Berita Pacitan

Ini Dia Hasil Laboratorium 6 Warga Suspek Antraks di Pacitan

6 warga Kabupaten Pacitan suspek antraks dan menjalani perawatan jalan di Puskesmas Gondosari, Kecamatan Punung, pekan lalu.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Pacitan, drg Nur Farida. 

SURYA.CO.ID, PACITAN - 6 warga Kabupaten Pacitan yang sempat berstatus suspek antraks dinyatakan negatif. Ini setelah hasil laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates, Yogyakarta keluar.

“Hasilnya, sampel darahnya yang kami kirim, enam warga yang sebelumnya suspek dinyatakan negatif. Hasilnya sudah kami terima,” ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, drg Nur Farida, Jumat (14/7/2023).

Dia menyebutkan, walaupun sudah negatif, mereka yang sebelumnya suspek antraks sebaiknya menjaga kebersihan. Apalagi mereka juga mempunyai hewan ternak yang notabene bisa menularkan antraks.

“Beberapa waktu sebanyak 6 warga suspek antraks. Karena gejalanya mirip antraks,” kata drg Farida.

Jadi memang saat ini masih suspek, lanjutnya, karena gejalanya mengarah ke antraks. Dan dari hasil anamesa dan kunjungan lapangan Dinkes, menunjukkan lingkungannya dan aktivitas pasien memungkinkan besar terpapar hewan ternak.

“Sehingga teman-teman Dinkes kategorikan suspek antraks. Otomatis ada tindak lanjut. Kami terapi dulu, mengirimkan sampel darah. Dan hasilnya sudah keluar, alhamdulillah negatif,” tegasnya.

Ke 6 pasien tersebut, saat ini sudah rawat jalan dengan pantauan Puskesmas Gondosari di Kecamatan Punung. Bahkan luka yang diderita pasien juga sudah mengering.

“Kondisi sehat rawat jalan, luka mengering, mengarah ke antraks kulit. Negatif bukan antraks,” pungkas Farida.

Sebelumnya diberitakan, 6 warga Kabupaten Pacitan suspek antraks dan menjalani perawatan jalan di Puskesmas Gondosari, Kecamatan Punung, pekan lalu.

“Memang ada 6 yang suspek. Gejalanya mirip penyakit antraks. Mereka mendatangi Puskesmas Gondosari untuk berobat,” ujar Kepala Puskesmas Gondosari, dr Ika Maya Sari, Kamis (13/7/2023).

Kondisi ke 6 warga itu, lanjutnya, menderita gatal pada kulit di tubuh dan menyerupai penyakit antraks. Apalagi para pasien suspek ini memiliki hewan ternak sapi yang diduga menjadi pemicu warga terjangkit antraks.

“Ini sudah sembuh. Tetapi kasus ini tetap menjadi pantauan Dinas Kesehatan. Kirim sampel ke BBVET (Balai Besar veteriner) Wates, Yogyakarta,” ungkap dr Ika.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved