Berita Viral

UPDATE Kondisi Fajri Pria Seberat 280 Kg Menurut Dokter Spesialis RSCM, Apa Penyebab Obesitasnya?

Inilah update kondisi Fajri, pria seberat 280 Kg yang kini tengah dirawat di RSCM, Jakarta. Dokter spesialis angkat bicara.

KOLASE IST/ WartaKota-Gilbert Sem Sandro
Evakuasi Fajri, pria berbobot 280 kilogram di Tangerang. Inilah update kondisi Fajri, pria seberat 280 Kg yang kini tengah dirawat di RSCM, Jakarta. 

SURYA.co.id - Inilah update kondisi Fajri, pria seberat 280 Kg yang kini tengah dirawat di RSCM, Jakarta.

Kondisi Fajri ini diungkap oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Endokrin Metabolik Diabetes di RSUPN RSCM Jakarta, dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.Pd-KEMD., PHD.

dr. Dicky mengatakan bahwa kondisi yang dialami Fajri merupakan kasus yang unik.

Ia menjelaskan bahwa tim kedokteran di RSCM akan melakukan evaluasi terkait penyebab obesitas yang dialami Fajri.

"Obesitas itu kan memang penumpukan dari lemak tubuh, kalau keseimbangan antara asupan dan pengeluarannya berlebih, maka akan disimpan. Karena ini kasusnya unik, kita lagi evaluasi penyebab apa terkait dengan metabolisme pasien tersebut," kata dr. Dicky.

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'RSCM Sebut Kasus Obesitas yang Dialami Fajri Kasus Langka, Ungkap Kondisi Awal dan Penanganan Pasien'.

dr. Dicky menuturkan bahwa dalam kasus obesitas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi ini, termasuk faktor genetik.

"Karena banyak faktor yang pengaruh, baik itu faktor genetik, itu bisa satu gen tertentu menyebabkan obesitas, maupun yang sifatnya poligenetik," jelas dr. Dicky.

Dirinya menekankan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi metabolisme pasien.

Satu di antaranya dalam pemeriksaan ditemukan ada gangguan fungsi tiroid pasien yang mungkin berkontribusi pula terhadap kejadian obesitas tersebut.

Oleh karena itu, tim kedokteran RSCM sedang melakukan evaluasi ke arah genetik.

Karena faktor ini lebih banyak berperan dalam metabolisme dalam tubuh yang terkait dengan penumpukan lemak dan perilaku makan.

"Jadi kita sedang cari, karena ini kasusnya langka, termasuk ke arah genetik. Apakah ada gangguan genetik tertentu yang berkontribusi terhadap penumpukan massa lemak," papar dr. Dicky.

Penumpukan massa lemak ini, kata dia, tentu dapat memicu terjadinya gangguan fungsi organ dalam tubuh pasien.

Mulai dari terganggunya paru, fungsi jantung yang akhirnya bekerja lebih keras hingga terganggunya imunitas pasien.

Padahal imunitas ini yang berperan dalam melawan infeksi pada tubuh.

"Dan memang penumpukan massa lemak tadi berdampak ke gangguan fungsi organ, perkembangan parunya mungkin terganggu, jantungnya kerja lebih keras, dan juga pengaruh ke imunitas tubuh yang akan mengalami penurunan untuk melawan infeksi," pungkas dr. Dicky.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr Taty Damayanty menjelaskan, kondisi pria bernama lengkap Muhammad Fajri ini semakin membaik.

"Alhamdulillah Fajri masih dalam keadaan sadar dan dapat diajak berbicara dan sekarang dia sudah bisa duduk," kata Taty, dikutip dari TribunJabar.

"Meskipun masih harus dibantu dan disanggah pakai bantal," imbuhnya. 

Seperti diketahui, sebelumnya Fajri dilarikan ke RSUD Kota Tangerang. Namun, ia kemudian dirujuk ke RSCM, sebab memerlukan penanganan yang lebih intensif dari dokter spesialis, yaitu dokter spesialis bedah digestif dan dokter spesialis kardiovaskuler.

Pasalnya, di RSUD Kota Tangerang tak memiliki dua dokter spesialis tersebut.

Total, selama menjalani perawatan di RSUD Kota Tangerang, Fajri mendapatkan perawatan dari tim khusus yang terdiri dari 10 dokter spesialis.

Tim dokter yang menangani sebanyak 10 dokter spesialis, terdiri atas dokter penyakit dalam, dokter bedah ortopedi, dokter patologi klinis, dokter spesialis kulit, psikiater dan dokter spesialis radiologi.

Taty memastikan bahwa berat badan Fajri bukanlah 300 kilogram seperti yang sebelumnya diberitakan.

Tepatnya, Muhammad Fajri memiliki bobot 280 kilogram.

Agar kondisi Fajri semakin membaik, pihaknya memperbaiki asupan nutrisi dalam tubuh Fajri.

Diwartakan sebelumnya, Fajri dievakuasi BPBD Tangerang menggunakan forklif, Kamis (8/6/2023), ramai jadi sorotan.

Pria obesitas itu berat badannya naik drastis selama 8 bulan, yakni dari 120 kg menjadi 280 kg.

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Taty Damayanty, berat badan Fajri mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.

"Sebelum delapan bulan itu dia (MF) obesitas berat badannya sampai 120 kg.

Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Taty mengatakan, tirah baring yang dilakukan Fajri juga menyebabkan luka di kaki kanannya menjadi infeksi.

Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki Fajri menunjukkan hasil yang bagus.

Sebab, ia tak mengidap diabetes.

"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab.

Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.

Lebih lanjut, Taty mengungkap penyebab Fajri mengidap obesitas.

Menurut dia, kasus obesitas Fajri disebabkan kalori dalam tubuh yang terlalu banyak, sedangkan pasien bersangkutan tak melakukan aktivitas saat tirah baring.

Dengan begitu, kalori di dalam tubuh Fajri akhirnya menjadi lemak.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved