Berita Surabaya

PENGAKUAN Guru SD Surabaya yang Uangnya Ditilap Mantan Kasek, Simpan Rp 20 Juta Cuma Kembali Segini

Inilah pengakuan salah satu guru SD di Surabaya yang uangnya diduga ditilap mantan kepala sekolah. Simpan Rp 20 Juta Cuma Kembali Segini.

Tangkap layar YouTube
Laila, salah satu Guru SD Surabaya yang Uangnya Ditilap Mantan Kasek. Simak pengakuannya. 

SURYA.co.id - Ratusan guru SD di Surabaya saat ini masih menunggu pengembalian uang yang diduga ditilap oleh seorang mantan kepala sekolah (kasek).

Mantan Kasek itu diduga menggelapkan uang Rp 2,3 miliar untuk bangun rumah dari dana koperasi Tegar milik guru-guru. 

Para korban masih terus menagih janji uang akan dikembalikan.

Salah satu guru yang menjadi korban penggelapan uang tersebut adalah Laila.

Ia telah bergabung sejak tahun 2008 dan mempercayakan penuh uangnya kepada koperasi tegar.

Laila juga berharap uang yang digelapkan tersebut bisa segera dikembalikan.

Laila mengaku, simpanannya di Koperasi Tegar mencapai Rp 20 juta.

Tapi yang kembali padanya tak sesuai harapan.

"Simpanan yang ada di koperasi awalnya 20 juta, kemudian sudah dikasih kemarin ya sekarang sisa 16 juta.

Rp 16 juta itu yang masih nyantol." ujar Laila dalam tayangan Kompas TV, Senin (26/6/2023).

Laila juga mengungkapkan, anggota koperasi tersebut awalnya sekitar 200 an.

Tapi semenjak ada kasus ini, anggotanya berkurang hingga kini tersisa 128 orang.

"Dulunya banyak Pak, kemudian karena kasus-kasus itu ada yang mengundurkan diri.

Sekarang kurang lebih tinggal 128 Kalau nggak salah." lanjut Laila.

Istri Pelaku 'Hilang' Bawa SHM Rumah

Rumah milik H Muhammad Iskak di Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Rabu (21/6/2023). Pensiunan Kasek ini diduga telah menggelapkan dana tabungan koperasi milik guru-guru untuk membangun rumah tersebut.
Rumah milik H Muhammad Iskak di Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Rabu (21/6/2023). Pensiunan Kasek ini diduga telah menggelapkan dana tabungan koperasi milik guru-guru untuk membangun rumah tersebut. (nuraini faiq/surya.co.id)

Sebelumnya, Ratusan PNS guru SD di Kecamatan Rungkut terus menagih Kasek mereka, Iskak (61), yang diduga menggelapkan uang Rp 2,3 miliar untuk bangun rumah dari dana koperasi milik guru-guru itu. 

Mantan Kasek di sejumlah SDN di Kecamatan Rungkut itu tinggal di Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya.

Para guru SDN itu kesal karena mereka mendapati rumah megah, luas, dua lantai yang ditempati Iskak. 

Rumah ini diakui Iskak juga dibangun dengan uang milik guru-guru SD.

Mereka menginginkan rumah itu dijual untuk menebus penggelapan dana Koperasi KPRI Tegar.

"Kami menggeledah rumah mencari istri Pak Iskak. Dia yang megang sertifikat," kata Titik, Minggu (25/6/2023).

Titik adalah satu guru korban ulah Kaseknya sendiri.

Update terkini, ada 112 guru yang menjadi korban.

Anggota KPRI yang beranggotakan guru-guru SD itu menabung dan memasukkan simpanan wajib hingga sukarela ke KPRI Tegar. 

Bahkan tidak sedikit guru memasukkan tunjangan TPP dan gaji mereka di koperasi pegawai tersebut.

Iskak yang menjadi Kasek, sudah sejak 20 tahun lalu menjadi bendahara koperasi.

Namun pada 2019, saat pergantian pengurus terkuak kalau total dana Rp 2,3 miliar dari para guru tak berwujud uang. 

Guru-guru SD itu pun ramai-ramai menggeruduk rumah Iskak.

Meski Iskak sudah menulis pernyataan kesanggupan mencicil, para guru ingin melihat sendiri serifikat rumah.

Namun tidak berhasil karena sertifikat dipegang istri Iskak. 

Guru pun menggeledah dan mencari keberadaan istri Iskak.

Dengan dikawal petugas, sejumlah guru menyisir isi rumah, mulai kamar hingga kamar mandi digeledah.

Mereka juga menyisir lantai dua.

Namun guru yang kesal itu tidak menemukan sosok istri mantan Kasek asli Yogyakarta itu. 

Selain rumah megah yang dibangun dari dana KPRI Tegar, Iskak juga menilap dana koperasi untuk membuat pasar dan tempat kos.

"Memang untuk bangun-bangun. Ya itu, katut lama lama jadi sejumlah itu (Rp 2,3 M). Tapi saya sudah mencicil Rp 300 juta," pengakuan Iskak.

Kini, kasus mantan Kasek Iskak gelapkan uang guru SD itu menjadi perhatian Pemkot Surabaya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji turun tangan.

"Harus ada penyelesaian terbaik sebelum ke ranah hukum. Ambil alih saja pengelolaan pasar dan tempat kos kepada guru-guru," kata Wawali Cak Ji.

Ada 30 lapak pasar dengan sewa Rp 500.000 per bulan.

Selain itu juga ada tempat kos dengan banyak kamar di rumah Iskak.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved