Berita Surabaya
Ribuan Nakes Gugur Akibat Covid-19, Dosen Uanir Ciptakan Sistem Monitoring Berbasis IoT
Dosen FKp Unair Dr Yulis Setiya Dewi SKep Ns MNg mengembangkan sistem dan perangkat untuk memantau ruang perawatan yang terintegrasi dengan IoT.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pandemi Covid-19 telah mengambil banyak nyawa, termasuk ribuan tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang langsung dalam penanganan pandemi di Indonesia.
Kesedihan ini juga dirasakan oleh Dr Yulis Setiya Dewi SKep Ns MNg, seorang dosen Fakultas Keperawatan (FKp) Universitas Airlangga (Unair), yang kehilangan teman-teman perawat dan nakes.
Salah satu area yang rentan menjadi sumber penularan virus Covid-19 bagi nakes adalah ruang perawatan. Oleh karena itu, untuk mengurangi penyebaran virus, diperlukan sistem terintegrasi antara proses perawatan dan pemantauan sanitasi ruangan.
"Di era yang begitu maju ini, pemantauan fasilitas kesehatan (faskes) tempat perawatan pasien dan nakes bertugas seharusnya dilakukan secara real-time," ungkap Dr Yulis kepada SURYA.CO.ID, Jumat (26/5/2023).
Berdasarkan latar belakang tersebut, Dr Yulis dan timnya tertarik untuk meneliti dan mengembangkan sebuah sistem dan perangkat yang dapat memantau ruang perawatan.
Sistem tersebut diberi nama Simoura (sistem monitoring ruangan dan udara) dan dapat memberikan hasil pengukuran yang cerdas, seperti suhu dan kelembaban ruangan, kadar karbondioksida, jumlah partikel nitrogen dioksida, gas ammonia dan suhu tubuh melalui sensor deteksi.
Yang unik, data historis pengukuran juga dapat disimpan melalui integrasi dengan Internet of Things (IoT), yaitu Cloud. Dengan demikian, perangkat ini tidak hanya dapat melakukan pengukuran, menampilkan hasil pemantauan, tetapi juga menyimpan data melalui server yang telah dirancang.
"Monitoring sistem ini real-time dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang diberikan izin melalui perangkat gadget," tambahnya.
Pada tahun 2022, inovasi ini didaftarkan sebagai Paten Sederhana di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI).
Dr Yulis juga dengan bangga mempersembahkan hasil penelitiannya kepada semua pihak yang telah menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19, sebagai sumber inspirasi dari penelitian ini.
Penelitian dan pengembangan Simoura juga mendapatkan apresiasi dan dukungan positif dari tim Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI) di Jawa Timur.
"Harapan saya adalah agar sistem ini bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi siapa pun yang menggunakannya," harap Dr Yulis.
Surabaya
Universitas Airlangga (Unair)
FKp Unair
tenaga kesehatan (nakes)
Dr Yulis Setiya Dewi SKep Ns MNg
Internet of Things (IoT)
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
COVID-19
Sempat Ditegur Gara-gara Pakaiannya, Peserta UTBK di Unesa Ini Akhirnya Bisa Ikuti Tes |
![]() |
---|
Penyakit Asam Lambung dan GERD Ternyata Tak Sama, Kenali Perbedaannya dan Penanganan yang Tepat |
![]() |
---|
Sandiaga Uno Ziarah ke Makam Sunan Ampel, Gandeng Pemkot Surabaya Kembangkan Wisata Religi |
![]() |
---|
Sidang Kasus Penganiayaan Mahasiswa Poltekpel Surabaya, Kuasa Hukum Terdakwa Minta Putusan Sela |
![]() |
---|
Imigrasi Surabaya Kuatkan Kolaborasi dengan Polisi dan Kejaksaan untuk Penegakan Hukum |
![]() |
---|