Berita Viral
TABIAT Mashuri Usai Buat Istri Tewas Sambil Peluk Bayi: Imbas Curiga Berlebih Berujung Penganiayaan
Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, motif tersangka sering menghajar istri lantaran curiga ada pria idaman lain.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Sosok Mashuri saat ini menjadi sorotan oleh publik setelah tega menganiaya istri hingga tewas.
Kepergian sang istri pun cukup memprihatinkan. Budiati (31) tewas dengan memeluk anak bayinya yang belum genap satu bulan.
Sementara dua anak yang lain, memeluk jasad Budiati dari belakang.
Untuk diketahui, Budiati ditemukan tewas di dalam rumahnya menjadi korban penyiksaan sang suami, Mashuri (45), akibat rasa cemburu dan curiga berlebihan.
Baca juga: SOSOK Pembunuh Ibu Muda yang Jasadnya Peluk Bayi Ternyata Suami Sendiri, Skenario Licik Terbongkar
Melansir Kompas, Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, motif tersangka kerap kali menghajar istri sirinya itu lantaran curiga ada pria idaman lain.
Terakhir kali, keduanya cekcok setelah tersangka tidak diperbolehkan memegang dan mengecek ponsel korban.
"Tersangka cemburu buta dan curiga korban berselingkuh. Korban juga menolak handphonenya dipegang tersangka," kata Onkoseno, Sabtu (17/6/2023).
Puncaknya pada Jumat (9/6/2023), tersangka bertengkar hebat dengan korban di rumah hingga berujung penganiayaan.
Baca juga: FAKTA MIRIS Kematian Ibu Muda Peluk Bayi Terkuak, Polisi Ungkap Kronologi dan Motif Sang Suami
Kemudian pada Minggu (11/6/2023), tersangka pergi meninggalkan rumah dan saat kembali pulang pada Rabu (14/6/2023) malam, korban sudah tak bernyawa.
"Diduga korban meninggal pada Selasa 13 Juni 2023.
Jadi setelah itu anak-anaknya terlantar, makan seadanya yang ada di kulkas hingga akhirnya ditemukan," ungkap Onkoseno.
"Korban tidak langsung meninggal usai mengalami kekerasan fisik. Luka-luka memar akibat sering dipukuli hingga muncul luka dalam yang memicu korban meninggal.
Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan. Kami amankan tersangka saat itu juga saat diperiksa," jelas Onkoseno.
Saat pulang Mashuri kebingungan lantaran menemukan istrinya tak bernyawa.
Ketika itu ketiga anak korban kondisinya lemas. Bahkan si anak bungsu dehidrasi dan harus dilarikan ke RSUD RAA Soewondo Pati.
"Korban ditemukan di atas kasur sudah kaku meninggal dunia," kata Onkoseno.

Satreskrim Polresta Pati kemudian menggelar olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi hingga mengotopsi jasad korban pada Kamis (15/6/2023).
Dari hasil otopsi tim Biddokkes Polda Jateng di RSUD RAA Soewondo Pati, ditemukan luka penganiyaan pada fisik korban.
Jenazah korban kemudian dikebumikan di pemakaman umum Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana, Pati, Kamis (15/6/2023) sore.
"Hasil otopsi, korban meninggal akibat luka di kepala," jelas Onkoseno.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Satreskrim Polresta Pati akhirnya menetapkan Mashuri sebagai tersangka utama penyebab kematian istri sirinya itu.
Dari hasil interogasi, Mashuri pun mengakui sering menganiaya korban hingga luka-luka.
"Jadi korban ini bahasa kasarnya simpanan tersangka. Tersangka ini punya istri sah di wilayah Kabupaten Pati," pungkas Onkoseno.
Tersangka akan dijerat pasal 351 ayat 3 KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Baca juga: Kondisi Terkini Bayi yang Dipeluk Jasad Ibu Korban KDRT di Pati, Sempat Kejang, Dokter: Lebih Baik
Orangtua Budiati Ingin Pelaku Dapat Hukuman Setimpal
Mengutip TribunJateng.com, Gunadi (61), mengatakan bahwa putrinya dipukuli oleh Mashuri pada Jumat (9/6/2023) lalu.
"Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya.
Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata dia dipukuli pada hari Jumat," kata Gunadi saat ditemui di kediamannya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana.
Gunadi mengatakan, sebelum diketahui bahwa Budiati telah meninggal, cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.
"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka terlantar. Makan apa saja yang ada di kulkas. Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.
Menurut Gunadi, orang yang kali pertama mengetahui bahwa Budiati telah meninggal bukanlah Mashuri, melainkan Ketua RT setempat.
"Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal.
Lalu Pak RT lapor polisi. Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong. Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan," jelas Gunadi.
Saat itu, menurut Gunadi, Mashuri tampak gelisah. Dia merokok satu-dua hisapan lalu rokoknya dibuang sebelum habis. Seperti itu berulang kali. Mashuri juga terus memegangi kepalanya. Dari situlah Gunadi menaruh curiga.
Terlebih, selama ini Gunadi tidak pernah mengikhlaskan anaknya dinikahi oleh Mashuri.
Menurut Gunadi, Mashuri adalah menantu tidak sah. Sebab, putrinya hanya dinikahi secara sirri.
"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta. Belum pernah cerai. Tapi saat pulang ke Pati, kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," ucap dia.
Gunadi menyebut, tanpa seizin dirinya, Mashuri membawa kabur Budiati.
"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi. Nikah sirri. Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri," ungkap dia.
Menurut Gunadi, dia tidak merestui hubungan anaknya dengan Mashuri karena selama ini ia melihat Mashuri berwatak keras dan mudah marah. Dia juga punya kebiasaan buruk mabuk-mabukan dan berjudi.
Gunadi berharap Mashuri bisa dihukum seberat-beratnya.
"Saya ikhlas atas kepergian anak saya. Saya doakan diterima di sisi Allah. Tapi jangan sampai anak saya mati konyol, nyawanya direndahkan. Karena itu pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kalau hukumannya ringan, saya berani membunuh (pelaku) dan rela dipenjara," tegas Gunadi.
Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya. Sementara, anak bungsu yang masih bayi saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.
berita viral
Jasad Ibu Muda Peluk Bayi
suami aniaya istri
Kasatreskrim Polresta Pati
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Gelagat Bripda Rohmat Sopir Rantis Brimob Sebelum Lindas Affan Driver Ojol hingga Tewas, Fokus Ini |
![]() |
---|
Arti Tulisan ACAB dan 1312 yang Viral di Medsos, Berawal dari Inggris hingga Jadi Slogan Global |
![]() |
---|
Ucapan Ini Buat Penculik Bos Bank Plat Merah Minta Bayaran Naik, Singgung Institusi Penegak Hukum |
![]() |
---|
Usai Affan Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Prabowo Beri Rumah, Dedi Mulyadi Asuh Adiknya |
![]() |
---|
Respons Adem Ayah Affan Driver Ojol Dilindas Rantis Brimob, Tak Mau Semua Polisi Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.