Berita Surabaya

Harga Telur Melonjak, Disperindag Jatim Tegaskan Stok Cukup Bahkan Jatim Surplus 27 Ribu Ton

Harga telur yang saat ini melonjak di Jatim adalah dampak mekanisme pasar karena tingginya permintaan pasar. 

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Iwan, mengatakan bahwa harga telur yang saat ini melonjak di Jatim adalah dampak mekanisme pasar karena tingginya permintaan pasar. 

Menurutnya, pelaksanaan pembagian bansos, banyaknya masyarakat yang melakukan hajatan, dan juga program bantuan pangan dari pusat yang kini tengah berjalan membuat permintaan telur meningkat, termasuk di Jatim yang merupakan salah satu produsen telur nasional.

Diketahui bahwa harga rata-rata telur ayam per kilogram di Jatim masih di angka Rp 30.603.

Angka ini jauh di atas harga eceran tertinggi telur ayam yaitu Rp 27.000. 

Bahkan, berdasarkan pantauan data Siskaperbapo Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, harga telur tertinggi ada di Bangkalan dengan Rp 33.000 per kilogram.

Sedangkan harga telur terendah ada di Bondowoso di angka Rp 28.500 per kilogram.

Meski begitu, Iwan menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik.

Meski harga telur meningkat, ia memastikan bahwa stok telur ayam di Jatim dalam kondisi cukup, bahkan surplus.

"Kami baru saja rapat dengan dinas perdagangan kabupaten kota. Yang jelas saat ini kami memastikan bahwa kami menjaga alur distribusi dan ketersediaan telur ayam itu dipasaran. Dan kami nyatakan bahwa stok telur ayam di Jatim aman. Dan ini tugas kami untuk memastikan stoknya aman. Karena setiap terjadi lonjakan harga komoditas, selalu yang kami lakukan adalah koordinasikan semuanya, dan alhamdulillah saat ini kondisi kita untuk telur ayam kita surplus," kata Iwan, Jumat (26/5/2023).

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa saat ini stok telur ayam di Jatim surolus sebanyak 27.012 ton.

Dengan jumlah stok yang banyak dan surplus, ia kembali mengimbau masyarakat di Jawa Timur untuk tenang, tidak melakukan panic buying di tengah harga yang melonjak. 

Karena harga yang tinggi ini ditegaskan Iwan, berlangsung sementara, dan bukan karena keterbatasan stok, melainkan hanya karena permintaan pasar yang tinggi.

Terlebih Jawa Timur juga menyediakan pengiriman telur ayam ke luar daerah. 

Saat ditanya kapan harga telur ini akan kembali turun, Iwan menegaskan bahwa diperkirakan harga telur akan normal kembali di bulan Juni.

Sebab pelaksanaan pembagian bansos di mana ada item telur ayam di dalamnya, berlangung selama tiga bulan sejak bulan April.

"Juni akhir insya allah sudah kembali normal. Jadi kami harap masyarakat tenang," tegasnya.

Namun, jika hingga akhir bulan Juni harga telur ayam di Jatim tidak kunjung turun, Iwan menegaskan bahwa Pemprov Jatim dipastikan akan mengambil langkah, di mana upaya intervensi pasar akan dilakukan oleh pemerintah.

Salah satu opsinya adalah dengan melakukan operasi pasar dengan penyediaan telur ayam dalam jumlah melimpah dan murah. 

"Tapi operasi pasar itu akan kami lakukan jika harga tidak kunjung normal setelah program bansos itu selesai dilakukan," pungkas Iwan.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved