Berita Viral

KONDISI Vicky Makin Tersudut, Giliran Tukang Es Beri Kesaksian Lain Soal Video Viral: Baru Kali Ini

Kondisi Vicky, anak SMA yang diketahui jalan sejauh 16 kilometer untuk sekolah, kini kian tersudut setelah seorang pedagang es beri kesaksian.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Pedagang es di sekitar jalanan Vicky jatuh beri kesaksian lain soal video viral beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID - Kondisi Vicky, anak SMA yang diketahui jalan sejauh 16 kilometer untuk sekolah, kini kian tersudut setelah seorang pedagang es beri kesaksian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Vicky siswa SMA yang sempat viral beberapa waktu lalu, rupanya memunculkan kejanggalan lain yang tidak selaras dengan kesaksiannya.

Paling baru, diceritakan oleh seorang pedagang es, yang juga telah berjualan selama dua tahun di jalanan tempat Vicky biasa lewat.

Baca juga: Tangis Ibu Vicky Pecah Tahu Perjuangan Anaknya Jalan Kaki 16 KM, Padahal Dikasih Ongkos Rp 10 Ribu

Pedagang es bernama Subur (63) itu, mengaku belum pernah melihat Vicky lewat di jalanan tersebut selama dia berjualan dua tahun di sana.

Subur memberikan kesaksian lantaran dia turut masuk dalam video yang viral soal Vicky.

"Sudah lama, dari jalan (pembangunan) layang. Iya lebih dua tahun lalu," ucap Subur kepada TribunJakarta.com, Minggu (28/5/2023).

Pada Kamis (18/5/2023) adalah momen pertama kali Subur melihat Viky melintas.

"Belum pernah, baru kali ini," ucap Subur.

Subur lalu bercerita di saat Viky jatuh, mendadak Dani pemilik akun TikTok Terdalam_ muncul dari arah parkiran sebuah super market.

Dani bertanya kepada Subur terkait apa yang terjadi pada Viky.

"Bukan dari belanja. Kayanya bukan, habis nganterin orang di sini tuh, nganterin orang, ramai-ramai juga di sini berapa orang gitu, ramai," kata Subur.

"Nanya, 'Kenapa?', saya bilang 'ya jatuh, vertigo' gitu," kata Subur.

Subur mengaku langsung membantu Viky kala itu karena dirinya merasa kasihan.

"Kasihan kalau kita kan kasihan," ujar Subur.

Selang beberapa hari kemudian, Subur bercerita tahu video yang merekam momen Viky jatuh viral di media sosil.

"Saya tahu, tetangga-tetangga juga pada bilang sama saya di rumah. 'Ini Bapak ya?' Iya memang kenapa, 'viral ini', ya biarin dah viral," ucap Subur.

Baca juga: FAKTA MENGEJUTKAN Kehidupan Vicky yang Viral Jalan Kaki 16 Km, Tetangga Ungkap Kondisi Sebaliknya

Ayah Punya Utang Debt Colkector

Satu per satu kehidupan Vicky pun terungkap.

Salah satunya ia yang harus menghadapi debt collector setiap harinya.

Vicky didatangi debt collector lantaran sang ayah memiliki utang ratusan juta rupiah.

Melansir TribunJakarta.com, sang ayah sempat memiliki utang sebesar Rp 200 juta setelah usaha ikan hias yang dijalaninya tutup.

Kini, utangnya masih tersisa Rp 100 juta setelah menjual sejumlah aset antara lain mobil, sepeda motor hingga sebagian rumahnya disewakan untuk bengkel motor.

Vicky pun bercerita saat dirinya setiap hari harus menghadapi debt collector yang menagih utang keluarganya.

Ia mengaku debt collector itu sudah datang ke rumahnya saat dirinya baru saja terbangun dari tidurnya,

"Bangun tidur, sengaja aja (pas ditanya) ada ibunya enggak? Enggak ada bang, Enggak tahu. Ibu pergi kata adik," kata dalam wawancara Podcast Kode yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu (28/5/2023).

Tak lama berselang, debt collector lain mendatangi rumah Vicky. Penagih utang tersebut juga bertanya mengenai ayah Vicky.

"Ditanya ibu ke mana? Lagi kerja. Bapak sama pergi juga. Enggak nitip duit juga," tutur Viki kepada debt collector tersebut.

Sampai saat ini, cara itu berhasil membuat debt collector tidak menagih utang untuk hari itu.

Dalam kesempatan yang sama, konten kreator @terdalam, Dani Handiani menjelaskan mengenai usaha yang dijalankan ayah Vicky.

Dani mendapatkan cerita itu dari kedua orangtua Vicky.

Awalnya, ayah Vicky bekerja di sebuah kafe.

"Karena punya tiga anak, si bapak berpikir untuk cari uang lebih banyak lagi.

Lalu lembur-lemburan pagi siang malam, karena kurang istirahat jatuh sakit stroke pada tahun 2015," kata Dani.

Vicky yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD lalu berinisiatif menjadi tukang parkir untuk membantu perekonomian keluarganya.

Namun setelah dua tahun sebagai tukang parkir, pekerjaan Vicky itu diketahui sang ayah.

Vicky pun dimarahi orangtuanya.

"Enggak boleh gitu. Kamu harus sekolah, enggak usah mikirin cari uang," katanya.

Ayah Vicky lalu berkeinginan sembuh secara total agar dapat menjalankan usaha.

Akhirnya ketika kesehatannya membaik, sang ayah membuka usaha ikan hias.

Awalnya, kata Dani, ayah Vicky meminjam uang ke bank sebesar Rp 15 juta.

Ketika usahanya membaik, ayah Vicky meminjam uang lagi sebesar Rp 25 juta.

"Naik lagi karena bagus, pinjam Rp 25 Juta. Lalu naik lagi sampai abis Rp 100 juta, beda-beda dengan jaminan sertifikat tanah punya neneknya yang di kampung," kata Dani.

Saat itu, ayah Vicky menyicil mobil dan membeli sepeda motor. Ia juga membangun rumah menjadi dua lantai.

Apalagi saat pandemi Covid-19, usaha ikan hias berkembang sehingga sang ayah berpikir untuk mengembangkan usahanya dengan membuat empang.

Biaya operasional empang itu sebesar Rp 1,5 juta sehari untuk pakan ikang.

Dani bercerita untuk membayar operasional empang, ayah Vicky kembali meminjam modal ke bank. Sementara panen ikan harus menunggu selama tiga bulan.

"Tapi setelah pandemi lewat sepi kan. Disitulah mulai yang namanya masalah empang ini gagal, usaha sepi, bapaknya stres. Jatuh stroke lagi, enggak ada penghasilan," katanya.

Dani menceritakan utang ayah Vicky kini sebesar Rp 100 juta hasil meminjam dari dua bank, tujuh koperasi dan dua leasing.

"Setiap hari yang menghadapi debt collector Vicky dan ibunya. Ada yang mingguan, harian dan bulanan," tutturnya.

Selain itu, Dani menceritakan kabar keluarga Vicky memiliki kontrakan empat pintu.

Dani mengatakan kontrakan tersebut milik nenek Vicky dan sudah dibagi-bagi. Di mana, ayah Vicky mendapatkan satu kontrakan yang dijadikan usaha ikan hias.

"Yang ikan hias ini mati dua bulan lalu. Lalu dibelah disewain untuk dijadikan bengkel," katanya.

Tak hanya itu, Dani mengatakan ibu Vicky disebut juga memiliki usaha jualan sayur.

Dani mengatakan usaha sayur itu sebenarnya dimiliki neneknya Vicky.

"Neneknya punya usaha gelaran di depan rumahnya, pas Vicky masih SD, karena neneknya udah engkga kuat, neneknya bilang ke mamahnya sayang-sayang kalau tutup. Lalu diterusin sama mamanya Vicky, dua minggu ga laku, tutup," katanya.

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved