Kisah Perjuangan Eks Wonderkid Persebaya Marselino Ferdinan Jalani Musim Perdana di KMSK Deinze

SURYA.co.id, - Berikut kisah eks wonderkid Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan jalani musim perdananya di Belgia.

Seperti diketahui, Marselino Ferdinan merupakan pemain yang sempat membela Persebaya Surabaya selama satu setengah musim.

Pemain yang dicap sebagai wonderkid itu hengkang dari Persebaya untuk bergabung dengan KMSK Deinze di Liga 2 Belgia pada pertengahan musim lalu.

Terbaru, pemain berusia 18 tahun itu berhasil menjadi bagian penting saat Timnas U-22 meraih medali emas pertama dalam 32 tahun terakhir di SEA GAMES 2023.

Di balik pencapaian itu semua, Marselino Ferdinan sejatinya masih harus berjuang keras bersama klub barunya.

Baca juga: Aji Santoso Menggembleng Pemain Asing Persebaya Surabaya yang Telat Bergabung di Training Center

Baca juga: Berita Persebaya Populer Hari Ini: Kode Song Ui Young Merapat dan Pesan untuk Ferdinand Sinaga

Statusnya sebagai pemain asing mewajibkannya menorehkan kesan lebih baik daripada pemain-pemain lainnya.

Tuntutan tersebut bukan perkara mudah bagi pemain yang baru genap 18 tahun itu.

Kendati sulit, Marselino menyanggupi tantangan tersebut dengan keyakinan, kesungguhan, dan penuh tanggung jawab.

"Kuncinya kerja keras, apalagi usia 18 tahun di sana ya namanya usia segitu tidak bisa lah seperti (pemain) di atasnya," kata Lino seperti dilansir SURYA.co.id dari Kompas.com

"Kita harus lebih dari senior karena tau sendiri harus mengurus diri sendiri, kerja keras sendiri. Yang penting konsistensi aja," imbuhnya.

Perjuangan Marselino Ferdinan dimulai sejak dia memutuskan berkarir di Belgia.

Tidak hanya harus mengatasi rintangan teknis dan taktis di lapangan, namun juga menghadapi perbedaan budaya, bahasa, dan adaptasi dengan gaya hidup yang baru.

Baginya, berada ribuan kilometer jauh dari keluarga dan teman-teman menjadi salah satu ujian terbesar yang harus dihadapi.

"Sebenarnya tidak ada kesulitan, cuma awal saja waktu pertama datang, karena musim dingin pada Januari akhir masih ada salju. Kalau bahasa bisa sedikit menyesuaikan," terang adik dari Oktavianus Fernando itu.