Berita Viral

Aksi Sopir Taksi di Bali Palak Bule Singapura Rp 150 Ribu karena Hal Sepele, Polisi: Sudah Diamankan

Aksi Sopir Taksi di Bali Palak Bule Singapura Rp 150 Ribu karena Hal Sepele, Polisi: Sudah Diamankan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
INSTAGRAM
Tangkap layar video sopir taksi di Bali palak bule Singapura 

SURYA.CO.ID - Seorang sopir taksi konvensional di Bali nekat memalak bule asal Singapura, viral di media sosial.

Kronologi aksi sopir taksi konvensional di Bali terekam dalam video yang diunggah di akun Twitter @sosmedkeras.

Dalam video yang beredar itu, sopir taksi konvensional itu tiba-tiba mencegat bule Singapura yang berada dalam sebuah mobil.

Ia kemudian meminta uang sebesar Rp 150 ribu kepada bule tersebut.

"Kalau Rp 150.000 oke lah, turun-turun. Anda sudah tidak respect sama kami," kata pria tersebut dalam video.

Saat wisatawan menanyakan nama sang pria, ia menolak untuk menjawab. Para wisatawan pun akhirnya keluar dari mobil.

Aksi Sopir Taksi di Bali Palak Bule Singapura Rp 150 Ribu karena Hal Sepele
Unggahan viral mengenai sopir taksi di Bali yang palak bule Singapura

Penjelasan polisi

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu membenarkan adanya peristiwa dalam video itu.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/6/2023) di kawasan Jalan Padang Linjong Canggu, Badung, Bali.

Mobil tersebut membawa seorang wisatawan asal Singapura, sementara pria yang meminta uang merupakan seorang sopir transpor lokal.

"Saat ini oknum sopir transpor tersebut sudah diamankan di Polsek Kuta Utara Badung dan sedang dalam pemeriksaan," kata Bayu, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Kronologi kejadian

Ia menjelaskan, insiden ini bermula ketika wisatawan akan check out dari vila Kanoloft dan berencana menuju Bandara Ngurah Rai.

 Staf vila kemudian mendatangi Pos Transportasi Padang Linjong untuk memberitahu ada wisawatan yang akan keluar.

"Lalu pelaku menawarkan kepada kepada tamu yang check out dengan biaya transpor Rp 270.000 dari vila Kanoloft menuju Bandara Ngurah Rai," jelas dia.

Akan tetapi, wisatawan tidak mau menggunakan transpor lokal dan memilih jasa transportasi online.

Cekcok

Saat transportasi online yang dipesan datang, pelaku kemudian memberitahu mengenai larangan mengambil tamu di wilayah tersebut.

Kendati demikian, wisatawan masih enggan menggunakan transportasi lokal. Karena itu, sempat terjadi keributan dengan pelaku.

"Terjadi cekcok antara tamu dengan pelaku tepatnya di depan restoran Copen Agen Padang Linjong dikarenakan tamu dianggap tidak mengikuti aturan desa setempat," ujarnya.

"Pelaku mengancam akan membawa tamu tersebut ke kantor desa atau diganti dengan membayar denda Rp 150.000," sambungnya.

Setelah negosiasi, akhirnya pelaku mau menerima uang sebesar Rp 100.000.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved