Pengalaman Pahit Rian Mahendra Jadi Bekal Majukan PO MTI, Ogah Pakai Pramugari Bus Gara-gara Ini

Inilah pengalaman pahit Rian Mahendra untuk memajukan PO MTI. Terungkap alasannya ogah terapkan layanan pramugari bus.

instagram
Rian Mahendra. Pengalaman Pahit Rian Mahendra Jadi Bekal Majukan PO MTI. 

SURYA.co.id - Rian Mahendra menggunakan pengalamannya selama bertahun-tahun untuk memajukan PO MTI.

Salah satunya pengalaman pahit menerapkan layanan pramugari bus.

Ternyata, Rian ogah menerapkan layanan pramugari pada PO MTI.

Melibatkan wanita dalam layanan bus sebenernya bukan yang pertama dilakukan oleh PO Mahendra Transport, PO bus lainnya yakni Agra Mas dan Haryanto juga sudah punya layanan bus dengan sopir wanita.

Namun lebih banyak wanita berperan sebagai pramugari bus atau kondektur dalam layanan bus AKAP.

Sehingga jumlah sopir bus wanita masih belum banyak. Rian Mahendra pemilik dari PO MTI mengatakan, tidak ingin melibatkan pramugari dalam layanan bus Mahendra Transport lantaran punya pengalaman yang kurang menyenangkan.

Baca juga: REAKSI Rian Mahendra Soal Sopir Bus Legendaris Ngaku Siap Gabung PO MTI, Menolak Gara-gara Ini

Pengalaman tersebut didapatnya secara pribadi dan juga dari cerita sesama rekan di dunia bus AKAP.

"Untuk pramugari tidak dulu karena banyak resikonya daripada manfaatnya.

Terutama affair sesama kru. Orang tuh kadang jatuh cinta karena tidak ada pilihan lain," kata Rian, melansir dari Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Rian juga mengatakan, pada saat masih di PO Haryanto dirinya pernah mencoba menerapkan memakai pramugari di layanan bus AKAP.

Namun layanan tersebut hanya berjalan sebentar lantaran tidak efektif.

“Kebayang tidak? Satu perempuan dengan dandanan cantik setiap hari dengan kru lain yang mayoritas pria.

Kalau kejadian hal yang tidak kita inginkan bus ini bisa jadi bawa sial. Jadi daripada kita selalu cemas memikirkan hal itu lebih baik tidak,” kata Rian.

Baca juga: KESERIUSAN Rian Mahendra Untuk PO MTI yang Lebih Baik, Langsung Gerak Cepat Usai Dikomplain

Kendati demikian, Rian mengatakan kagum dengan pelayanan yang diberikan oleh PO Rosalia Indah dengan menggunakan pramugari.

PO tersebut menurutnya sangat mengelola sumber daya calon untuk menjadi pramugari bus dengan baik.

Sehingga peran wanita di dalam bus tetap profesional dalam menjalankan tugas.

“ Kalau PO Rosalia Indah punya pramugari karena punya sumber daya yang baik. Kedisiplinan mereka sangat luar biasa karena pelatihannya tidak sebentar.

Bisa sekitar 3 bulan pelatihan baru bisa jadi pramugari.

Maka dari itu menurut saya PO tersebut itu sangat luar biasa karena bisa mengendalikan SDM karena memilih bibit yang baik,” kata Rian.

Lowongan Kerja Pramugari Bus PO Kencana

Saat menjadi tenaga ahli PO Kencana, Rian Mahendra pernah membahas soal pramugari.

Ia pernah memberikan bocoran terkait lowongan kerja sebagai pramugari bus PO Kencana.

Melansir dari live instagramnya, tenaga ahli PO Kencana itu membeberkan beberapa syarat menjadi pramugari bus.

Bahkan Rian Mahendra memiliki beberapa kriteria khusus.

Salah satu syaratnya adalah minimal tinggi 162 cm, cantik, belum memiliki pasangan dan yang diutamakan berambut pirang.

Menurutnya Rian, peran pramugari sangat penting karena membuat penumpang lebih adem.

“Syarat jadi pramugari Kencana yaitu tinggi minimal 162 cm, tapi kantor minta 160 cm aja, gua minta 162 sampai 165 cm,” ujar Rian.

“Selanjutnya cantik, menarik, Jomblo, pendidikan minimal SMA kalo D1 atau S1 bisa banget intinya murah senyum,” lanjutnya.

Rian bahkan memiliki kriteria khusus untuk calon Pramugarinya di PO Kencana, yakni diutamakan berambut pirang dan memiliki tato naga.

“Tapi rambut pirang sama tato naga diutamakan,” Ucap Rian sambil tertawa.

“Tapi ada untungnya bus ada pramugari, karena setiap ada yang marah-marah kalau bus telat, begitu disambut pramugari kita pada diam semua, anteng dan adem gitu penumpang,” pungkas Rian Mahendra.

Dongkrak Popularitas PO MTI

Perusahaan Otobus milik Rian Mahendra, PO MTI, bakal mengaspal di tengah persaingan ketat sejumlah PO.

Agar bisa survive dan mendokrak popularitas PO MTI, Rian menerapkan strateginya saat masih di PO Haryanto.

Rian Mahendra mencontohkan salah satu sistem yang ia terapkan untuk kru PO MTI, di antaranya terkait pola kerja kru.

"Berangkat pagi, datang siang (siang tidur), malam berangkat ya ga muter balik juga," ujar Rian Mahendra, dilansir dari YouTube DevankaVlog.

"Pokoknya aturan gua di sana (PO Haryanto), di sini gua terapin," ujar Rian Mahendra.

Penerapan sistem yang sama saat dirinya di PO Haryanto, dinilai Rian masih ampuh pada saat ini.

Apalagi saat ini PO MTI masih dalam tahap pengembangan.

Selain itu, PO MTI juga selalu jadi sorotan sejak diluncurkan beberapa waktu lalu.

Di awal peluncurannya pun PO MTI menuai sorotan lantaran desainnya yang disebut mirip PO Haryanto.

Nantinya armada PO MTI akan menggukan warna dasar hitam.

Lantas, kenapa Rian memilih warna dasar hitam untuk armada PO MTI?

Menurut putra Haji Haryanto tersebut, warna hitam dipilih karena dianggap paling mudah dibersihkan.

"Dulu aku pernah pakai kelir merah, biru, bahkan kuning, kami hampir pakai semua warna, tapi warna-warna itu gampang kusam," ucap Rian melansir dari GridOto.com, Senin (19/6/2023).

Rian Mahendra. Simak alasan Rian Mahendra Samakan Harga Tiket Bus PO MTI dengan PO Haryanto.
Rian Mahendra. Simak alasan Rian Mahendra Samakan Harga Tiket Bus PO MTI dengan PO Haryanto. (KOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI)

"Makanya kenapa untuk AKAP aku lebih suka hitam karena mampu bertahan paling lama, tidak cepat pudar," lanjutnya.

Ia menambahkan, operasional bus AKAP sangat padat dan jarang memiliki banyak waktu untuk perawatan di pool.

Hal tersebut tentunya dapat mempercepat pudarnya warna cat.

Bahkan berdasarkan pengalamannya, Rian menilai warna selain hitam hanya mampu bertahan sekitar lima sampai enam bulan.

"Beda sama bus pariwisata yang sering pulang ke garasi kalau lagi enggak dipakai. Jadi maintenancenya (poles bus) lebih sering. Kalau AKAP arang ada waktu untuk itu," jelasnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved