Temuan Potongan Tubuh di Solo

MOTIF Pria Bujang Dimutilasi, Jasad Dibuang di Solo dan Sukoharjo: Cinta Segitiga atau Utang Piutang

Pembunuh dan pemutilasi R yang potongan tubuhnya tercecer di Solo dan Sukoharjo, mulai menemukan titik terang. Ini motifnya.

Editor: Musahadah
kolase tribun solo
Sosok korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan tercecer di Solo dan Sukoharjo mulai terkuak. 

SURYA.CO.ID - Sosok pembunuh dan pemutilasi R yang potongan tubuhnya ditemukan tercecer di Solo dan Sukoharjo, mulai menemukan titik terang. 

Hal ini setelah polisi memeriksa 20 orang dan mulai menemukan dugaan motif pembunuhan dan mutilasi tersebut. 

Diduga, pembunuh dan pemutilasi R adalah orang terdekatnya. 

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit mengatakan, dugaan motif saat ini sementara mengarah ke kisah cinta segitiga. 

Polisi pun sampai saat ini masih coba untuk mendalami itu. 

Baca juga: 4 FAKTA Pria Bujang Dimutilasi dan Potongan Tubuhnya Tercecer di Solo dan Sukoharjo, Ini Kerjanya

"Motif sementara kisah cinta segitiga maupun utang piutang," kata dia. 

"Kita masih dalami," katanya.

Kapolres belum mau mengungkap bagaimana kisah cinta segitiga maupun utang piutang yang diduga mendasari pembunuhan ini.  

Sebelumnya, AKBP Sigi tmengungkap fakta baru terkait pinjaman korban.

"Korban memiliki kendaraan, sepeda motor bebek warna hitam. Korban kredit meminjam KTP temannya, sudah lunas setelah kita klarifikasi," kata dia, kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/5/2023).

Selain itu, Kapolres menjelaskan pihaknya juga menemukan adanya golok yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus mutilasi itu, dimana saat ini masih dalam pendalaman.

Dia menerangkan untuk temuan golok masih dalam proses pendalaman.

Berdasarkan keterangan salah satu saksi, golok itu dipinjam oleh seorang ke tetangganya.

"Golok atau pisau dikirim ke Labfor sambil menunggu hasilnya, salah satu yang bisa membantu dalam kasus ini," terang dia.

"Yang meminjam golok didalami, biar ada faktanya. Yang memiliki golok sudah kita mintai keterangan, tetangga korban di Keprabon," imbuh AKBP Sigit.

Sementara itu, soal temuan motor, pihaknya juga menemukan plat nomor motor.

Setelah dicek, plat nomor itu memiliki kecocokan karena diketahui atas nama teman korban yang dipinjam KTP-nya.

"Posisi motor masih kita cari dan anggota masih di lapangan," paparnya.

Lebih jauh, Kapolres menambahkan dari 20 saksi yang diperiksa, ada sejumlah saksi yang menurutnya bisa membuat kasus ini terang.

Sosok Korban R

Identitas potongan jasad yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo ternyata pria Kebrabon berinisial R. Ini fakta-faktanya!
Identitas potongan jasad yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo ternyata pria Kebrabon berinisial R. Ini fakta-faktanya! (kolase tribun solo)

Sebelumnya, polisi memastikan potongan tubuh yang ditemukan di Solo dan Sukoharjo adalah R, warga Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah. 

Identitas ini diketahui dari kecocokan antara sidik jari dalam potongan tubuh dengan data milik R.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengaku telah menelusuri keluarga terdekat dari korban.

Dari penelusuran tersebut disimpulkan ada kemiripan berdasarkan ciri-ciri fisik.

"Kemarin kita sempat konfirmasi ke keluarganya," jelas dia. 

"Data-data mengkonfirmasi ciri-ciri utamanya tanda tato. Dari keluarga membenarkan ada kemiripan," tambahnya.

Pihaknya terus memperluas penyelidikan.

Termasuk ke teman-teman dekatnya.

"Berdasarkan hasil dari yang disampaikan Labfor langkah penyidikan kami mencari sisi lainnya," tutur dia.

"Jika betul saudara R adalah korban kami mendalami teman-temannya," tambahnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudussy memastikan korban meninggal dunia diduga karena pembunuhan dan dimutilasi. 

"Jenazah termutilasi dalam keadaan meninggal dunia dan ditenggelamkan," jelas Iqbal, Senin (22/5/2023).

"Sebab kematian kekerasan tajam pada kepala bagian atas," tambahnya.

Polisi juga menemukan sejumlah luka di bagian tubuh korban.

Luka-luka tersebut berupa sayatan di bagian kepala. 

"Di daerah kepala ada 2 luka terbuka berupa kekerasan benda tajam dengan dasar tulang tengkorak yang menimbulkan pendarahan hebat pada rongga kepala," terang Iqbal.

Dari penelusuran, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan R diketahui selama ini tinggal sendirian.

"Korban tidak tinggal bersama keluarganya," jelas Iwan, Rabu (24/5/2023).

Yang bersangkutan juga belum berkeluarga.

Bahkan dari penelusuran yang dilakukan, R juga diketahui belum memiliki pekerjaan tetap.

"Saudara R belum berkeluarga. Belum mempunyai pekerjaan tetap," tambahnya.

Sementara itu, Ketua RT Kelurahan Keprabon, Ichsan menyampaikan kesaksiannya terkait R.

R disebutnya sudah jarang datang ke rumahnya yang berada di Keprabon.

 "Kalau yang bersangkutan jarang datang ke sini," tuturnya.

Menurutnya R masih beberapa kali mampir ke rumah tersebut untuk mandi.

Setelah itu ia pergi untuk beraktivitas kembali.

"Rumah ini kosong sudah lama. Ke sini hanya mampir mandi habis itu keluar. Ke tempat pekerjaan. Pekerjaannya pindah-pindah," jelasnya.

Warga Keprabon, Sri Marni (57) mengaku bertemu dengan korban pada Kamis (18/5/2023), sore.

Pertemuannya ini, saat korban kan mengambil Program Pemerintah, Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) di Kantor Kelurahan.

Kemudian, korban menemui Sri Marni untuk meminta Kartu Keluarga (KK) yang korban titipkan.

Karena korban tidak bertempat tinggal di kawasan tersebut.

Meskipun, dalam KTP tercatat sebagai warga Keprabon.

"Minta KK untuk ambil beras di Kelurahan. Kan KK-nya dititipkan ke saya. Setelah itu sudah tidak tahu lagi," ujar Sri Marni, pada Rabu (24/5/2023).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BREAKING NEWS : Polisi Kantongi Dugaan Motif Sementara di Balik Kasus Temuan Potongan Tubuh di Solo

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved