menjalankan ibadah puasa.
Amalan Puasa Muharram diyakini memiliki banyak keutamaan, karena Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia.
Momen ini juga jadi kesempatan bagi umat Muslim yang ingin mengerjakan Puasa Qadha Ramadhan untuk mengganti utang puasa tahun lalu.
Niat Puasa Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”
Hukum Puasa Muharram Gabung Qadha Ramadan
Berikut penjelasan Buya Yahya menurut pendapat jumhur ulama tentang mengerjakan puasa sunnah seperti Puasa Muharram gabung Puasa Qadha Ramadhan.
Dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" tayang September 2019, hukum umat Islam melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah adalah sah dan boleh.
Tata cara mengerjakannya adalah cukup membaca satu niat saja, yaitu niat puasa qadha, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
Membaca niat Puasa Qadha wajib dibaca sebelum waktu fajar.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya : "Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Keutamaan Puasa Muharram
Berikut dua dalil keutamaan Puasa di Bulan Muharram.
1. Puasa Sunnah Mulia
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
2. Bulan Mulia
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Artinya, “Diriwayatkan dari al-Bahili: ‘Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?’ Rasulullah saw bersabda: ‘Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?’ Al-Bahili menjawab: ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.’ Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).’ Rasulullah saw bersabda: ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.