Berita Viral
Rekam Jejak Indah Aprianti, Bu Kades di Subang yang Viral: Ternyata Pengalamannya Tak Sembarangan
Rekam jejak Indah Aprianti, Bu Kades di Subang: Ternyata Indah memiliki pengalaman yang tak sembarangan.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Rekam jejak Indah Aprianti, Bu Kades di Subang, turut jadi sorotan setelah dirinya viral akibat aksi beraninya melawan pria bertubuh besar.
Sekadar info, beredar video memperlihatkan Indah terlibat cekcok dengan seorang pria bertubuh besar.
Diceritakan bahwa pria bertingkah sok 'preman' itu menolak perbaikan jalan yang akan dilakukan Indah.
Bukannya takut, Bu Kades cantik itu justru ngamuk balik ke pria tersebut.
Hal ini dilakukan Indah demi memperbaiki fasilitas jalan untuk warganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di Kampung Babakan, Desa Ciasem Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Keberanian Indah Aprianti dalam melawan pria tersebut lantas menuai pujian.
Kini, rekam jejak Indah Aprianti sebelum menjadi Kades pun mencuri perhatian warganet.
Dikutip SURYA.CO.ID dari Tribun Jabar, ternyata Indah memiliki pengalaman yang tak sembarangan.
Diketahui, Indah merupakan lulusan UI dari Fakultas Hukum pada 2016.
Setelah lulus kuliah, Indah langsung bekerja menjadi pegawai honorer di Kementerian ESDM.
Tak lama kemudian, ia pindah bekerja ke Kementerian Desa pada 2018 hingga akhir tahun 2021.
Menariknya, di saat dirinya masih bekerja di Kementerian Desa itu, saat itu ia mengaku cuti namun Indah mencalonkan sebagai Kepala Desa.
“Jadi saat akhir 2021 saya mencalonkan untuk jadi Kepala Desa Ciasem Baru itu saya masih cuti tuh di Kementerian Desa,” ungkap kisah Indah Aprianti.
Indah mengungkap dirinya bekerja di Kementerian Desa saat itu sebagai hanya pegawai honorer.
Bukan saja karena latar belakang pendidikannya lulusan UI, Indah bertekad menjadi kades melainkan juga pengalamannya.
Indah menceritakan kisahnya bekerja di Kementerian Desa.
Selama kurun waktu tiga tahun dirinya bekerja terjun ke lapangan.
Ia sering mengunjungi desa-desa terpencil untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat.
Bahkan diungkap Indah, dirinya sudah mengunjungi hampir 200 desa terpencil dan pelosok di Indonesia dari wilayah barat, Aceh hingga wilayah Timur.
Dengan pengalamannya itu, Indah yang bekerja sebagai tenaga profesional mendampingi masyarakat di desa tersebut agar bisa berkembang melalui ekonomi desanya sendiri.
Demikian selama bekerja di lapangan itu, Indah melihat potensi desa-desa bisa berkembang dan maju.
Ia pun melihat desa terpencil yang jauh dari Kota tapi bisa maju dengan ekonominya desanya.
Oleh karena itu, dirinya tergerak melihat kondisi desanya, tempat dirinya dilahirkan yang dia yakini pun bisa menjadi desa maju.
Hal itu Indah yakini karena desanya yang padahal tidak jauh dari kota.
“Saya melihat desa saya, yang sebenarnya dekat dari Jakarta, aksesnya mungkin hanya 2,5 jam tapi perkembangannya atau kemajuannya tak sepesat desa yang jauh dari ibu kota,”
“Jadi dari situlah hati saya tergerak untuk membangun desa sendiri,” ungkap Indah.
Sebelum dirinya menjabat sebagai Kades di tempatnya, Indah mengaku kerap membagikan program desa.
Namun, kala itu inisiatif dan informasinya belum ditanggapi serius.
Merasa bersalah dengan keadaan tersebut karena bisa membantu desa lain, tapi ia miris melihat kondisi desanya sendiri.
“Gimana ya caranya kok saya jadi merasa bersalah, saya bantuin desa lain tapi desa kelahiran saya sendiri saya diemin aja,” tambahnya.
Hingga akhirnya, Indah mendapat kabar bahwa akan ada pemilihan kepala desa.
Dengan niat mulia ingin memajukan desanya sendiri, Indah akhirnya berinisiatif mencoba mencalonkan sebagai kades di desanya sendiri, di Desa Ciasem Baru, Kabupaten Subang tersebut.
Namun, Indah sempat diingatkan sang suami, ketika mencoba agar ia tak berharap lebih.
“Kita mencoba semaksimal mungkin, kalau pun tidak dapat terpilih ya sudah, setidaknya sudah berusaha,” ujar Indah.
Meski pengalamannya sudah menjajal desa lain, Indah merasa dirinya masih memiliki pengalaman yang belum cukup.
Indah mengungkap bahwa tak ada satu pun keluarganya yang terjun di dunia politik.
Saat mencalonkan pun Indah merasa sadar diri, bahwa belum banyak masyarakat mengenal dirinya.
Oleh karena itu ia pun sempat berjuang memperkenalkan diri sebagai calon kades kala itu dengan datang door to door ke rumah-rumah warga.
Indah mengungkap saat itu dirinya bersaing dengan 3 calon kades.
Di antaranya adalah mantan kades 2 periode, kades petahana dan mantan pegawai desa.
Melihat pesaingnya sudah berpengalaman sebagai aparat desa, Indah saat itu merasa berkecil hati.
Namun, niat baiknya terus meluruskan tekadnya agar bisa memajukan desanya sendiri.
Sosok Kepala Desa Ciasem Baru, Kabupaten Subang, Indah Aprianti menjadi sorotan setelah viral videonya melawan penolakan perbaikan jalan. (Instagram @indiraindh)
Indah pun menyinggung kehadirannya saat itu ia anggap sebagai warna baru.
Sebab, Indah tak memungkiri selama ini pemilihan aparat di wilayahnya dikenal dengan manipolitik.
Oleh karena itu, ia ingin mendobrak paradigma tersebut agar politik di wilayahnya berlangsung sehat.
“Saya mencoba merubah paradigma itu, bahwa kalau memlih itu jangan asal siapa yang mau kasih uang, tapi memberikan dedikasi dan edukasi kepada warga,”
“Kalau dikasih uang sekarang jangan marah kalau ke depannya bisa terjadi korupsi dan lain-lain, karena pasti dia memikirkan bagaimana caranya untuk balik modal,” paparnya.
Bukan saja menyadarkan warga soal pemilihan, lewat kesempatan itulah Indah juga sekaligus memberikan edukasi dan memperkenalkan dirinya.
Demikian, dengan latar belakang dan pengalamannya terjun ke desa-desa terpencil dan perjuangan itulah kini ia berhasil menjadi kades.
Namun, setelah menjabat sebagao kades, perjuangan Indah sebenarnya masih permulaan.
Indah menceritakan posisinya sebagai kades muda kerap kali diremehkan.
Alumni mahasiswa UI itu menceritakan selama bekerja sebagai kades, ia merasa miris karena kerap kali tak dikenali warganya.
“Sering banget (diremehkan), aduh bahkan kalau beberapa orang datang ke kantor desa, mereka gak tahu kepada desanya yang mana,” ungkap Indah.
Indah menceritakan pengalaman saat dirinya terjun ke lapangan beberapa warga menanyakan kepadanya keberadaan kades, padahal warga tersebut sedang berbicara dengan kadesnya sendiri.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sisi Lain Kisah Indah Aprianti, Lulusan UI Jadi Kades Muda di Subang, Rekam Jejak Tak Sembarangan, https://jabar.tribunnews.com/2023/07/15/sisi-lain-kisah-indah-aprianti-lulusan-ui-jadi-kades-muda-di-subang-rekam-jejak-tak-sembarangan?page=all.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.