Berita Surabaya

Bertemu Dubes Prancis, Cak Eri Hidupkan Kembali Rencana Pembangunan MRT-Trem di Surabaya

Menurut Cak Eri, Prancis memiliki konsep pengembangan transportasi umum. Di antara yang diusulkan adalah Mass Rapid Transit (MRT) hingga trem

|
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat bertemu dengan Duta Besar Prancis, Fabien Penone di Balai Kota Surabaya, Selasa (18/7/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya masih mematangkan sejumlah opsi penyediaan transportasi umum bagi masyarakat Kota Pahlawan. Satu di antaranya, adalah penyediaan transportasi umum berbasis rel.

Hal ini menjadi salah satu poin pembahasan pada pertemuan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (Cak Eri) dengan Duta Besar Prancis, Fabien Penone, Selasa (18/7/2023).

Menurut Wali Kota Cak Eri, Prancis memiliki konsep pengembangan transportasi umum. Di antara yang diusulkan adalah Mass Rapid Transit (MRT) hingga trem.

Prancis bersama pemerintah pusat, lanjut Cak Eri, tengah mengkaji potensi pengembangan di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Surabaya.

"Prancis sudah kerja sama dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) untuk (pembangunan) beberapa titik yang ada di Indonesia. Salah satunya ada di Surabaya," kata Cak Eri di sela pertemuan.

Terkait dengan rencana pembangunan trem, Surabaya sebenarnya telah memulai sejak lama. Hal ini dilakukan sejak Tri Rismaharini masih menjabat Wali Kota Surabaya.

Studi kelayakan atau feasibility study (FS) hingga perencanaan anggaran, bahkan telah dilakukan sejak 2017. Diperkirakan menelan biaya hingga Rp 2,5 triliun, saat itu trem di Surabaya awalnya dianggarkan menggunakan APBN dengan skema multi-years.

Namun pada 2018, proyek tersebut urung dilakukan karena berbagai alasan. Sehingga, dengan adanya peluang kerja sama dengan Prancis tersebut, kembali menumbuhkan asa pembangunan mode transportasi umum baru di Surabaya.

"Kami memiliki FS sejak zaman Bu Risma. Sudah jadi dan akan kami samakan dengan Bappenas," ujar Cak Eri yang juga mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Dengan menggunakan anggaran pememerintah pusat, Cak Eri menjelaskan, bahwa transportasi di Surabaya juga akan terkoneksi dengan Gresik hingga Sidoarjo. Sehingga, warga di Surabaya Raya memiliki alternatif transportasi di samping yang telah ada saat ini, maupun kendaraan pribadi.

"Ketika Bappenas menyentuh Surabaya, Sidoarjo, Gresik hingga dalam kota, kami (rencanakan) untuk koneksinya. Koneksi itu sinergi," Cak Eri menuturkan.

Menurut pria kelahiran Surabaya ini, pengembangan transportasi di Kota Pahlawan akan dilakukan seperti kota di Eropa.

"Tim dari Pak Dubes untuk membantu kita menyelesaikan ini. Juga, dengan mengadopsi dari kota yang ada di Prancis," ungkapnya.

Selain transportasi, pertemuan tersebut juga membahas potensi kerja sama di bidang budaya, ekonomi hingga pendidikan.

Di bidang pendidikan, ada peluang pertukaran siswa seperti halnya yang dilakukan Surabaya dengan beberapa negara lainnya.

Saat ini, juga ada mahasiswa asal Prancis yang berkuliah di Surabaya.

"Sekarang ada 60 mahasiswa dari Prancis yang kuliah di ITS,” kata Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ITS Jawa Timur ini.

Dalam hal budaya, Pemkot Surabaya juga akan menjadikan para mahasiswa asal Prancis sebagai duta wisata. Harapannya, mereka akan membawa informasi positif ketika kembali ke negara asal.

Sehingga, akan ada banyak warga Prancis datang ke Indonesia, termasuk Surabaya.

"Kami akan undang dalam acara Surabaya Cross Culture dan melihat langsung tempat-tempat wisata heritage dan wisata lainnya di Kota Surabaya," ucap Cak Eri.

“Ini penting, karena Surabaya ini bukan hanya sebagai kota bisnis, tapi juga kota sejarah. Orang Prancis juga sangat menyukai tempat-tempat bersejarah. Sehingga, mereka akan menjadi dutanya Surabaya ketika kembali ke Prancis. Sehingga ke depan, kami berharap banyak orang Prancis yang mengenal Kota Surabaya,” Cak Eri memaparkan.

Sementara, Duta Besar Prancis, Fabien Penone mendukung rencana besar Pemkot Surabaya.

"Kami berharap bisa membangun kerja sama yang baik dengan Indonesia, termasuk dengan Surabaya. Itulah alasannya dia datang dari Jakarta ke Surabaya. Bagi saya, Surabaya merupakan kota yang prioritas,” kata Fabien Penone.

Selain bidang yang dikemukakan Wali Kota Surabaya, Dubes Fabien juga menjelaskan peluang kerja sama bidang ekonomi. Saat ini, ada beberapa perusahaan Prancis yang sudah hadir di Surabaya maupun di Provinsi Jawa Timur.

"Di tahun-tahun ke depannya, kami akan mendatangkan lebih banyak lagi mahasiswa Perancis untuk belajar di Indonesia. Jadi, saya sampaikan terima kasih banyak kepada Wali Kota Eri atas dukungannya kepada kami,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved