Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2023 atau Dzulqadah 1444 H
Menjelang pergantian bulan, Umat Islam mulai mencari tahu jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Juni 2023.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Menjelang pergantian bulan, Umat Islam mulai mencari tahu jadwal puasa Ayyamul Bidh pada bulan Juni 2023.
Diketahui, bulan Juni 2023 bertepatan dengan bulan Dzulqadah 1444 H dalam kalender Hijriyah.
Berdasarkan laman NU, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan tanggal 1 Dzulqa'dah 1444 H jatuh bertepatan pada 21 Mei 2023 M.
Itu artinya, puasa Ayyamul Bidh bulan Juni 2023 akan jatuh pada tanggal berikut ini:
2 Juni 2023 M / 13 Dzulqadah 1444 H
3 Juni 2023 M / 14 Dzulqadah 1444 H
4 Juni 2023 M / 15 Dzulqadah 1444 H
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyamil bidl lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
1. Puasa Sepanjang Tahun
Salah satu keutamaan Puasa Ayyamul Bidh adalah mendapatkan ganjaran pahala seperti puasa sepanjang tahun.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR Bukhari nomor 1979).
2. Untuk Menyempurnakan Ibadah Wajib
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.