Berita Ponorogo

Pemkab Ponorogo Siapkan Skema Relokasi untuk Warga Terdampak Tanah Gerak di Desa Bekiring

Pemkab Ponorogo telah menyiapkan skema relokasi bagi warga terdampak bencana tanah gerak di Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Warga terdampak tanah gerak di Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, saat berada di tenda pengungsian, Jumat (26/5/2023) 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo telah menyiapkan skema relokasi bagi warga terdampak bencana tanah gerak di Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

“Harus relokasi dan segera. Tidak ada pilihan kain lagi. Warga sudah takut karena mendengar gemuruh setiap malam,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Jumat (26/5/2023).

Dia menjelaskan, skema relokasi tidak hanya 14 KK (Kepala Keluarga) saja yang akan dipindah. Juga ada 9 KK atau rumah yang berada di bawah terjadinya tanah gerak turut direlokasi.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Giri itu, yang saat ini mengungsi ada 14 KK dengan jumlah jiwa ada 36 orang.

“Karena saya pribadi khawatir yang di bawah juga terdampak,” katanya.

Kang Giri berandai-andai jika terus terjadi penurunan, lalu terjadi hujan. Kemudian retakan terisi oleh air hujan.

“Karena sudah terbentuk tapal kuda. Kalau terisi air nanti ada banjir bandang atau longsor, 9 rumah itu terkena kan juga berbahaya,” terangnya.

Kang Giri meminta para pengungsi lebih sabar. Lantaran skema relokasi ini masih menunggu kepastian lahan. Apakah memanfaatkan lahan bengkok (tanah desa) atau lainnya.

“Kita tunggu sampai ada relokasi. Ada tanah bengkok (tanah kas desa). Ada juga beberapa tanah pribadi. Juga ada lahan milik Perhutani. Tapi kayaknya bengkok aja lah,” urainya.

Kepala Desa Bekiring, Agus Santoso mengaku, sebenarnya warga yang terdampak meminta untuk direlokasi di lahan Perhutani. Akan tetapi dilihat prosesnya sulit.

”Masyarakat mengharapkan lebih cepat, akhirnyaa dari desa menawarkan tanah bengkok (tanah kas desa) ke yang terdampak ,” pungkas Agus kepada Tribunjatim.com.

Sebelumnya, bencana tanah gerak yang terjadi di Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, disebut semakin parah.

Jika pada Maret 2023 lalu warga hanya mengungsi jika malam hari atau saat hujan, kini mereka memilih mengungsi selamanya karena tanah gerak semakin parah.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, bahwa ada 14 rumah yang terdampak tanah gerak. Sehingga ada 14 KK atau 36 jiwa yang harus mengungsi. Dari belasan rumah terdampak tersebut, ada 4 rumah yang rusak parah.

Pantauan di lokasi, puluhan warga mengungsi di tenda yang telah didirikan oleh BPBD Ponorogo dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved