Inilah Sosok Anak Buah Rian Mahendra di PO MTI yang Viral, Namanya Mirip Pebalap MotoGP Marc Marquez
Inilah Sosok salah satu anak buah Rian Mahendra di PO MTI yang mendadak viral. Namanya Mirip Pebalap MotoGP Marc Marquez.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok salah satu anak buah Rian Mahendra di PO MTI mendadak viral di media sosial.
Hal ini lantaran namanya mirip dengan pebalap MotoGP, Marc Marquez.
Dia adalah Moko Marquez, yang juga ikut naik pamornya lantaran punya nama yang serupa dengan Marc Marquez.
Bahkan, beberapa youtuber busmania sengaja mewawacarai Moko Marquez untuk mengetahui asal usul nama tersebut.
Berbeda dengan dengan Marc Marquez yang kerap mengendarai motor, Moko Marquez justru mengendarai bus AKAP.
Pria yang akrab disapa Marquez tersebut sudah berkecimpung selama 25 tahun menjadi sopir bus.
Baca juga: Rian Mahendra Bocorkan Rencananya Beli Bus Baru Jika PO MTI Sudah Sukses, Harganya Ratusan Juta
Kali ini, dia bergabung bersama PO Mahendra Transport dan membuka line perdana trayek Jakarta- Pekalongan.
“Sebenarnya ini bukan nama asli tapi nama panggilan.
Nama asli saya Yulianto Wiji Atmoko,” kata Marquez, melansir dari Kompas.com.
Pria yang tahun ini genap berusia 40 tahun tersebut menceritakan, sebelum bergabung bersama PO Mahendra Transport, julukan nama tersebut sudah lebih dulu populer.
“Jadi waktu zaman dulu waktu aku masih di SinarJaya pakai bus dengan nomor bodi 93 untuk trayek Lebak Bulus- Wonosobo.
Aku sering pakai topi tulisan 93 dan pakai sarung tangan juga. Kebetulan waktu itu lagi booming Marc Marquez juara dunia, lalu ada anak kecil penggemar bus yang sering panggil aku Marquez karena nomor 93 itu,” kata Marquez.
Pria yang sebelumnya pernah menjadi sopir bus Transjakarta tersebut juga mengatakan, dirinya memang selalu menggunakan sarung tangan saat mengendarai bus dan menjadi ciri khas seperti pebalap.
Padahal, hal tersebut dilakukan terkait faktor kesehatan bukan untuk bergaya.
“Saya juga kalau mengendarai bus sering pakai sarung tangan, jadi seperti pebalap.
Padahal sebenarnya saya pakai sarung tangan itu karena sering kedinginan dan kram, jadi disarankan pakai sarung tangan. Jadi karena ada faktor kesehatan,” kata mantan sopir bus PO Haryanto tersebut.
Modifikasi Bus PO MTI hingga Semakin Keren
Pemilik PO MTI, Rian Mahendra, ternyata memodifikasi busnya sehingga lebih keren.
Bus PO MTI memasang klakson basuri seharga Rp 6 juta.
Hal ini diungkapkan Moko Marquez, sopir bus dari PO Mahendra Transport dengan kode 002
Moko mengatakan, dana yang dikeluarkan untuk memasang klakson basuri, yakni Rp 6 juta.
“Habis Rp 6 juta untuk pasang basuri. Sudah ada pianonya sekarang.
Tapi saya masih belum mahir memainkan note nadanya, masih belajar,” kata Marquez, Rabu (6/7/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bus PO Mahendra Transport Pasang Klakson Basuri Harga Rp 6 Juta'.
Pihak PO biasanya akan membebaskan kru bus dalam memodifikasi bus.
Dengan begitu, kru bisa menjaga bus dengan sungguh-sungguh.
Namun, dengan syarat modifikasi yang dilakukan tidak menyalahi aturan atau membahayakan keselamatan berkendara.
Kemudian untuk budget modifikasi bus dari kantong pribadi kru karena itu merupakan keinginan kru.
Maka dari itu, saat ini modifikasi yang menggunakan klakson basuri baru digunakan bus PO Mahendra Transport dengan kode 002 saja, untuk kode bus lainnya belum.
“ Variasi itu dari uang pribadi kru. Jadi kalau masalah variasi tergantung kru mau beli atau tidak,” kata kapten di bus PO MTI dengan kode 002 tersebut.
Tidak hanya klason basuri, Marquez juga mengatakan ada bus tersebut menggunakan lampu strobo pada fasia depan bus, tepatnya di bawah kaca depan bus.
Untuk budget lampu strobo tersebut merogoh kocek Rp 1,5 juta.
“Untuk klakson basuri sendiri ini baru beberapa hari di pasang. Namun setiap tiba di pool sudah ada anak-anak yang berkumpul meminta dihidupkan,” kata Marquez.
Pengalaman Pahit Rian Mahendra
Rian Mahendra menggunakan pengalamannya selama bertahun-tahun untuk memajukan PO MTI.
Salah satunya pengalaman pahit menerapkan layanan pramugari bus.
Ternyata, Rian ogah menerapkan layanan pramugari pada PO MTI.
Melibatkan wanita dalam layanan bus sebenernya bukan yang pertama dilakukan oleh PO Mahendra Transport, PO bus lainnya yakni Agra Mas dan Haryanto juga sudah punya layanan bus dengan sopir wanita.
Namun lebih banyak wanita berperan sebagai pramugari bus atau kondektur dalam layanan bus AKAP.
Sehingga jumlah sopir bus wanita masih belum banyak. Rian Mahendra pemilik dari PO MTI mengatakan, tidak ingin melibatkan pramugari dalam layanan bus Mahendra Transport lantaran punya pengalaman yang kurang menyenangkan.
Pengalaman tersebut didapatnya secara pribadi dan juga dari cerita sesama rekan di dunia bus AKAP.
"Untuk pramugari tidak dulu karena banyak resikonya daripada manfaatnya.
Terutama affair sesama kru. Orang tuh kadang jatuh cinta karena tidak ada pilihan lain," kata Rian, melansir dari Kompas.com, Kamis (6/7/2023).
Rian juga mengatakan, pada saat masih di PO Haryanto dirinya pernah mencoba menerapkan memakai pramugari di layanan bus AKAP.
Namun layanan tersebut hanya berjalan sebentar lantaran tidak efektif.
“Kebayang tidak? Satu perempuan dengan dandanan cantik setiap hari dengan kru lain yang mayoritas pria.
Kalau kejadian hal yang tidak kita inginkan bus ini bisa jadi bawa sial. Jadi daripada kita selalu cemas memikirkan hal itu lebih baik tidak,” kata Rian.
Kendati demikian, Rian mengatakan kagum dengan pelayanan yang diberikan oleh PO Rosalia Indah dengan menggunakan pramugari.
PO tersebut menurutnya sangat mengelola sumber daya calon untuk menjadi pramugari bus dengan baik.
Sehingga peran wanita di dalam bus tetap profesional dalam menjalankan tugas.
“ Kalau PO Rosalia Indah punya pramugari karena punya sumber daya yang baik. Kedisiplinan mereka sangat luar biasa karena pelatihannya tidak sebentar.
Bisa sekitar 3 bulan pelatihan baru bisa jadi pramugari.
Maka dari itu menurut saya PO tersebut itu sangat luar biasa karena bisa mengendalikan SDM karena memilih bibit yang baik,” kata Rian.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.