Persebaya Surabaya

Permintaan Maaf Reva Adi Usai Kartu Merah di Laga Uji Coba Persis Solo vs Persebaya Surabaya

Reva Adi ungkapkan permintaan maaf usai mendapatkan kartu merah di laga uji coba Persis Solo vs Persebaya Surabaya, puji mentalitas rekan-rekannya. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Persebaya
Bek kiri Persebaya Surabaya, Reva Adi Utama saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya 

Meski mengakhiri pertandingan dengan kemenangan, namun Aji cukup menyayangkan sejumlah insiden yang terjadi beberapa kali selama pertandingan.

"Sebenarnya tidak perlu terjadi karena ini hanya sekedar uji coba, kalau cedera saya pikir nanti sama-sama rugi," tambah pelatih berlisensi AFC Pro itu.

Pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya memang bertensi tinggi terutama di babak kedua. 

Mulai dari di kartu merahnya Reva Adi dan Gavin Kwan, hingga cekcok yang terjadi antara Sulthon Fajar dan Risky Dwiyan di menit-menit akhir. 

Sempat Didapuk Jadi Kapten

Reva Adi Utama sempat didapuk menjadi kapten Persebaya saat melakoni laga uji coba melawan Bali United beberapa waktu lalu. 

Di laga tersebut, Reva Adi mendapatkan kepercayaan sebagai kapten tim.

Ia mengisi jabatan Alwi Slamat yang masih absen di laga tersebut.

Pemain kelahiran Makassar itu mengaku terkejut saat diminta Coach Aji Santoso saat meeting sebelum pertandingan.

”Terkejut saya ketika langsung diminta Coach Aji menjadi kapten. Ini menjadi motivasi yang agar lebih baik lagi,” kata Reva usai pertandingan.

Jabatan sebagai kapten membuat ia termotivasi tetapi juga punya kewajiban untuk para juniornya.

”Sebagai pemain yang lebih senior, saya harus menjadi contoh yang baik. Baik perilaku, tutur kata, dan juga etika. Ini yang saya terapkan di lapangan maupun di mess,” sambungnya

Reva pun membuktikan perannya menjadi kapten. Ia bermain penuh selama 90 menit dan membawa Green Force meraih kemenangan. Ia siap apabila dipercaya kembali sebagai kapten di kompetisi Liga 1 2023/2024.

”Saya harus siap jika diberi tugas menjadi kapten, tidak ada beban harus lepas. Baik kapten satu, dua, atau pun tiga, dan menjadi tantangan bagi saya untuk menampilkan yang terbaik,” paparnya.

Sementara itu, Aji Santoso menambahkan, ia memilih Reva karena pemain kelahiran 1996 tersebut memiliki jiwa kepimpinan yang tinggi.

"Reva termasuk paling senior di sini, saya lihat juga memiliki leadership cukup bagus, bisa memimpin adik-adiknya atau pemain yang masih muda," kata Aji Santoso. 

"Dan tentunya juga kualitas, salah satu persyaratan menjadi kapten, selain leadership harus memiliki kualitas, karena bisa menjadi contoh," tambahnya.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved