Sambut Bulan Muharram, Harga Daging Ayam dan Cabai di Situbondo Malah Turun, Kentang Naik Tipis

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Kedatangan bulan Muharram yang juga menandai tahun baru Islam 1445 Hijriyah, kerap diwarnai berbagai hajatan yang mempengaruhi pembelian bahan kebutuhan pokok. Meski begitu, tidak ada pergerakan signifikan pada harga komoditas di beberapa pasar tradisional di Situbondo, Selasa (18/7/2023).

Dari pantauan SURYA di pasar tradisional Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, harga daging ayam justru turun. Dari sebelumnya Rp 40.000 per KG turun menjadi Rp 36.000 per KG.

Yuliati, salah seorang pedagang ayam mengaku, dua hari terakhir ini harga daging turun. "Turunnya tidak banyak, hanya kisaran Rp 3.000," ujar Yuliati saat ditemui di tempat berjualan daging ayam, Selasa (18/7/2023).

Selain harga daging ayam turun, kata Yuliati, jumlah pembeli malah juga cenderung berkurang ."Biasa setiap tahun baru Islam ini, pembeli daging banyak. Namun dua hari ini malah sepi pembeli," katanya.

Penurunan harga juga terjadi pada komoditas cabai, yang biasanya suka melejit sekarang malah ikut-ikutan turun. "Cabai yang biasanya Rp 30.000, sekarang menjadi Rp 28.000 per KG. Sedangkan cabai merah besar dari semula Rp 32.000 juga turun menjadi Rp 25.000 per KG," jelas Dian, salah seorang pedagang peracangan.

Dan lagi-lagi tidak seperti hukum pasar di mana saat harga turun biasanya pembeli banyak, jumlah pembeli cabai dan daging ayam ternyata tidak bertambah.

Dan saat harga cabai dan daging ayam turun, justru harga kentang naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 18.000 per KG. Dan belum diketahui penyebab tidak stabilnya harga-harga itu. "Untuk harga bahan pokok yang lain, masih stabil," pungkasnya. ****