Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023 Lengkap Bacaan Niat

Berikut Jadwal Puasa Dzulhijjah 1444 H atau 2023 M menurut keputusan kemenag RI, Nahdlatul Ulam (NU) dan Muhammadiyah.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Jadwal Puasa Dzulhijjah 2023 M atau 1444 H Lengkap Bacaan Niat 

SURYA.CO.ID - Jadwal Puasa Dzulhijjah (Zulhijah) menurut anjuran ulama boleh dikerjakan kapan saja selama Bulan Dzulhijjah.

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah akun YoTube Fodamara TV menyampaikan, namun di antara waktu yang paling afdhal berpuasa adalah pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.

Pendapat tersebut berdasarkan sabdal Rasulullah SAW, "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Zulhijah)," (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).

Lantas kapan tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah 2023 M?

Berikut Jadwal Puasa Dzulhijjah 1444 H atau 2023 M menurut keputusan kemenag RI, Nahdlatul Ulam (NU) dan Muhammadiyah.

Keputusan Kemenag RI

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) RI baru akan menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H dan Idul Adha 2023 setelah pelaksanaan Sidang Ibat.

Sidang Isbat rencananya digelar pada Minggu, 18 Juni 2023.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib mengatakan Sidang Isbat digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan M.H Thamrin No. 6, Jakarta Pusat.

"Sidang ini merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh Kementerian Agama kepada umat, untuk mendapat kepastian mengenai pelaksanaan ibadah Hari Raya Iduladha," ujarnya pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Zulhijah, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Keputusan Nahdlatul Ulama (NU)

Menurut Kalender Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H bertepatan pada tanggal 20 Juni 2023 M.

Sementara perayaan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H jatuh tanggal 29 juni 2023 M.

Walaupun begitu, NU kembali mengumumkan kepastian 1 Dzulhijjah dan 10 Dzulhijjah 1444 H setelah proses rukyatul hilal dan mengikuti keputusan pemerintah dalam hal ini Kemenag RI.

Keputusan Muhammadiyah

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan hasil perhitungan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah berpotensi berbeda dari Kemenag.Hal ini dikarenakan Muhammadiyah dan Kemenag meggunaan kriteria berbeda dalam penetapan awal bulan.

Kemenag menggunakan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dalam penentuan awal bulan hijriah, bahwa awal bulan ketika ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Sedangkan Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal.Muhammadiyah sudah menyampaikan bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin (19/6) dan Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu (28/6).

Berikut bacaan niat puasa Dzuhijjah bagi umat Muslim yang ingin mengerjakannya.

Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala.

Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’âlâ.

Adapun keutamaan Puasa Arafah dijelaskan dalam hadist,

"... Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah Beliau berkata dapat menghapus dosa-dosa di tahun lalu dan tahun yang akan datang," (HR Muslim, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Daud, dan Ahmad).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved